Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Aplikasi Digisin Sebagai Manajemen Informasi pada Papan Iklan Digital dengan Framework Sveltekit Farhansyah, Brahma Hanif; Santoso, Nurudin
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 2 (2024): Februari 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin cepat dengan hadirnya teknologi yang semakin canggih, kehadiran internet seolah mempermudah kehidupan manusia saat ini. Kondisi tersebut dinamakan dengan era digital, dimana ini mengubah kebiasaan manusia. Salah satu perubahan yang saat ini terjadi adalah dalam bidang periklanan, yang sebelumnya menggunakan periklanan konvensional tetapi kini berubah menjadi periklanan digital. Penggunaan iklan konvensional berbeda dengan iklan digital, dimana untuk mengubah informasi iklan konvensional perlu mencetak media baru lagi sehingga memerlukan biaya tambahan untuk setiap kali terjadinya perubahan informasi. Pada penggunaan iklan digital membutuhkan sistem untuk memanajemen informasi yang akan ditampilkan pada papan iklan digital. Penelitian ini merancang sistem berbasis web dengan nama Digisin. Pengembangan sistem ini menggunakan model pengembangan waterfall, serta Adapun beberapa tahapan yang dilakukan untuk mengembangkan sistem ini, yakni melakukan studi literatur, elisitasi dan analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan penarikan kesimpulan. Fitur utama dari sistem ini adalah mampu memanajemen informasi iklan digital dan dapat menampilkan pada multi layar atau multi-display. Sistem Digisin dibuat dengan memanfaatkan framework JavaScript, yakni SvelteKit. Hasil pengembangan sistem ini diuji dengan dua metode pengujian, yakni white-box testing dan black-box testing. Pada white-box testing melakukan pengujian unit dengan 3 kasus pengujian, sedangkan black-box testing melakukan pengujian validasi dengan 27 kasus pengujian. Total pengujian yang dilakukan adalah 30 kasus uji, di mana seluruh pengujian yang dilakukan menunjukkan valid.
Penerapan Decision Tree dan Random Forest dalam Deteksi Tingkat Stres Manusia Berdasarkan Kondisi Tidur Larasati, Sza Sza Amulya; Dewi, Elok Nuraida Kusuma; Farhansyah, Brahma Hanif; Bachtiar, Fitra Abdurrachman; Pradana, Fajar
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 5: Oktober 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2024117993

Abstract

Masalah kesehatan mental menjadi isu global yang sangat umum terjadi, termasuk perubahan suasana hati, perbedaan kepribadian, ketidakmampuan mengatasi masalah, serta mengisolasi diri dari keramaian. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), gangguan kecemasan dan stres menjadi gangguan mental yang paling sering terjadi dari 970 juta kasus yang dilaporkan sepanjang tahun 2019. Stres telah banyak dikaitkan dengan tidur. Penelitian ini akan mengungkap hubungan kondisi tidur pada manusia dengan tingkat stres yang sedang diderita dengan 5 tingkatan: normal, stres ringan, stres sedang, stres tinggi, stres sangat tinggi. Data yang digunakan merupakan data kontinyu dengan 8 fitur: ‘sr’ (snoring rate), ‘rr’ (respiration rate), ‘t’ (body temperature), ‘lm’ (limb movement), ‘bo’ (blood oxygen), ‘rem’ (rapid eye movement), ‘sh’ (sleeping hours), dan ‘hr’ (heart rate). Setiap fitur memiliki rentang nilai yang tidak sama, sehingga dilakukan normalisasi untuk menyeragamkan rentang tersebut. Hyperparameter tuning dilakukan dengan teknik k-fold cross validation dan model dirancang dengan algoritma klasifikasi Decision Tree serta Random Forest. Hasilnya, 5 fitur: tingkat mendengkur, laju respirasi, pergerakan anggota tubuh termasuk bola mata, serta detak jantung saat tidur berbanding lurus dengan tingkat stres. Semakin tinggi nilai kelima fitur tersebut mengindikasikan tingkat stres yang lebih tinggi. Sedangkan dengan 3 fitur lainnya: suhu tubuh, kadar oksigen, dan waktu tidur memberikan hasil sebaliknya. Dengan kata lain, ketiga nilai tersebut berbanding terbalik dengan tingkat stres yang diderita. Model Decision Tree memiliki akurasi 0,99 dan Random Forest memiliki akurasi 1,0. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan insight bagi peneliti lain pada bidang yang sama dan dapat menjadi acuan dalam mendeteksi stres yang sedang diderita.       Abstract Stress is often associated with sleep. This research aims to uncover the relationship between human sleep conditions and the level of stress experienced, categorized into five levels: not stressed, very mildly stressed, mildly stressed, highly stressed, and very highly stressed. The data used consists of continuous data with eight features: 'snoring rate' (snoring rate), 'respiration rate' (respiration rate), 'body temperature' (body temperature), 'limb movement' (limb movement), 'blood oxygen' (blood oxygen), 'rapid eye movement' (rapid eye movement), 'sleep hours' (sleep hours), and 'heart rate' (heart rate). Each feature has a different value range, so normalization is performed to standardize these ranges. Hyperparameter tuning is done using k-fold cross-validation, and the model is designed using the Decision Tree and Random Forest classification algorithms. The results show that five features: snoring rate, respiration rate, limb movement including eye movement, and heart rate during sleep are directly proportional to the level of stress. Higher values for these five features indicate higher levels of stress. On the other hand, the other three features: body temperature, blood oxygen level, and sleep hours yield the opposite results. In other words, the values of these three features are inversely proportional to the level of stress experienced. The Decision Tree model has an accuracy of 0.99, and the Random Forest model has an accuracy of 1.0. The results of this research are expected to provide insights for other researchers in the same field and can serve as a reference for detecting ongoing stress.