M. Iqbal Nur Aulia Fazri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Etika Jurnalistik Perspektif Pancasila susanti, mimah; M. Iqbal Nur Aulia Fazri; Hermansah, Tantan; Muhammad Fanshoby
AT-TAWASUL Vol 3 No 2 (2024): AT TAWASUL
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51192/ja.v3i2.1079

Abstract

Pancasila is the basic philosophy in the national and state life of the Indonesian people. At a time when information is developing more rapidly, what emerges is that ethics in news writing or journalism should include the values contained in Pancasila as moral/ethical values in news writing. This research examines Pancasila as a basic philosophy in realizing the ethics of news writing/journalism based on the theoretical assumptions of Alfred Schutz (1899-1959). The research results confirm that the socialization of Pancasila values has two contexts, namely experienced reality and social conditions. In the Almighty God and Just and Civilized humanity, this includes the reality experienced on the ground. In the unity of Indonesia, the people are led by wisdom in representative deliberations and social justice for all Indonesian people, including the social conditions that exist on the ground.
ETIKA KOMUNIKASI NABI IBRAHIM DAN NABI MUSA DIZAMAN PASCA KEBENARAN M. Iqbal Nur Aulia Fazri; Isyroqotun Nashoiha
JOISCOM (Journal of Islamic Communication) Vol 4 No 1 (2023): JOISCOM (Journal Of Islamic Communication)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/joiscom.v4i1.4915

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya untuk menjelaskan representasi komunikasi Nabi Ibrahim dan Musa: Respon terhadap Etika Komunikasi di Era Post-Truth. Akibatnya, mereka cenderung percaya pada apa yang mereka anggap sebagai kebenaran, bahkan tanpa mengklarifikasi apakah itu benar atau salah. Faktanya Nabi Ibrahim dan Musa menghadapi orang-orang kafir di masa lalu dengan metode pendekatan yang lembut tidak menggunakan emosi. Kisah Fir'aun bisa dikalahkan oleh perkataan Nabi Musa karena perintah Allah SWT bahwa Fir'aun sudah keterlaluan. Kajian ini menunjukkan bahwa kuatnya kisah Nabi Ibrahim dan Musa bisa menjadi landasan dalam etika komunikasi dengan media sosial yang saat ini masyarakat sangat bebas berekspresi, yakni di era post-truth. Maka dengan ini penelitian ini menggunakan pendekatan semantik gramatikal dengan metode deskriptif analisis guna menjawab persoalan etika komunikasi di era post-truth, ditemukan bahwa maraknya post-truth media sosial yang ditandai dengan hoax memiliki heboh dan sangat berita sensitif di mata masyarakat akhirnya kurang beretika. Oleh karena itu, teori yang digunakan adalah analisis isi menurut Holsti yang menyatakan bahwa kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha mengidentifikasi karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan sistematis. Data primer dan sekunder dari penelitian ini berupa buku-buku dan jurnal. Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan di Era Post-Truth komunikasi memiliki prinsip etika yaitu kejujuran, keakuratan informasi, bebas bertanggung jawab, adil dan tidak memihak, dan kritik-kontruktif. Alhasil, proses etika komunkasi di Era Post-Truth berdasarkan kisah-kisah Al-Qur’an bisa berjalan dengan baik dan benar.