Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Komunikasi Guru dalam Mengajar pada Anak Tunanetra Belya Nadine Islamiyah Legiana; Nina Yuliana
Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2023): Desember : Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/protasis.v2i2.104

Abstract

An abstranct is a brief summary of a research article, thesis, review, conference proceeding or any-depth analysis of a particular subject or disipline, and is often used to help the reader quickly ascertain the paper purposes. When used, an abstract always appears at the beginning of a manuscript orEngaging in communication within the realm of teaching and learning is fundamentally a social activity. It becomes particularly crucial for educators when guiding visually impaired students, necessitating the utilization of a variety of learning strategies that extend beyond the confines of sight within the classroom. To effectively achieve educational goals, teachers employ a myriad of methods to convey instructional materials. This research endeavors to scrutinize the communication strategies implemented by teachers while educating visually impaired children, delving into the intricate communication dynamics between educators and students. The study delves into the exploration of multimodal learning techniques employed by teachers to impart educational messages within the classroom setting. The results elucidate distinct phases within the learning strategies embraced by teachers, ranging from the cultivation of personal and intimate connections to the meticulous selection of teaching materials. The study sheds light on the application of multi-modal learning, encompassing auditory-kinesthetic, kinesthetic-visual, and audio-visual styles. Additionally, the research delineates stages pertaining to learning outcomes and the responses of teachers to their students.
Sosialiasasi Pencegahan Stunting di Desa Karyawangi Kecamatan Pulosari Kabupaten Pandeglang Ipah Ema Jumiati; Nugroho, Gading; Boventura Ivanno Giras; Ahmad Daerobi; Muhamad Sohib; Belya Nadine Islamiyah Legiana
Jurnal Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat (Mei)
Publisher : CV. Era Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59066/jppm.v4i2.1201

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan serius yang masih dihadapi Indonesia, khususnya pada anak usia dini, yang ditandai dengan kondisi tubuh pendek akibat kekurangan gizi kronis. Desa Karyawangi, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, menjadi salah satu wilayah dengan angka stunting yang tinggi. Pengabdian masyarakat oleh mahasiswa KKM 60 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menekan angka stunting melalui program edukasi dan pemberian makanan tambahan (PMT). Kegiatan ini diawali dengan observasi dan wawancara terhadap bidan desa dan kader Posyandu 05, dilanjutkan dengan koordinasi bersama Puskesmas Pulosari. Edukasi pencegahan stunting disampaikan melalui metode ceramah dan diskusi, yang melibatkan ibu hamil serta ibu yang memiliki balita. Sosialisasi dilakukan pada 20 Januari 2025, dengan materi meliputi pengertian stunting, penyebab, dan contoh makanan bergizi seimbang. Setelah kegiatan sosialisasi, dilakukan pembagian PMT berupa susu UHT, telur ayam rebus, dan pisang kepada anak-anak dan ibu hamil yang hadir. Hasil observasi menunjukkan masih banyaknya anak-anak yang mengalami stunting di beberapa kampung di Desa Karyawangi. Hal ini diperkuat oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai gizi seimbang, rendahnya tingkat edukasi, serta belum optimalnya peran pemerintah dalam penyediaan PMT secara rutin. Program ini membuktikan bahwa intervensi langsung melalui edukasi dan penyediaan makanan bergizi dapat menjadi solusi awal dalam mengurangi prevalensi stunting di desa tersebut. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat khususnya para ibu, memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup dalam mencegah stunting sejak dini.