Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Tepung Biji Pinang Terhadap Pengendalian Hama Kutu Putih (Phenacoccus manihoti) pada Tanaman Jeruk Lemon: Potential of areca nut flour in controlling mealybug pests (Phenacoccus manihoti) in lemon plant Hikmaya, Hikmaya; Nining Triani Thamrin; Fenny Hasanuddin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 2 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i2.3856

Abstract

Tanaman jeruk lemon (Citrus limon L.) termasuk ke dalam famili Rutaceae, banyak dibudidayakan di Negara-negara Asia Selatan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kutu putih (Phenacoccus manihoti) merupakan serangga asli Meksiko/Amerika Tengah. Gejala yang ditimbulkan dari hama ini menyebabkan kerusakan secara langsung dengan mengisap cairan tanaman; kerusakan yang parah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerontokan buah muda. Embun madu adalah tempat cendawan jelaga tinggal di kotoran yang dikeluarkan kutu. Serangan kutu putih mengganggu pertumbuhan tanaman, menyebabkan bunga dan buah rontok, sesuai fakta di lapangan menunjukkan kerontokan pada buah yang cukup besar dapat berpengaruh terhadap nilai ekonomis. Biji pinang dapat dijadikan bahan baku penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan kutu putih pada tanaman yang diproses menjadi tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tepung biji pinang terhadap kutu putih pada tanaman jeruk lemon dan konsentrasi tepung biji pinang yang tepat digunakan untuk mengendalikan populasi hama kutu putih pada tanaman jeruk lemon. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Dasar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang pada bulan November-Januari 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 3 ulangan sehingga terdapat 15 unit pengamatan setiap pengamatan terdiri atas 3 sampel, sehingga terdapat 45 unit pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tepung biji pinang memberikan pengaruh sangat nyata dalam mengendalikan hama kutu putih. Konsentrasi terbaik ekstrak tepung biji pinang adalah 60 g/l air dengan mortalitas 98.83%, 60 g/l air dan 50 g/l air dengan uji repelensi rata-rata hinggap 3-5 ekor kutu putih dan LT50% pada 39.74 jam. The lemon plant (Citrus limon L.) belongs to the Rutaceae family, is widely cultivated in South Asian countries because it has high economic value. Mealybugs (Phenacoccus manihoti) are insects native to Mexico/Central America. Symptoms caused by this pest cause direct damage by sucking plant fluids; Severe damage can cause stunted plant growth and loss of young fruit. Honeydew is where the sooty fungus lives in the excrement excreted by fleas. Mealybug attacks disrupt plant growth, causing flowers and fruit to fall off, according to facts in the field showing that fruit loss is quite large and can affect economic value. Areca nut seeds can be used as raw material for using botanical pesticides to control mealybugs on plants that are processed into flour. The aim of this research is to determine the potential of areca nut flour against mealybugs on lemon plants and the appropriate concentration of areca seed flour to use to control the population of mealybug pests on lemon plants. This research will be carried out at the Basic Laboratory of the Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University, Sidenreng Rappang in November-January 2024. This research uses a Completely Randomized Design (RAL) with 5 treatments and 3 replications so that there are 15 observation units, each observation consisting of 3 samples, so there are 45 observation units. The results of the research show that areca nut flour extract has a very real effect in controlling mealybug pests. The best concentration of areca seed flour extract is 60 g/l water with a mortality of 98.83%, 60 g/l water and 50 g/l water with an average repellency test perched on 3-5 mealybugs and LT50% at 39.74 hours.
IDENTIFIKASI SPESIES SERANGGA HAMA PADA KOMODITI KAKAO YANG DILALU-LINTASKAN DI WILAYAH LAYANAN BBKP MAKASSAR AR, Trisnawaty; Nawisah, Nawisah; Rahmat, Muhammad Rais; Hikmaya, Hikmaya; Indriani, Indriani; Wani, Niar Zahra; Nurhainul, Nurhainul; Asikin, Siti Nur
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v7i1.5154

Abstract

Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) adalah salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis baik karena komoditas kakao menghasilkan devisa terbesar ketiga setelah kelapa sawit dan karet dengan permintaan terus meningkat. Indonesia sebagai salah satu produsen perlu memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan devisa negara dengan meningkatkan ekspor biji kakao yang berorientasi pada pasar ekspor, peluang besar kakao Indonesia relatif masih terbuka. Karantina pertanian sebagai tempat upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina atau organisme penggangu tumbuhan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya dari dalam wilayah negara Republik Indonesia bertugas melakukan pemeriksaan dan mensertifikasi barang yang akan di ekspor, impor maupun antar area. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi spesies serangga pada komoditi kakao yang dilalulintaskan di wilayah layanan BBKP Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Makassar mulai bulan April – Juli 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana sampel biji kakao yang akan diamati di letakkan di atas papan pemeriksaan dengan bantuan cahaya lampu, kemudian mencari serangga pada sampel biji kakao. Serangga yang ditemukan diletakkan kedalam cawan petri yang telah dilabeli kemudian di identifikasi dibawa mikroskop hirox. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima jenis hama yang di temukan pada sampel uji biji kakao yang dilalulintaskan pada BBKP Makassar yang terdiri atas dua hama primer yaitu Ephestia cautella dan Araecerus fasciculantus dan 3 hama sekunder yaitu Tribolium castaneum, Cryptolestes ferrugineus dan Ahasverus advena.
Potensi Tepung Biji Pinang Terhadap Pengendalian Hama Kutu Putih (Phenacoccus manihoti) pada Tanaman Jeruk Lemon: Potential of areca nut flour in controlling mealybug pests (Phenacoccus manihoti) in lemon plant Hikmaya, Hikmaya; Nining Triani Thamrin; Fenny Hasanuddin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 2 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i2.3856

Abstract

Tanaman jeruk lemon (Citrus limon L.) termasuk ke dalam famili Rutaceae, banyak dibudidayakan di Negara-negara Asia Selatan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kutu putih (Phenacoccus manihoti) merupakan serangga asli Meksiko/Amerika Tengah. Gejala yang ditimbulkan dari hama ini menyebabkan kerusakan secara langsung dengan mengisap cairan tanaman; kerusakan yang parah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerontokan buah muda. Embun madu adalah tempat cendawan jelaga tinggal di kotoran yang dikeluarkan kutu. Serangan kutu putih mengganggu pertumbuhan tanaman, menyebabkan bunga dan buah rontok, sesuai fakta di lapangan menunjukkan kerontokan pada buah yang cukup besar dapat berpengaruh terhadap nilai ekonomis. Biji pinang dapat dijadikan bahan baku penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan kutu putih pada tanaman yang diproses menjadi tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tepung biji pinang terhadap kutu putih pada tanaman jeruk lemon dan konsentrasi tepung biji pinang yang tepat digunakan untuk mengendalikan populasi hama kutu putih pada tanaman jeruk lemon. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Dasar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang pada bulan November-Januari 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 3 ulangan sehingga terdapat 15 unit pengamatan setiap pengamatan terdiri atas 3 sampel, sehingga terdapat 45 unit pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tepung biji pinang memberikan pengaruh sangat nyata dalam mengendalikan hama kutu putih. Konsentrasi terbaik ekstrak tepung biji pinang adalah 60 g/l air dengan mortalitas 98.83%, 60 g/l air dan 50 g/l air dengan uji repelensi rata-rata hinggap 3-5 ekor kutu putih dan LT50% pada 39.74 jam. The lemon plant (Citrus limon L.) belongs to the Rutaceae family, is widely cultivated in South Asian countries because it has high economic value. Mealybugs (Phenacoccus manihoti) are insects native to Mexico/Central America. Symptoms caused by this pest cause direct damage by sucking plant fluids; Severe damage can cause stunted plant growth and loss of young fruit. Honeydew is where the sooty fungus lives in the excrement excreted by fleas. Mealybug attacks disrupt plant growth, causing flowers and fruit to fall off, according to facts in the field showing that fruit loss is quite large and can affect economic value. Areca nut seeds can be used as raw material for using botanical pesticides to control mealybugs on plants that are processed into flour. The aim of this research is to determine the potential of areca nut flour against mealybugs on lemon plants and the appropriate concentration of areca seed flour to use to control the population of mealybug pests on lemon plants. This research will be carried out at the Basic Laboratory of the Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University, Sidenreng Rappang in November-January 2024. This research uses a Completely Randomized Design (RAL) with 5 treatments and 3 replications so that there are 15 observation units, each observation consisting of 3 samples, so there are 45 observation units. The results of the research show that areca nut flour extract has a very real effect in controlling mealybug pests. The best concentration of areca seed flour extract is 60 g/l water with a mortality of 98.83%, 60 g/l water and 50 g/l water with an average repellency test perched on 3-5 mealybugs and LT50% at 39.74 hours.