Di era digital, media sosial telah menjadi jembatan baru dalam pembelajaran bahasa, termasuk bahasa Arab, yang dikenal dengan kompleksitas tata bahasa dan fonologinya. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran media sosial sebagai alat pembelajaran bahasa Arab dari perspektif mahasiswa, dengan fokus pada platform TikTok, YouTube, dan Instagram. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif eksploratif digunakan untuk menggali pengalaman mahasiswa. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa pengguna aktif media sosial dalam pembelajaran bahasa Arab, serta observasi terhadap konten pembelajaran yang tersedia di platform-platform tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TikTok menjadi media efektif untuk pembelajaran kosa kata dasar berkat format video pendek yang interaktif dan menghibur, sementara YouTube lebih cocok untuk mendalami tata bahasa (nahwu dan sharaf) karena menyediakan video berdurasi panjang dengan penjelasan mendetail. Instagram, di sisi lain, menawarkan konten visual ringan seperti reels atau story yang menarik untuk belajar percakapan sehari-hari dan memperluas wawasan budaya. Namun, pembelajaran melalui media sosial juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keterbatasan kuota internet, gangguan dari konten hiburan yang tidak relevan, serta minimnya konten berbahasa Arab dengan terjemahan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media sosial memiliki potensi besar sebagai alat pembelajaran bahasa Arab yang fleksibel dan kreatif. Untuk memaksimalkan potensi ini, diperlukan konten yang lebih terstruktur dan relevan, serta dukungan dari institusi pendidikan dalam mengintegrasikan media sosial ke dalam metode pembelajaran resmi. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang inovasi pembelajaran bahasa Arab di era digital dan dapat menjadi dasar bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih interaktif, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan generasi muda.