SAPUTRA, ADITYA APRIAWAN
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Kepercayaan Sapta Darma Serta Pandangan Masyarakat Dalam Perspektif Sosial dan Budaya di Kecamatan Mojosari: Study of Sapta Darma Trust and Community Views in Social and Cultural Perspectives in Mojosari District SAPUTRA, ADITYA APRIAWAN; Mustika, Ega
SOSEARCH : Social Science Educational Research Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/sosearch.v4n1.p1-22

Abstract

Heterogenitas kebudayaan di Indonesia menjadikan suatu objek yang menarik untuk diteliti, dalam penelitian kali ini, peneliti mengangkat persoalan nilai-nilai yang terkandung dalam aliran kerohanian Sapta Darma. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai dari kearian lokal aliran kerohanian Sapta Dharma dan mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap aliran kerohanian Sapta Darma melalui perspektif sosial dan budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Taylor tentang teori jiwa serta konsep monotheism. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mojosari. Hasil dari penelitian ini adalah aliran kerohanian Sapta Darma tidak mutlak dikatakan sebagai agama, konsep ketuhanan yang dianut oleh penghayat aliran kerohanian Sapta Darma ialah monotheism dengan hanya menyembah kepada Allah Yang Maha Kuasa, wewarah pitu yang digunaakan sebagai way of life terkandung nilai-nilai adiluhung, gotong royong, kemandirian, dan patriotisme, aliran kerohanian Sapta Darma merupakan kepercayaan yaang fleksibel untuk dilakukan, sehingga penganutnya dapat menjalankan agama dan kepercayaan Sapta Darma
Kajian Review Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka dalam Implikasinya Terhadap Pembelajaran di Masa Mendatang SAPUTRA, ADITYA APRIAWAN; Stiawan, Agung
SOSEARCH : Social Science Educational Research Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/sosearch.v5n1.p1-17

Abstract

Penelitian ini menganalisis perbandingan antara Kurikulum 2013 (K13) dan Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) dalam konteks pendidikan di Indonesia. Metode penelitian melibatkan studi literatur, analisis dokumen resmi, dan evaluasi pendapat para ahli pendidikan. Hasilnya menunjukkan bahwa KMB menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif, fleksibel, dan berbasis teknologi. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan relevan bagi siswa. Meskipun K13 menekankan pengembangan karakter, KMB menonjol dengan pendekatan inovatif dan adaptif, terutama dalam pembelajaran berbasis proyek dan integrasi teknologi. Disimpulkan bahwa KMB lebih sesuai untuk masa depan pendidikan di Indonesia. Namun, tantangan implementasi perlu diperhatikan untuk memastikan kualitasnya. Penelitian lanjutan dapat mengungkap lebih lanjut tentang strategi implementasi yang efektif dan dampak jangka panjang dari penerapan KMB dalam sistem pendidikan Indonesia.
PENINGKATAN KUALITAS DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN PERPEKTIF MBNQA SEBAGAI KRITERIA PRASYARAT BAKU MUTU PADA PT. TAMANACO Saputra, Aditya Apriawan
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Vol 20, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jati.20.2.42-68

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka cacat produksi aluminium collapsible tube khususnya pada produk Kloderma 0.05% gel 5 gram Ø13,4 x 90 mm di PT. Tamanaco. Pada semester kedua tahun 2023, tingkat defect mencapai 8,81% (1.217.720 pcs) dari total produksi 13.816.072 pcs, menyebabkan kerugian sekitar Rp. 384.422.026. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman tentang perbaikan kualitas berkelanjutan, pengendalian kualitas produksi, pengukuran kinerja, dan penyusunan standar mutu pada produksi. Metode yang digunakan adalah DMAIC Six Sigma dan pengukuran kinerja Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Hasil implementasi DMAIC Six Sigma mengidentifikasi 9 jenis cacat dalam proses base coating dan printing, dengan cacat utama bercak putih (17,75%), warna tidak solid (17,71%), bercak kotoran (17,18%), tinta printing tergores (11,35%), gelembung pada base coating (7,87%), dan coating tidak rata (7,74%). Level Sigma mencapai 3,7, sesuai dengan rata-rata industri manufaktur di Indonesia, dengan yield process sebesar 78,89%. Faktor penyebab cacat dianalisis dan ditemukan berasal dari lima faktor utama: manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan. Pengukuran kinerja organisasi dengan MBNQA menghasilkan nilai 533,72 poin dari 1.000, menunjukkan PT. Tamanaco berada pada level rata-rata dengan predikat Good Performance (skor 476-575). Berdasarkan hasil analisis DMAIC dan pengukuran kinerja organisasi dengan MBNQA, disusun standar mutu dan lembar pemeriksaan yang disepakati untuk digunakan dalam proses produksi sebagai alat kendali terhadap kinerja produksi.Kata kunci: DMAIC; Six Sigma; MBNQA; baku mutuAbstractThis research addresses the high defect rate in the production of aluminum collapsible tubes, specifically for the Kloderma 0.05% gel (5-gram, Ø13.4 x 90 mm) produced by Tamanaco Ltd. During the second semester of 2023, the defect rate reached 8.81% (1,217,720 units) out of a total production of 13,816,072 units, resulting in financial losses estimated at IDR 384,422,026. The study aims to improve understanding of continuous quality improvement, production quality control, performance measurement, and the establishment of production quality standards. The research employed the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) Six Sigma methodology and the Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) performance measurement framework. The DMAIC analysis identified nine defect types in the base coating and printing processes, with the most significant defects being: white spots (17.75%), non-solid color (17.71%), dirt spots (17.18%), scratched printing ink (11.35%), bubbles in the base coating (7.87%), and uneven coating (7.74%). The production process achieved a sigma level of 3.7, aligning with the average performance of Indonesia’s manufacturing sector, with a yield of 78.89%. The root cause analysis revealed that defects originated from five primary factors: human error, machinery issues, methodological inconsistencies, material quality, and environmental conditions. Organizational performance, assessed using the MBNQA framework, scored 533.72 points out of 1,000, placing Tamanaco Ltd. within the "good performance" category (476–575 points). As a result of the DMAIC analysis and the MBNQA performance evaluation, new quality standards and inspection sheets were developed and implemented as control tools to monitor and enhance production performance.Keywords: DMAIC; Six Sigma; MBNQA; quality standard