Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kasus Jilbab Masya Amini : Dinamika Gerakan Feminisme di Negara Islam Lingga, Musdiansyah
Saree: Research in Gender Studies Vol. 6 No. 1 (2024): Saree: Research in Gender Studies
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak - PSGA (Center for Gender and Child Studies) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/saree.v6i1.2386

Abstract

The objective of this research is to examine how the Masya Amini Hijab case exemplifies the obstacles and complexities encountered by women fighting for their rights within an Islamic society. The analysis of several perspectives that arose from this situation, such as religious, political, and cultural views, was conducted using qualitative research methodologies. The research findings indicate that the Masya Amini Jilbab case sparked extensive debates concerning religious interpretation, societal norms, and women's rights. There is a clash between factions advocating for the individual's right to clothing freedom and factions prioritizing the preservation of traditional and religious values. Feminist groups in Islamic nations have intricate obstacles in reconciling religious beliefs with the ideas of gender equality. The findings of this study can offer additional understanding of the dynamics of the feminist movement in Islamic nations and emphasize the importance of cross-cultural discussion and comprehension in advancing gender equality. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana kasus Masya Amini Hijab menunjukkan tantangan dan kesulitan yang dihadapi perempuan yang memperjuangkan hak-haknya di dalam tatanan masyarakat Islam. Analisis dari beberapa perspektif yang muncul dari situasi ini, seperti pandangan agama, politik, dan budaya, dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus Jilbab Masya Amini memicu banyak perdebatan tentang interpretasi agama, norma masyarakat, dan hak-hak perempuan. Ada perselisihan antara kelompok yang mendukung kebebasan berpakaian individu dan kelompok yang mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama. Di negara-negara Islam, kelompok feminis menghadapi tantangan yang sulit untuk mendamaikan kepercayaan agama mereka dengan gagasan kesetaraan gender. Penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman kita tentang gerakan feminis di negara-negara Islam dan menekankan betapa pentingnya memahami dan berbicara tentang hal-hal lintas budaya untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
Gerakan Emansipasi Wanita Di Indonesia (Peran dan Pemikiran R.A Kartini Terhadap Hak Pendidikan Perempuan) Lingga, Musdiansyah
Ta'dib: Jurnal Pemikiran Pendidikan Vol. 14 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/tdb.v14i2.425

Abstract

Gerakan emansipasi wanita di Indonesia merupakan perjalanan panjang menuju pembebasan dan pemberdayaan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu tokoh yang memiliki peran penting dalam gerakan ini adalah RA Kartini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran dan pemikiran R.A Kartini terhadap hak pendidikan perempuan di Indonesia. Pendidikan perempuan dianggap kurang penting dibandingkan pendidikan laki-laki. Hal ini sering kali terjadi karena norma sosial yang mengutamakan peran tradisional perempuan di rumah. Studi ini menggunakan pendekatan sejarah dan analisis literatur untuk menelusuri perjalanan gerakan emansipasi wanita di Indonesia, khususnya dalam konteks hak pendidikan perempuan. Melalui pengumpulan data dari berbagai sumber primer dan sekunder, penelitian ini mengidentifikasi kontribusi R.A Kartini dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan perempuan pada zamannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa R.A Kartini, seorang tokoh perempuan pada awal abad ke-20, memainkan peran kunci dalam mendorong pemberian hak pendidikan kepada perempuan Indonesia. Pemikiran Kartini tentang pendidikan sebagai sarana emansipasi dan kunci untuk meningkatkan peran perempuan dalam masyarakat menjadi landasan bagi gerakan emansipasi wanita di Indonesia.Meskipun Kartini tidak hidup pada era kemerdekaan Indonesia, gagasannya tetap relevan dan memberi inspirasi bagi gerakan emansipasi wanita pasca-kemerdekaan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran dan pemikiran R.A Kartini dalam membentuk landasan gerakan emansipasi wanita di Indonesia, khususnya dalam konteks hak pendidikan perempuan. Dengan memahami sejarah gerakan ini, diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang perjalanan perempuan Indonesia dalam mencapai kesetaraan dan keadilan.  
Transformasi Zakat Profesi Melalui Baitul Mal Aceh di Era Digital: Menggapai Keadilan Sosial dan Kesejahteraan Umat Lingga, Musdiansyah
Mubeza Vol. 14 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54604/mbz.v14i2.434

Abstract

Zakat profesi memiliki peran penting dalam membangun keadilan sosial dan kesejahteraan umat, terutama dalam konteks Baitul Mal Aceh di era digital. Era digital membawa perubahan signifikan dalam pola ekonomi dan cara bertransaksi, yang juga mempengaruhi pengumpulan dan distribusi zakat profesi. Tulisan ini membahas transformasi zakat profesi melalui peran Baitul Mal Aceh dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk literatur, wawancara dengan pihak terkait, dan studi kasus implementasi zakat profesi melalui Baitul Mal Aceh. Hasil analisis menunjukkan bahwa era digital memberikan peluang untuk meningkatkan efisiensi pengumpulan, distribusi, dan pemantauan zakat profesi. Baitul Mal Aceh dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan platform pengumpulan zakat yang mudah diakses dan transparan bagi masyarakat. Namun, ada pula tantangan yang perlu diatasi dalam transformasi ini, seperti perlunya pendekatan berbasis teknologi yang inklusif agar seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi, serta kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data. Oleh karena itu, Baitul Mal Aceh perlu mengembangkan kebijakan dan mekanisme yang menjaga kepercayaan masyarakat dalam pengelolaan zakat profesi secara digital. Dengan menggabungkan tradisi zakat profesi dengan kemajuan teknologi, transformasi ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan efektivitas distribusi zakat, mendukung pemberdayaan ekonomi umat, dan mewujudkan tujuan keadilan sosial di era digital. Melalui kerjasama antara Baitul Mal Aceh, pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, zakat profesi dapat menjadi alat yang lebih kuat dalam mengatasi kesenjangan sosial dan menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi umat.
Analisis Konseling Individu dalam Mengatasi Trauma : Analisis Film Dear Zindagi Lingga, Musdiansyah; Sriharini, Sriharini
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 3: Februari 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i3.2846

Abstract

This research aims to analyze the concept of individual counseling applied in addressing trauma, using the film "Dear Zindagi" as a case study. Trauma is a profound emotional experience that can affect an individual's psychological well-being. Individual counseling plays a crucial role in assisting individuals in overcoming and managing the traumatic impacts. Qualitative analysis methods are employed to investigate the individual counseling techniques described in the film. Additionally, the characterization of the main characters and the counselor's role in guiding the trauma healing process are also analyzed. The research findings indicate that the film "Dear Zindagi" provides a fairly realistic portrayal of how individual counseling can help someone overcome trauma. The conclusion of this research is that the film offers valuable insights into the importance of individual counseling as a method for addressing trauma. These findings can serve as a source of inspiration for counseling and psychotherapy practitioners to develop more holistic and effective approaches in helping individuals cope with traumatic experiences in their lives.
Nilai-Nilai Konseling Islam pada Syair Tari Saman di Kalangan Masyarakat Gayo Lingga, Musdiansyah; Diana, Raden Rachmy
Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v8i1.9211

Abstract

This research aims to explore the Islamic counseling values contained in the Saman dance poetry and how these values are applied and lived by the Gayo community. The Saman dance, a cultural heritage of the Gayo community, is not only an artistic expression, but also reflects the Islamic counseling values that this community firmly holds. This study uses qualitative research methods with data collection techniques through in-depth interviews, participant observation, and text analysis of Saman dance poetry. The results of the research show that the Saman dance poetry consistently depicts Islamic values such as piety, morals and social values. The Gayo community applies these values as a guide for Islamic counseling in everyday life, strengthening social and spiritual ties within the community. By highlighting the relationship between traditional art and Islamic values, this research provides further insight into how art and culture can be an effective means of conveying Islamic counseling messages and strengthening moral values in local communities. The implications of these findings can help in the development of Islamic counseling programs that are integrated with cultural heritage in various communities.