Perkembangan industri yang sangat pesat berdampak pada banyaknya kebutuhan manusia yang berakibat keperluannya produksi berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagian besar kebutuhan tersebut berupa sampah berbahan logam yang memiliki nilai ekonomi dan dapat digunakan kembali untuk memproduksi bahan dan produk baru. Sampah logam juga dapat merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik sehingga diperlukan proses daur ulang. Oleh karena itu, rancang bangun sistem pemisah sampah logam dan non logam berdasarkan Inductive Proximity Sensor ini dapat membantu untuk memisahkan sampah logam dan non logam secara otomatis. Pada rancang bangun sistem ini digunakan metode pendeteksian logam yang dilakukan oleh Inductive Proximity Sensor. Sistem ini juga menggunakan sensor ultrasonik untuk otomasi tempat sampah dan sensor load cell untuk menghitung berat sampah yang sudah masuk ke dalam tempat sampah. Sensor ini dapat berjalan dengan sempurna untuk mendeteksi sampah logam dan non logam dengan memasukan sampah satu per satu. Sensor ini hanya dapat berjalan jika jarak dari sensor ke objek adalah antara 0-8 mm. Pada pengujian persentase kesuksesan dalam mengidentifikasi sampah logam mencapai 100% dengan menguji tujuh jenis sampah berbeda yang dipisahkan ke dalam kategori logam dan non logam . Sensor ultrasonik mendeteksi jika ada objek dalam tempat sampah yang berjarak kurang dari 20 cm, jika ada maka sensor tersebut akan mengirim instruksi untuk memulai program ke Arduino UNO. Sensor load cell digunakan dengan menimbang berat sampah yang sudah masuk ke dalam tempat sampah. Pada pengujian load cell dilakukan perbandingan terhadap tujuh objek yang menghasilkan rata-rata akurasi mencapai 98.1%. Alat yang akan dirancang akan dapat memisahkan sampah logam dan non logam dengan sensor proximity induktif yang kemudian akan diukur beratnya dengan menggunakan sensor load cell dan akan menampilkan hasil dari tiap fungsi menggunakan LCD.