Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Use of Canagliflozin in Diabetes Mellitus Type 2 on Renal Outcome: A Systematic Review Haikal, Vikri; Soelistijo, Soebagijo Adi; Puspa; Prajitno, Jongky Hendro
Current Internal Medicine Research and Practice Surabaya Journal Vol. 5 No. 1 (2024): CURRENT INTERNAL MEDICINE RESEARCH AND PRACTICE SURABAYA JOURNAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/cimrj.v5i1.50710

Abstract

Introduction: One of the leading causes of death in patients with diabetes mellitus is Diabetic Kidney Disease (DKD). Canagliflozin is one of the therapeutic options that can be used to mitigate the progression of DKD. However, the limited existing studies have left the data regarding the effects of canagliflozin on the progression of DKD still unclear. Therefore, a comprehensive study on the efficacy and safety of using canagliflozin in patients with DKD is warranted.Methods: We performed a systematic search in the PubMed, Cochrane Library, ResearchGate, and Springer for randomized, placebo-controlled trials of the treatment of type 2 diabetes mellitus (T2DM) with canagliflozin that were published. A total of 25 journals were identified, and after excluding irrelevant studies, eighteen studies were ultimately included in this systematic review with total participants of 20,047.Results: Canagliflozin reduces the rate of estimated glomerular filtration rate (eGFR) decline in patients with diabetes mellitus. The reduction of urinary albumin-to-creatinine ratio (UACR) level was greater in canagliflozin group than in the control group, and the progression of albuminuria was slower in the canagliflozin group than in the control group.Conclusion: The use of Canagliflozin is considered to be one of the effective therapeutic options for kidney protection in patients with diabetes mellitus who are at risk of chronic kidney disease (CKD).
PATOLOGI SOSIAL SISWA DI SMA DWIJENDRA BUALU, KUTA SELATAN, BADUNG, BALI : PERSPEKTIF PENDIDIKAN ETIKA HINDU Puspa
JAPAM (Jurnal Pendidikan Agama) Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/japam.v5i1.4222

Abstract

Pendidikan agama Hindu memandang objek materi pendidikan yaitu manusia sebagai sesuatudualitas yang tidak dapat dipisahkan, sehingga perlu dikaji secara holistik. Manusia bagi agama Hindumerupakan mahluk hidup yang memiliki jiwa, pikiran, akal, budi, sifat/guna, panca tanmatra danpanca mahabhuta. Manusia juga memiliki kemampuan atau kecerdasan untuk membedakan yangbaik dan yang tidak baik. Dari pandangan manusia sebagai objek pendidikan Hindu, maka pendekatandan metodenya tidak dapat disamakan dengan pendekatan benda-benda alam seperti yang digagasoleh kaum positivis. kualitas siswa sebagai generasi penerus memegang peranan penting, mengingatsiswa merupakan tulang punggung bangsa dan negara yang menentukan maju mundurnya bangsakedepan. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah Patologi Sosial Siswa di SMADwijendra Bualu Kuta Selatan Badung, penyebab timbulnya Patologi Sosial Siswa di SMADwijendra Bualu Kuta Selatan Badung dan Upaya menanggulangi Patologi Sosial Siswa di SMADwijendra Bualu Kuta Selatan Badung dilihat dari perspektif Pendidikan Hindu?. Metodologi yangdigunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Teori yang digunakan adalah teoribehavioristik, teori interaksi sosial, teori motivasi. Patologi Sosial Siswa di SMA Dwijendra Bualuyaitu Membolos sekolah, Usil pada saat jam pelajaran, berpakaian tidak sopan, dan merokok dikelas.Penyebab timbulnya Patologi Sosial Siswa di SMA Dwijendra Bualu adalah faktor Pola asuh orangtua, faktor Lingkungan tempat Tinggal dan faktor perkembangan Teknologi. Upaya yang dilakukansekolah dalam Menanggulangi Patologi Sosial Siswa Di SMA Dwijendra Bualu adalah tindakanpencegahan dengan memberikan sosialisasi tentang tatatertib di sekolah, selanjutnya adalah tindakanpemberian sangsi yaitu dengan memberikan hukuman dan pemanggilan orang tua dan yang terakhiradalah tindakan penanggulangan serta cara penanganannya.