Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan dan Science

Studi Molekuler Docking Potensi Senyawa Tumbuhan Kalangkala (Litsea angulata) Sebagai Antihiperpigmentasi Fadilah, Nur Aini; Syahputra, Ryan
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalangkala merupakan tumbuhan khas Kalimantan yang termasuk dalam genus litsea pada bagian biji tanaman kalangkala (Litsea angulata) memiliki  aktivitas antioksidan senyawa yang berperan sebagai antioksidan pada biji Kalangkala (Litsea angulata) adalah kuersetin. Kuersetin memiliki  aktivitas antioksidan melalui penghambatan jalur stres oksidatif yang berhubungan erat dengan pembentukan tirosinase yang menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi Kalangkala (Litsea angulata) sebagai agen inhibitor tirosinase baru dari bahan alam secara pendekatan molekuler docking. Pada tahap penelitian ini persiapan yang dilakukan meliputi persiapan reseptor dan native ligand, validasi metode docking, preparasi senyawa kuersetin, dan molekuler docking senyawa kuersetin terhadap protein uji enzim tirosinase. Hasil yang diperoleh dari docking molekuler antara Kuersetin biji Kalangkala (Litsea angulata) dan  protein protein tirosinase memiliki nilai afinitas binding (ΔG) dan konstanta inhibisi (IC) sebesar -5.20 kcal/mol dan 154.02 µM. Interaksi ikatan hidrogen yang terbentuk pada senyawa kuersetin menunjukkan bahwa senyawa tersebut afinitas yang nilainya lebih rendah dibandingkan native ligand sehingga berpotensi sebagai agen inhibitor tirosinase baru.
Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas (HKSA) Anti-Kanker Senyawa Turunan Benzoxazole Syahputra, Ryan; Fadilah, Nur Aini
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal yang mana sel tersebut bisa tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya bahkan menyebabkan kematian. Benzoxazole termasuk dalam kerangka senyawa yang sangat aktif secara biologis. Berbagai turunan benzoxazole yang diteliti secara ekstensif dapat memberikan aktivitas anti bakteri, anti jamur dan aktivitas anti kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kuantitatif struktur aktivitas (HKSA) dari senyawa turunan benzoxazole serta membangun suatu persamaan berdasarkan HKSA. Sebanyak 14 struktur senyawa turunan benzoxazole yang memiliki aktivitas sebagai anti kanker yang akan digunakan pada penelitian ini. Pemilihan beberapa prediktor yang digunakan didasarkan atas seberapa besar pengaruh nilai dari beberapa prediktor yang mewakili parameter hidrofobik, elektronik, dan sterik yang berfungsi sebagai variabel bebas terhadap aktivitas senyawa berupa logIC50 yang berfungsi sebagai variable terikat yang sebelumnya sudah dilakukan optimasi geometri dan perhitungan energi total. Untuk pengembangan model HKSA, 14 senyawa tersebut dibagi menjadi training set sebanyak 11 senyawa dan test set sebanyak 3 senyawa. Model persamaan HKSA terbaik ditentukan dari hasil analisis HKSA dengan parameter hidrofobik, elektronik dan sterik. Model persamaan yang dapat memprediksi nilai aktivitas biologis (log IC50) yang paling mendekati nilai aktivitas biologis (log IC50) eksperimen merupakan model persamaan HKSA yang terbaik. Dari analisis hasil SPSS regresi linear dengan metode enter diperoleh suatu persamaan HKSA Log IC50 = -9.424 + (-0.963*HOMO) + (0.256*ClogP) + (0.487*logS) + (0.200*Dipole) + (0.009*Mw) dengan nilai R = 0.984, R2 = 0.969, Fhitung = 31.275, Ftabel = 5.050, Fh/Ft = 6.192 > 1. Persamaan HKSA yang diperoleh dapat dikatakan sudah cukup baik dan valid baik secara internal maupun eksternal yang kemudian persamaan tersebut kemudian bisa digunakan untuk mendapatkan senyawa baru turunan benzoxazole dengan aktivitas sitotoksik yang lebih baik dan lebih potensial.