Transaksi jual-beli adalah salah satu aktivitas lazim yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, dan salah satu contohnya adalah melalui metode lelang. Saat ini, lelang sendiri telah mengadopsi platform daring, memudahkan para penyelenggara lelang untuk mendapatkan penawaran tertinggi dari berbagagai lokasi yang berjauhan. Di Tanah Air, praktik lelang melalui platform daring sudah umum dilakukan oleh penduduk, termasuk melalui sarana Instagram. Namun, pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan yang mengganggu para pelaku lelang daring. Perkembangan industri mode turut berperan sebagai penggerak ekonomi kreatif di Indonesia. Sejalan dengan peluang yang luas dan menguntungkan, penulis berinisiatif menciptakan Mobile Fashion Branded. Yang rencannya aplikasi ini nantinya akan menjadi platform lelang barang fashion populer dan berbasis mobile. Berdasarkan peraturan tentang impor pakaian bekas yang diterbitkan oleh Menteri Perdaganan Nomor 40 Tahun 2022 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perdaganan No 18/2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor. Pelangaran impor pakaian bekas ini dalam rangka melindungi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kebijakan ini menimbulkan keresahan di kalanngan pedagang yang selama ini sangat bergantung dari penjualan baju bekas impor. Sehingga aplikasi mobile Fashion Branded sendiri juga memberi batasan kepada pengguna larangan melelang produk fashion impor bekas untuk menghindari jual beli barang ilegal. Sebenarnya banyak faktor yang bisa mendukung lelang fashion ini, salah satunya untuk menekan jumlah sampah tekstil. barang bekas dengan konsisi bagus yang juga biasa dikenal dengan preloved juga terkadang masih mempunyai nilai jual yang tinggi dari harga aslinya karena memiliki sejarah atau keunikan tertentu. dikutip dari ussfeed.com. Amanda Zahra Marsono, Head of PR & Marketing Zero Waste dalam wawancaranya di hypeabis.id mengungkapkan industri mode hingga saat ini adalah penyumbang 20 persen limbah air dunia, dan 10 persen dari total emisi karbon skala global. Salah satu faktor pendukung bagi suatu platform aplikasi adalah antar muka (User Interface) dan pengalaman pengguna (User Experience). Untuk mencapai tingkat kegunaan yang baik (Usability) dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, penulis akan menerapkan metode Human Centered Design (HCD) dalam penelitian ini. Prinsip utama dari HCD adalah melibatkan pengguna, mengukur secara empiris, menguji, dan mengulang desain. Dengan mempertimbangkan persoalaan tersebut diharapkan bahwa hasil penelitian ini akan menghasilkan desain pengalaman pengguna yang mudah diakses dan memberikan pengalaman baru terhadap pengguna melalui penerapan metode Human Centered Design (HCD).