Kehidupan kampus yang identik dengan beban kerja yang berat dan berbagai tekanan akademis maupun sosial dapat berdampak pada hidup mahasiswa. Mereka rela mengabaikan kesehatan dirinya untuk memenuhi tuntutan perkuliahan. Beberapa penelitian sebelumnya juga menggarisbawahi perlunya perhatian terhadap gaya hidup mahasiswa. Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membantu hidup dengan baik dan meningkatkan kesehatan fisik maupun kesehatan mental disebut dengan self-care atau perawatan diri. Praktek perawatan diri juga mencakup membentuk rutinitas harian yang tidak hanya mendukung kesehatan dan kesejahteraan, tetapi juga berkontribusi untuk menciptakan gaya hidup yang lebih baik. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan sebuah perangkat lunak untuk membantu penerapan praktek self-care dengan tujuan membentuk gaya hidup yang lebih baik. Perangkat lunak juga menerapkan gamifikasi untuk membantu pengguna termotivasi menggunakan sistem ini. Penggalian kebutuhan perangkat lunak dilakukan menggunakan kuesioner kepada 62 orang dan wawancara terhadap 5 orang dari responden kuesioner yang terpilih. Penelitian ini menggunakan metode Waterfall untuk pengembangan perangkat lunak dengan tahapan elisitasi kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian. Pengembangan yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman kotlin untuk aplikasi native android dengan menerapkan layered architecture dan Firebase sebagai layanan back-end. Pengujian yang dilakukan mendapatkan hasil uji validasi menggunakan metode Black Box dengan keberhasilan sebesar 100 persen. Kemudian, didapatkan juga hasil uji usability dengan efisiensi aplikasi sebesar 0.06 tugas per detik, efektivitas aplikasi sebesar 90.5 persen, kepuasan menggunakan SUPR-Qm sebesar 81.9 persen, dan kepuasan penerapan gamifikasi sebesar 80 persen. Dan yang terakhir, didapatkan hasil uji compatibility pada aplikasi ini dengan kompatibilitas aplikasi dapat dijalankan pada Android versi 9 dengan API Level 28 hingga versi 15 dengan API Level 35