Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Simulasi Pengaruh Ketinggian Genangan Chemical solution Terhadap Kestabilan Heap leach Nabella, Andromeda; Sulistianto, Budi; Karian, Tri
Geosapta Vol 10, No 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v10i1.14366

Abstract

Heap leach statik merupakan metode pemisahan logam berharga dengan batuannya. PT XYZ adalah perusahaan tambang yang menggunakan heap leach statik dengan cara stacking material fresh ore di atas material spent ore untuk diirigasi menggunakan chemical solution. Proses ini terus berlanjut ketika akan ada material fresh ore yang akan diirigasi sehingga terbentuk tumpukan ore yang semakin meninggi. Saat proses irigirasi, fine material ore akan turun mengisi rongga-rongga antara F2 sehingga membawa dampak chemical solution tidak menerus menuju pipa-pipa drainage yang ada dibawah F2. Hal ini membawa dampak, chemical solution terjebak dalam badan heap leach. Monitoring Vibrating Wire Piezometer dilakukan untuk mengetahui tinggi genangan chemical solution pada heap leach. Dalam penelitian ini permodelan tinggi genangan chemical solution berdasarkan 2 titik yaitu VWP 12 & VWP 13. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh ketinggian genangan chemical solution terhadap kestabilan heap leach. Metode kesetimbangan batas dengan permodelan software Slide2 digunakan untuk mensimulasikan tinggi genangan untuk memperoleh analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi genangan berbanding terbalik dengan kestabilan heap leach. Semakin tinggi genangan chemical solution maka semakin rendah kestabilan badan heap leach. Heap leach yang kondisinya tidak stabil, ditandai dengan FK=1,058 dan POF=27% ketika ketinggian genangan chemical solution berada pada elevasi 44,39 (VWP 12) dan 70.18 (VWP 13). Rekomendasi yang diberikan dari hasil analisis ialah pemasangan drainage horizontal di lift 1 dan 2, menginstalisasi geomembran/liner di atas lift 5 dan pembuatan buttress di toe heap leach akan menstabilkan heap leach dengan FK=1,980 dan POF=0%.
STUDI FRAGMENTASI BATUAN PELEDEKAN MENGGUNAKAN METODE TOP AIR DECKING Nabella, Andromeda; Razak, Supardi
Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jipl.v3i2.36213

Abstract

Fragementasi merupakan salah satu indikator keberhasilan dari suatu kegiatan peledakan. Lokasi penelitian telah menggunakan metode top air deck sebagai upaya menghasilkan fragmentasi yang baik. Karena belum adanya ketentuan nilai air deck length, berakibat fragmentasi kurang baik. Air deck length (ADL) merupakan parameter penting dalam penerapan peledakan air decking, dimana ADL dipengaruhi oleh nilai air deck factor (ADF). Nilai ADF ini berbeda-beda sesuai massa batuan sesuai pembobotan rock mass rating (RMR). Pada lokasi penelitian penerapan nilai ADL beragam (0,86 – 2,48 meter) dan menghasilkan nilai ADF 0,32 – 0,63. Berdasarkan analisis fragmentasi aktual diperoleh distribusi fragmentasi ukuran fragmentasi rata-rata (P80) adalah 76,34 cm dan persentase lolos rata-rata pada ukuran 75 adalah 78,6% dan persentase rata-rata boulder 21,4%. Selanjutnya dilakukanlah perhitungan ADL dengan pembobotan RMR batuan di lokasi penelitian. Pembobotan rock mass rating batuan overburden pada lokasi penelitian adalah 56 (fair). Nilai ADF yang diperoleh adalah 0,3 dan selanjutnya dilakukanlah simulasi peledakan dengan ADF 0.3. Analisis fragmentasi dari simulasi peledakan yang direkomendasikan adalah ukuran fragmentasi rata rata (P80) yang sebelumnya 76,34 cm menjadi 55,25 sehingga ukuran berkurang sebesar 21,73 cm dan persentase lolos pada ukuran 75 cm yang sebelumnya 78,6% menjadi 93% sehingga persentase lolos bertambah 14,3%. Serta persentase bouldernya menurun dari 21.4% menjadi 7%. Kata kunci: Air Deck Factor, Air Deck Length, Fragmentasi, Peledakan, Top Air Deck.
Studi Empirik Getaran Tanah Akibat Peledakan Overburden PT Hanhwa Mining Service Indonesia, Kalimantan Timur Widianto, Ahmad Tri; Razak, Supardi; Nabella, Andromeda
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jeneral.v6i1.53515

Abstract

Dilokasi penelitian PT Kideco Jaya Agung khususnya didalam jobsite Susubang terdapat pemukiman warga disekitar area peledakan. Maka dari itu sangat penting dilakukannya kontrol pada kegiatan peledakan yang berlangsung di wilayah tersebut, dalam rangka pengamanan untuk mencegah terjadinya kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu, perlu dilakukan kontrol peledakan dan juga hasil getaran peledakan. Dari hasil analisis dan pengolahan data diperolah hubungan scaled distance dengan menggunakan tiga persamaan dinyatakan sebagai berikut, USBM, Langefors and Kihlstrom , dan Ambraseys-Hendron . Ketiga metode ini menghasilkan keberhasilan prediksi getaran untuk Scale Distance USBM sebesar 83.84%, Scale Distance Ambrasyes sebesar 83.57% dan untuk Scale Distance Langefors sebesar 84.12%, Metode perhitungan prediksi PPV yang paling sesuai digunakan pada lokasi penelitian untuk mendapatkan prediksi getaran guna melakukan pengamanan adalah perhitungan dengan Scale Distance Langefors sebesar 84.12%.
STUDI FRAGMENTASI BATUAN PELEDEKAN MENGGUNAKAN METODE TOP AIR DECKING Nabella, Andromeda; Razak, Supardi
Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Inovasi Pertambangan dan Lingkungan
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jipl.v3i2.36213

Abstract

Fragementasi merupakan salah satu indikator keberhasilan dari suatu kegiatan peledakan. Lokasi penelitian telah menggunakan metode top air deck sebagai upaya menghasilkan fragmentasi yang baik. Karena belum adanya ketentuan nilai air deck length, berakibat fragmentasi kurang baik. Air deck length (ADL) merupakan parameter penting dalam penerapan peledakan air decking, dimana ADL dipengaruhi oleh nilai air deck factor (ADF). Nilai ADF ini berbeda-beda sesuai massa batuan sesuai pembobotan rock mass rating (RMR). Pada lokasi penelitian penerapan nilai ADL beragam (0,86 – 2,48 meter) dan menghasilkan nilai ADF 0,32 – 0,63. Berdasarkan analisis fragmentasi aktual diperoleh distribusi fragmentasi ukuran fragmentasi rata-rata (P80) adalah 76,34 cm dan persentase lolos rata-rata pada ukuran 75 adalah 78,6% dan persentase rata-rata boulder 21,4%. Selanjutnya dilakukanlah perhitungan ADL dengan pembobotan RMR batuan di lokasi penelitian. Pembobotan rock mass rating batuan overburden pada lokasi penelitian adalah 56 (fair). Nilai ADF yang diperoleh adalah 0,3 dan selanjutnya dilakukanlah simulasi peledakan dengan ADF 0.3. Analisis fragmentasi dari simulasi peledakan yang direkomendasikan adalah ukuran fragmentasi rata rata (P80) yang sebelumnya 76,34 cm menjadi 55,25 sehingga ukuran berkurang sebesar 21,73 cm dan persentase lolos pada ukuran 75 cm yang sebelumnya 78,6% menjadi 93% sehingga persentase lolos bertambah 14,3%. Serta persentase bouldernya menurun dari 21.4% menjadi 7%. Kata kunci: Air Deck Factor, Air Deck Length, Fragmentasi, Peledakan, Top Air Deck.