Dayyana, Syahniar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komunikasi Antar Budaya Etnis Bugis Makassar dengan Etnis Tionghoa di Pasar Bacan Makassar Dayyana, Syahniar; Syarif, Ahmad
Jurnal Komunikasi dan Organisasi (J-KO) Vol 4, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v4i1.15832

Abstract

Petunjuk Komunikasi antar budaya merupakan komunikasi yang di lakukan oleh orang-orang yang memiliki kebudayaan berbeda. Hal ini yang terjadi di Pasar Bacan Makassar.Komunikasi antar budaya etnis bugis Makassar dengan Etnis Tionghoa di Pasar Bacan Makassar begitu lancar dan interaksi dapat berjalan dengan baik keduanya mampu untuk saling menerima. Tujuan Penelitian untuk mengetahui komunikasi antar budaya yang diterapkan oleh etnis Bugis Makassar dengan etnis Tionghoa dan untuk mengetahui faktor yang menjadi pendukung dan penghambat etnis Tionghoa dengan etnis Bugis Makassar dalam berkomunikasi di Pasar Bacan. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu jenis Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan terhadap budaya dan komunikasi antara etnis Bugis Makassar dengan etnis Tionghoa dari segi bahasa yaitu kedua etnis memiliki logat berbicara tersendiri. Kepercayaan pada etnis Tionghoa menganut kristen dan konghucu etnis Bugis Makassar mayoritas islam, Nilai kebudayaan etnis Tionghoa yaitu carilah dan engkau akan mendapatkan, dan carilah itu dari dalam diri yang berarti tidak mudah putus asa, nilai kebudayaan etnis Bugis Makassar yaitu abbulo sibatang dan sipakatu yang berarti bekerja bersama dan bahu membahu untuk saling membantu. persepsi yang muncul di Pasar Bacan bahwa etnis Bugis Makassar di kenal dengan sikap gotong royong dan rasa empati yang tinggi sedangkan etnis Tionghoa di kenal dengan pekerja keras dan ulet. Faktor pendukung antara lain lingkungan yang baik, sikap saling menerima perbedaan, kemampuan beradaptasi. Sedangkan faktor penghambat antara lain stereotipe, etnosentrisme, homofili dan heterofili yang muncul akibat perbedaan interpretasi dalam komunikasi antar budaya serta persamaan derajat, status dan pendidikan harus dipertimbangkan.
Komunikasi Antar Budaya Etnis Bugis Makassar dengan Etnis Tionghoa di Pasar Bacan Makassar Dayyana, Syahniar; Syarif, Ahmad
Jurnal Komunikasi dan Organisasi (J-KO) Vol. 4 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jko.v4i1.15832

Abstract

Petunjuk Komunikasi antar budaya merupakan komunikasi yang di lakukan oleh orang-orang yang memiliki kebudayaan berbeda. Hal ini yang terjadi di Pasar Bacan Makassar.Komunikasi antar budaya etnis bugis Makassar dengan Etnis Tionghoa di Pasar Bacan Makassar begitu lancar dan interaksi dapat berjalan dengan baik keduanya mampu untuk saling menerima. Tujuan Penelitian untuk mengetahui komunikasi antar budaya yang diterapkan oleh etnis Bugis Makassar dengan etnis Tionghoa dan untuk mengetahui faktor yang menjadi pendukung dan penghambat etnis Tionghoa dengan etnis Bugis Makassar dalam berkomunikasi di Pasar Bacan. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu jenis Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan terhadap budaya dan komunikasi antara etnis Bugis Makassar dengan etnis Tionghoa dari segi bahasa yaitu kedua etnis memiliki logat berbicara tersendiri. Kepercayaan pada etnis Tionghoa menganut kristen dan konghucu etnis Bugis Makassar mayoritas islam, Nilai kebudayaan etnis Tionghoa yaitu carilah dan engkau akan mendapatkan, dan carilah itu dari dalam diri yang berarti tidak mudah putus asa, nilai kebudayaan etnis Bugis Makassar yaitu abbulo sibatang dan sipakatu yang berarti bekerja bersama dan bahu membahu untuk saling membantu. persepsi yang muncul di Pasar Bacan bahwa etnis Bugis Makassar di kenal dengan sikap gotong royong dan rasa empati yang tinggi sedangkan etnis Tionghoa di kenal dengan pekerja keras dan ulet. Faktor pendukung antara lain lingkungan yang baik, sikap saling menerima perbedaan, kemampuan beradaptasi. Sedangkan faktor penghambat antara lain stereotipe, etnosentrisme, homofili dan heterofili yang muncul akibat perbedaan interpretasi dalam komunikasi antar budaya serta persamaan derajat, status dan pendidikan harus dipertimbangkan.