Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika Pendidikan Islam di Kudus Abad XX: Studi Madrasah Mu'awanatul Muslimin dan Madrasah Qudsiyyah Tahun 1900-1990 Fakhiroh, Shofa; Badrun; Huda, Muhammad Harisul
HEUTAGOGIA: Journal of Islamic Education Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/hjie.2022.21-10

Abstract

Artikel ini akan menjelaskan tentang perkembangan madrasah yang ada di Kudus pada kurun abad XX. Madrasah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang muncul pada abad XX. Madrasah muncul karena adanya pengaruh pembaruan Islam di Timur Tengah serta adanya pergerakan nasional di Indonesia. madrasah muncul di Kudus sebagai lembaga formal mulai tahun 1919 yaitu Madrasah Qudsiyyah. Sebelumnya juga muncul madrasah berbasis nonformal yaitu Madrasah Mu’awanatul Muslimin pada tahun 1818. Kedua madrasah ini mempunyai andil besar dalam pendidikan Islam di Kudus salah satunya yaitu pemerataan pendidikan bagi warga Muslim Kudus yang belum mendapat akses pendidikan. Dalam kenyataannya, kedua madrasah ini mengalami dinamika serta tantangan dan rintangan pada Abad XX. Namun kedua madrasah ini tetap dapat mempertahankan kekhasan sistemnya ditengah arus pada saat itu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendirian Madrasah Mu’awanatul Muslimin dan Madrasah Qudsiyyah diilhami oleh adanya pendidikan yang belum merata bagi masyarakat Kudus pada Abad XX serta pengembangan dari model pendidikan Islam yang berupa pondok pesantren. Dalam sejarahnya, kedua madrasah ini mengalami tantangan dan rintangan yang cukup sulit pada masa penjajahan baik Belanda maupun Jepang. Namun kedua madrasah ini dapat terus mempertahankan eksistensinya. Hal ini didukung oleh beberapa faktor diantaranya adanya dukungan dari masyarakat sekitar dan tokoh agama, mempertahankan kurikulum khas masing-masing dan adanya peranan dari alumni. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Kudus, Madrasah Mu’awanatul Muslimin dan Madrasah Qudsiyyah.
The Dynamics of Education of Mlangi Community in Yogyakarta: from Pesantren Education to Formal Education Sasadara, Sasadara; Fakhiroh, Shofa; Setiawan, Agung
JURNAL INDO-ISLAMIKA Vol. 12 No. 2: (2022)
Publisher : Graduate School of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jii.v12i2.28757

Abstract

The life of Javanese society in general is heavily influenced by the culture and the values of pesantren. For some Javanese who fall into the category of santri, their education cannot be separated from the world of pesantren. This also happens in Mlangi community, where they are also part of santri who study at pesantren. But as the time progresses and the time changes, the people of Mlangi also began to pursue formal education in their lives. This research uses the concept of dynamics and of modernization with historical research methods. The theory used is of evolution by Herbert Spencer. Spencer said that the evolution occurring in a society is based on the types of society in question. The typology of society developed by Spencer is a simple society and a pluralistic society. The historical research method consists of heuristics, verification, interpretation, and historiography. The study found that Mlangi community initially feel that religious education alone is sufficient. After modernization, they feel that formal education is also important in addition to the religious education obtained at pesantren. This is due to their evolving mindset due to modernization. In 2001, many parents started sending their children to several pesantren in Mlangi. In addition to studying at pesantren, they also want to study in formal schools because of the demands of an increasingly modern era. They want balance between the world and the hereafter.