Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Etnobotani Ritual Adat Hajat Lembur di Desa Wisata Tutugan Cibolerang Kecamatan Cinunuk Kabupaten Bandung Cahyani, Hilda Wulan; Cahyanto, Tri
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 2 (2024): Bioeksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2024.6.2.11392

Abstract

Adat hajat lembur adalah suatu tradisi yang memiliki makna sebagai tolak bala atau sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada Yang Maha Kuasa. Ritual ini masih dilakukan di Desa Wisata Tutugan di Cibolerang, Kecamatan Cinunuk, Kabupaten Bandung, yang dilakukan setahun sekali setiap bulan Safar ataupun pada bulan Muharram, dan sering berbarengan dengan hari bersejarah tertentu. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui berbagai jenis tumbuhan serta bagian tumbuhan yang digunakan pada ritual adat hajat lembur masyarakat di Desa Tutugan, mengetahui cara penggunaan tumbuhan pada ritual adat serta mengetahui makna dan filosofi dari penggunaan tumbuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan purposive sampling. Sehingga dengan metode ini menggunakan informan kunci untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan yang digunakan pada upacara tersebut. Hasilnya, pada ritual hajat lembur banyak jenis tumbuhan dari berbagai organ yang digunakan dalam ritual ini, yaitu untuk dijadikan sesajen, pembuatan alat musik, bahan baku makanan, dan juga untuk perlengkapan kesenian lainnya.
Rekayasa Rekayasa Genetika terhadap Pengendalian Vektor Nyamuk Demam Berdarah: Dalam Perspektif Bioetika Gunawan, Fikri Iqlilah; Irawan, Fadhilla Rahma; Cahyani, Hilda Wulan; Azzahra, Intan
ISTEK Vol. 13 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/istek.v13i2.1117

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang menjadi masalah kesehatan utama di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Upaya pengendalian konvensional, seperti penggunaan insektisida, menghadapi tantangan resistensi nyamuk dan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pendekatan inovatif seperti rekayasa genetika pada nyamuk mulai dikembangkan. Teknologi ini mencakup metode seperti Teknik Pejantan Mandul (Sterile Insect Technique, SIT), penyebaran serangga dengan gen dominan mematikan (RIDL), dan penggunaan gen penyandi berbasis CRISPR-Cas9. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengkaji potensi rekayasa genetika dalam pengendalian vektor DBD, serta isu bioetika yang menyertainya. Hasil kajian menunjukkan bahwa rekayasa genetika menawarkan solusi efektif dalam menekan populasi nyamuk dan mengurangi penyebaran DBD. Namun, tantangan operasional, kebutuhan infrastruktur, dan biaya tinggi menjadi hambatan di negara endemik. Selain itu, isu bioetika seperti dampak ekosistem, keadilan sosial, dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, meskipun menjanjikan, penerapan rekayasa genetika dalam pengendalian nyamuk harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang terhadap aspek etis dan social.