Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Makna Kerja sebagai Moderator Hubungan antara Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Intensi Turnover Tsabitah, Anisa Hasna; Widiasih, Puti Archianti
Antroposen: Journal of Social Studies and Humaniora Vol. 3 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/antroposen.v3i1.6994

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan keseimbangan kehidupan-kerja dengan intensi turnover dan mengetahui efek moderasi dari makna kerja terhadap hubungan keseimbangan kehidupan-kerja dan intensi turnover. Fenomena quiet quitting adalah kondisi dimana karyawan hanya mengerjakan pekerjaannya sesuai jobdesc utamanya tanpa adanya usaha ekstra melakukan pekerjaan tambahan untuk perusahaan. Quiet quitting ini dilakukan untuk mencapai keseimbangan kehidupan-kerja karyawan. Karyawan dengan keseimbangan kehidupan-kerja yang baik akan bertahan dan fokus pada setiap tugas dan tanggungjawab yang diberikan dalam pekerjaannya. Ketidakmampuan seorang karyawan dalam mencapai keseimbangan kehidupan-kerjanya ini akan berpengaruh pada keinginan dan pemikiran untuk keluar dari pekerjaannya, yang mana hal ini juga berkaitan dengan cara individu memaknai pekerjaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sample non-probability sampling dan insidental sampling melalui kuesioner. Responden penelitian ini berjumlah 165 orang karyawan corporate head office di PT XYZ. Pengambilan data menggunakan skala Work as Meaning Inventory (WAMI), skala work–family balance, dan skala intensi turnover (TIS). Data dianalisis menggunakan uji moderated regression analysis (MRA) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara keseimbangan kehidupan-kerja dengan intensi turnover. Namun variabel makna kerja tidak dapat menjadi variabel moderator yang menguatkan ataupun melemahkan hubungan keseimbangan kehidupan-kerja dengan intensi turnover.
Komitmen afektif sebagai moderator antara keseimbangan kehidupan-kerja dan intensi turnover karyawan perusahaan sektor pembiayaan PT. XYZ Tsabitah, Anisa Hasna; Widiasih, Puti Archianti
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v6i1.28223

Abstract

Fenomena turnover karyawan merupakan masalah yang masih sering dihadapi perusahaan, hal ini tentunya mempengaruhi kelancaran dan keberlangsungan perusahaan, bahkan dapat mengalami kerugian. Keputusan untuk melakukan turnover muncul karena dipicu oleh pemikiran untuk berhenti bekerja, yang mengarah pada keinginan mencari pekerjaan baru, dan keinginan untuk berhenti dari pekerjaan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komitmen afektif sebagai moderator antara hubungan keseimbangan kehidupan-kerja dan intensi turnover karyawan PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sampling. Responden berjumlah 165 orang karyawan perusahaan sektor pembiayaan di PT. XYZ. Pengambilan data menggunakan affective commitment scale, skala work–family balance, dan Turnover Intention Scale (TIS). Data dianalisis menggunakan uji Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil uji analisis MRA variabel keseimbangan kehidupan kerja terhadap intensi turnover yang dimoderatori komitmen afektif menunjukkan perolehan sebesar 0,025 (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa komitmen afektif dapat menjadi variabel moderator yang menguatkan hubungan keseimbangan kehidupan-kerja dengan intensi turnover. Semakin tinggi karyawan memiliki komitmen afektif maka akan semakin tinggi pula keseimbangan kehidupan-kerja yang dimiliki sehingga karyawan akan lebih bertahan pada pekerjaannya dan memiliki intensi turnover yang rendah.
Keseimbangan Kehidupan-kerja Karyawan: Apakah Terus Bertahan pada Pekerjaannya atau Keluar? Tsabitah, Anisa Hasna; Widiasih, Puti Archianti
Jurnal Psikologi Terapan Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jpt.v7i1.14541

Abstract

This study aims to analyze the relationship between work-life balance and turnover intention, with affective commitment as a moderating variable. An imbalance in work-life balance can increase employees' desire to leave their jobs, whereas affective commitment has the potential to weaken this effect. The research employs a quantitative approach with a causal-comparative design. Data were collected through an online questionnaire involving 250 employees from the industrial and service sectors in Indonesia, selected using the purposive sampling technique. Data analysis was conducted using the Moderated Regression Analysis (MRA) technique to examine the relationships among variables. The results indicate that work-life balance has a negative effect on turnover intention, meaning that the better an individuals work-life balance, the lower their likelihood of leaving their job. Furthermore, affective commitment was found to be a moderating variable that weakens the relationship between work-life balance and turnover intention. The findings highlight the importance of organizations in fostering work-life balance while strengthening employees' affective commitment through organizational strategies that promote well-being and emotional engagement. Future research is recommended to expand the sector coverage and use longitudinal methods to better understand the long-term effects of work-life balance on turnover intention.
HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN KEHIDUPAN-KERJA DAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN Tsabitah, Anisa Hasna; Widiasih, Puti Archianti
Elsia: Jurnal Psikologi Manusia Vol 4, No 1 (2025): April 2025
Publisher : program studi psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Quiet quitting is a phenomenon where employees only do their jobs according to jobdesc without any extra effort to serve the job. Quiet quitting is considered very closely related to work-life balance, when employees have work-life balance at they work and life, then they will survive and focus on every their task and responsibility. The inability of an employee to achieve his work-life balance affects the desire to quit his job (turnover intention). Previous studies on work-life balance and turnover intentions have shown conflicting results, so this study aims to determine whether or not there is a relationship between work-life balance and turnover intentions. This study used a quantitative approach with non-probability sampling and incidental sampling techniques through questionnaires. The respondents amounted to 165 employees at PT XYZ. Data collection using The relation between work-family balance and quality of life (WLB) scale, and turnover intention scale. The data were analyzed using the classical assumption test and the Pearson correlation hypothesis test. The results of the test showed that there was a significant relationship between work-life balance and turnover intentions and the direction of relationship is negative.
Komitmen afektif sebagai moderator antara keseimbangan kehidupan-kerja dan intensi turnover karyawan perusahaan sektor pembiayaan PT. XYZ Tsabitah, Anisa Hasna; Widiasih, Puti Archianti
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v6i1.28223

Abstract

Fenomena turnover karyawan merupakan masalah yang masih sering dihadapi perusahaan, hal ini tentunya mempengaruhi kelancaran dan keberlangsungan perusahaan, bahkan dapat mengalami kerugian. Keputusan untuk melakukan turnover muncul karena dipicu oleh pemikiran untuk berhenti bekerja, yang mengarah pada keinginan mencari pekerjaan baru, dan keinginan untuk berhenti dari pekerjaan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komitmen afektif sebagai moderator antara hubungan keseimbangan kehidupan-kerja dan intensi turnover karyawan PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sampling. Responden berjumlah 165 orang karyawan perusahaan sektor pembiayaan di PT. XYZ. Pengambilan data menggunakan affective commitment scale, skala work–family balance, dan Turnover Intention Scale (TIS). Data dianalisis menggunakan uji Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil uji analisis MRA variabel keseimbangan kehidupan kerja terhadap intensi turnover yang dimoderatori komitmen afektif menunjukkan perolehan sebesar 0,025 (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa komitmen afektif dapat menjadi variabel moderator yang menguatkan hubungan keseimbangan kehidupan-kerja dengan intensi turnover. Semakin tinggi karyawan memiliki komitmen afektif maka akan semakin tinggi pula keseimbangan kehidupan-kerja yang dimiliki sehingga karyawan akan lebih bertahan pada pekerjaannya dan memiliki intensi turnover yang rendah.
Pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap kesiapan untuk berubah pada karyawan Mursalim, Alifiah Hidayati; Tsabitah, Anisa Hasna; Widiasih, Puti Archianti
Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS) Vol 3, No 1 (2023): Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS)
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jips.v3i1.20458

Abstract

Changes in the company are a must in the face of increasingly fierce global competition. This change is initiated by individuals within the company, namely the employees. With this, the organization contributes to encouraging employees to be ready to make changes. This study aimed to determine the effect of organizational support on employee readiness to change. The study involved participants consisting of 155 employees who are actively working in both private and public companies in the Greater Jakarta area. This research was conducted using a non-probability sampling technique with data withdrawal, purposive sampling and a quantitative survey research approach. The results showed that the perception of organizational support significantly affects the readiness of employees to change by 24.8%, which means that the perception of organizational support positively affects the agility of employees to change. This study also proves that the higher the perceived organizational support of employees in Jabodetabek, the higher the employee's readiness to change.KEY WORDS: perceived organization support; employee; readiness to changeABSTRAKPerubahan dalam perusahaan merupakan suatu keharusan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Perubahan ini diawali oleh individu-individu di dalam perusahaan, yaitu karyawan. Dengan adanya hal tersebut, organisasi turut andil dalam mendorong karyawan untuk siap melakukan perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pengaruh dukungan organisasi terhadap kesiapan karyawan untuk berubah. Penelitian ini melibatkan partisipan yang terdiri dari 155 karyawan yang aktif bekerja di perusahaan swasta maupun negeri di wilayah Jabodetabek. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling dengan penarikan sampel purposive sampling dan pendekatan penelitian survei kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap kesiapan karyawan untuk berubah sebesar 24,8%, yang berarti persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif terhadap kelincahan karyawan untuk berubah. Penelitian ini juga membuktikan bahwa semakin tinggi persepsi dukungan organisasi yang dimiliki karyawan di Jabodetabek, maka semakin tinggi pula kesiapan karyawan untuk berubah.KATA KUNCI persepsi dukungan organisasi; karyawan; kesiapan berubah Copyright ©2023. The Authors. Published by Journal of Indonesian Psychological Science (JIPS). This is an open access article under the CC BY NO SA. link: Creative Commons — Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International — CC BY-NC-SA 4.0