Teknik relaksasi napas dapat memperbaiki relaksasi otot-otot abdomen sehingga ukuran rongga abdomen meningkat pada proses kala I persalinan mengakibatkan berkurangnya rasa nyeri dan gesekan antara rahim dan dinding abdomen karena rileksnya otot-otot pada daerah genetalia. Pada proses persalinan kala II, teknik relaksasi napas dapat membantu pengeluaran janin karena adanya tekanan pada abdomen yang meningkat. Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan gambaran teknik relaksasi napas dengan penurunan tingkat nyeri pada ibu bersalin di klinik Kasih Bunda tahun 2024. Pengumpulan sampel dilakukan secara total sampling menggunakan metode deskripsi dengan populasi sejumlah 14 orang Pengambilan data dalam penelitian ini adalah data primer. Peneliti melakukan teknik observasi pada ibu bersalin. Kesimpulan ditemukan teknik relaksasi napas mayoritas cukup sebanyak 9 orang (64,3%) dan teknik relaksasi napas kurang sebanyak 3 orang (21,4%). Ditemukan umur 20-35 tahun sebanyak 12 orang (85,7 %), dan >35 tahun sebanyak 2 orang (14,3%). Dan berdasarkan paritas ditemukan multipara sebanyak 11 orang (78,6%). Dengan hasil observasi dilapangan ditemukan bahwa mayoritas ibu bisa melakukan 50% tahap relaksasi napas dengan baik sehingga tingkat nyeri ringan namun masih ada yang tidak bisa melakukan teknik relaksasi napas sehingga masih mengalami nyeri yang berat. Hal ini terkait dengan umur dan paritas ibu untuk mengikuti dan melakukan kembali teknik yang diajarkan oleh bidan penolong sebelum atau saat ibu bersalin.