Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) Sebagai Langkah Pencegahan Stunting di Kelurahan Perawang Kabupaten Siak Hasneli N, Yesi; adipa, Muhammad Evan Adipa; Liana Putri Ramadlani; Jennyfer Veronika; Nazifah Syahirah Hasanah; Nurul Annisya; Nurwahyuni; Nuryanti; Risti Amanda Putri; Rishatul Khoiriyah
Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal
Publisher : Bulan Sabit Merah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56744/irchum.v2i2.40

Abstract

1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa emas anak dalam pertumbuhan dan perkembangan yang berdampak bagi kualitas hidup anak hingga dewasa. Dimulai sejak 270 hari masa kehamilan hingga 730 hari setelah melahirkan. Pada masa ini, kesehatan dan kebutuhan gizi anak harus terpenuhi, untuk mencegah permasalahan gizi dan penyakit kronik pada anak. Stunting merupakan salah satu dampak buruk dari tidak terpenuhinya gizi pada 1000 HPK. Tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik yang menyebabkan anak lebih pendek dari seusianya namun juga mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak. Tercatat bahwa angka prevalensi Stunting di Indonesia mencapai 24%, dan di wilayah Siak sekitar 22%. Untuk menurunkan prevalensi tersebut, mahasiswa KKN MBKM Keperawatan UNRI ikut bersinergi dengan melakukan penyuluhan pentingnya 1000 HPK dengan presentasi langsung dan menggunakan leaflet sebagai media. Penyuluhan ini dilakukan di wilayah kelurahan Perawang Kecamatan Tualang Kabutan Siak, Riau dengan menghadirkan kader posyandu se kelurahan yang dipercaya sebagai penggerak dan dapat menyebarluaskan informasi pada seluruh masyarakat di kelurahan Perawang. Setelah dilakukan penyuluhan, terdapat peningkatan pengetahuan warga terkait pentingnya 1000 HPK dalam pencegahan Stunting dengan hasil rata-rata pre Test 71/100 yang kemudian meningkat pada hasil rata-rata post Test 89/100. Penyuluhan ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat dengan harapan agar permasalahan Stunting di wilayah kelurahan Perawang dapat dicegah dan diatasi.
GAMBARAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Rif’at, Ivan Dzaki; Hasneli N, Yesi; Indriati, Ganis
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 11, No 1 (2023): Psychiatric Nursing
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v11i1.5540

Abstract

Length of time suffering from diabetes mellitus is closely related to complications and this study aims to see an overview of complications diabetes mellitus in people with diabetes mellitus. Methods: This study used a correlative descriptive design with a cross sectional approach. A sample of 143 respondents used a purposive sampling technique. Using a DM complication questionnaire that has been tested for validity and reliability. Result: The results of this study were 65 respondents (45.5%) aged 56-65 years with female sex totaling 109 respondents (76.2%) and in general 68 respondents (47.6%) had diabetes mellitus for more than 5 years and concluded: it was concluded that the majority of respondents experienced complications of cardiovascular system disorders as many as 56 respondents (39.2%)
Literasi Kesehatan dengan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Adhania, Fiona; Hasneli N, Yesi; Damanik, Siti Rahmalia Hairani
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 19 No. 3 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v19i3.1209

Abstract

Latar Belakang: Literasi kesehatan adalah kemampuan seseorang untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan untuk mengambil keputusan yang tepat. Pada pasien DM tipe 2, literasi kesehatan membantu dalam praktik pemantauan glukosa darah mandiri (SMBG), yang memungkinkan pasien untuk memantau kadar glukosa dan menyesuaikan perawatan mereka sesuai kebutuhan. Metode: Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 yang berkunjung ke poli penyakit dalam RSUD Arifin Achmad, Provinsi Riau. Dengan menggunakan teknik consecutive sampling, terpilih 111 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner literasi kesehatan dan SMBG-Q (Self-Monitoring Blood Glucose Questionnaire). Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil: Berdasarkan 111 responden, mayoritas responden memiliki literasi kesehatan yang tinggi yaitu 69 orang (62,2%), dan responden dengan literasi rendah sebanyak 42 orang (37,8%). Mayoritas responden memiliki SMBG yang baik yaitu 79 orang (71,2%), dan memiliki SMBG yang kurang baik yaitu 32 orang (28,8%). Terdapat hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan dengan self monitoring glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan nilai p-value (0,000) < alpha (0,05). Kesimpulan: Literasi kesehatan yang memadai akan meningkatkan kemampuan pasien dalam menerima informasi terkait perawatan DM, sehingga menghasilkan pemahaman yang baik. Pemahaman yang baik akan menghasilkan SMBG yang baik. Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perawat untuk menilai tingkat literasi kesehatan pasien sebelum menentukan rencana intervensi keperawatan.
Description of Hypertension Management in The Elderly at PSTW Khusnul Khotimah Riau Province Amelia, Heni; Hasneli N, Yesi; Huda, Nurul
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i1.4907

Abstract

Management of hypertension in the elderly often faces challenges, such as difficulties in monitoring blood pressure, compliance with treatment, and the presence of comorbidities. This study aims to determine the description of hypertension management in the elderly. This research is a quantitative research with a descriptive approach on 38 elderly people at PSTW Khusnul Khotimah Social Service of Riau Province with the criteria being elderly people aged 60-90 years. Respondents were in the elderly age category (60-74 years), namely 73.7% and 57.9% female, and the highest level of education was elementary school 28.9%. It was found that 68.4% of respondents did not have comorbidities and 73.7% of respondents did not have a family history of hypertension. The results of the research show that the picture of hypertension management in the elderly at UPT PSTW Khusnul Khotimah Social Service of Riau Province is that 52.6% of respondents have poor hypertension management, while 47.4% of respondents have good management.
Gambaran Pola Makan dan Status Gizi Pasien dengan Gangguan Pencernaan di Puskesmas Selama Pandemi COVID-19 Manurung, Novia Agustina; Hasneli N, Yesi; Erwin, Erwin
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 6 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i6.414

Abstract

Digestive disorders are disorders that occur in the digestive tract. Digestive disorders that are often experienced by people are gastritis and dyspepsia. One of the main contributing factor of digestive disorders is eating habit. The purpose of this study is to describe the dietery habits and nutritional status of patients with digestive disorders at the Simpang Tiga public health center during the COVID-19 pandemic. This study used a descriptive research. The samples of this study were 93 patients with the diagnosis of gastritis and dyspepsia who were taken by purposive sampling technique. The data collection tool used a questionnaire that has been tested for validity and reliability. The result shows the eating habit of respondences for the types of eating habit much more of deficient are 65 (69,9%), the frequencies of eating much more of irregular are 57 (61,3%), and the amounts of food much more of irregular are 50 (53,8%). The nutritional status of respondences by the BMI classification much more categories as a normal, by the total of 47 (50,5%). The results of this study are to construct health promotion regarding to digestive disorders for the nurses.