Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FISIOTERAPI PADA POST PARTUM DENGAN PILATES EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN FLEKSIBILITAS LUMBAL hidayati Zein, Renni; Muawanah, Siti; Ismaningsih, Ismaningsih
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 2 No. 1 (2023): JANUARY
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v2i1.3290

Abstract

Latar belakang : Post Partum merupakan periode waktu atau masa dimana organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Fleksibilitas dipengaruhi oleh elastisitasnya sendi-sendi dan juga otot-otot. Salah satu upaya untuk meningkatkan fleksibilitas lumbal pada kasus post partum adalah dengan pemberian intervensi pilates exercise. Tujuan dari pemberian intervensi ini yaitu meningkatkan fleksibilitas lumbal, menjaga fleksibilitas otot, dan memperbaiki postur. Metode : Penelitian ini adalah penelitian Pra Eksperimen dengan One group pre-test & post-test design. Populasi sampel adalah post partum dengan gangguan fleksibilitas lumbal UPT Puskesmas Kelurahan Enok. Pengambilan data pasien dengan menggunakan midline pre-test dan post-test. Selama masa penelitian jumlah sampel sebanyak 22 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh penderita. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan fleksibilitas sebelum & sesudah pemberian intervensi menunjukkan ada perubahan yang signifikan dari nilai p=0,000 dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan Uji Paired Sampel T Test dengan nilai p= 0,000 < (0,05) telah memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh pilates exercise terhadap perubahan fleksibilitas lumbal pada post partum. Kesimpulan : Disimpulkan bahwa fleksibilitas sebelum & sesudah pemberian pillates exercise memperlihatkan ada peningkatan fleksibilitas setelah diberikan pilates exercise dengan frekuensi latihan 3 kali selama 3 minggu.
MANAJEMEN FISIOTERAPI PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK HEMIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOMPMENT TREATMENT UNTUK KEMAMPUAN BERJALAN SEBUAH STUDI KASUS Ayu Permata; Hidayati Zein, Renni; Rizal, Yose; Vikri Fahrezi, Muhammad
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol. 4 No. 2 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/fisioterapi.v4i2.9519

Abstract

Cerebral palsy (CP) adalah kondisi neurologis kelumpuhan otak yang mempengaruhi kemampuan motorik dan postur tubuh, yang sering kali disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi sebelum, selama, atau setelah kelahiran. Cerebral palsy hemiplegik spastik merupakan subtipe dari cerebral palsy yang menyebabkan kekakuan dan kelemahan otot pada satu sisi tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan otak atau kelainan saat lahir, yang menyebabkan masalah kontrol dan koordinasi motorik. Fisioterapi sangat penting untuk menangani kondisi ini, yang bertujuan untuk mengurangi spastisitas, meningkatkan kekuatan, meningkatkan keterampilan motorik, memberikan dukungan ortotik, memfasilitasi latihan berjalan, dan memberikan edukasi. Pendekatan intervensi Fiisoterapi dengan Neuro Development Treatment (NDT) berfokus pada normalisasi otot hypertone atau hypotone. Intervensi penanganan NDT melatih reaksi keseimbangan, gerakan anak, dan fasilitasi. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas pengaruh pemberian intervensi fisioterapi NDT pada cerebral palsy spastik hemiplegi dalam meningkatkan kemampuan berjalan. Metode: Penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan Single-subject research yang dilakukan kepada seorang anak kondisi CP Hemiplegi 5 tahun dengan program fisioterapi 2 kali seminggu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan Gross Motor Function Measure (GMFM) dimensi E. Hasil: Setelah dilakukan didapat hasil yaitu adanya peningkatan kemampuan yaitu 2,8% peningkatan terlihat dari kemampuan berjalan sebelum terapi 84,7% dan sesudah terapi meningkat menjadi 87,5%. Kesimpulan: Pelaksanaan Progam Fisioterapi dengan menggunakan metode Neuro Development Treatment (NDT) mampu untuk meningkatkan kemampuan berjalan yang dialami anak Cerebral Palsy Spastik Hemiplegi selama 4 minggu
Pencegahan Penurunan VO2 Maks Pada Perokok Aktif Dengan Latihan Aerobic Intensitas Sedang Hidayati Zein, Renni; Rizal, Yose; Ismaningsih, Ismaningsih; Hariani Ratih , Rini; Mardhiyani , Dini
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v2i2.313

Abstract

Menurut WHO dalam  Report on Global Tobacco Epidemic   tahun 2008, konsumsi rokok di Indonesia menduduki urutan ke - 3 di dunia setelah  China dan India. Konsumsi rata - rata rokok per orang (usia di  atas 15 tahun) adalah 12 batang per hari pada tahun 2007. Prevalensi dari penduduk usia di atas 15 tahun yang merokok adalah 35,4% pada tahun 2007. Namun, terdapat perbedaan angka yang besar antara pria dan wanita dimana 65,3% pria di Indonesia yang berusia di atas 15 tahun merokok dan hanya sekitar 5% wanita yang merokok. Kerusakan pada berbagai macam sistem organ dapat disebabkan oleh berbagai macam zat toksik, iritan dan radikal bebas yang ada dalam asap rokok. Dari efek rokok pada berbagai sistem organ tersebut, angka mortalitas terbesar adalah akibat penyakit pada sistem kardiovaskular, yaitu sebesar 37%, penyakit kankersebesar 28% dan akibat penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yaitu sebesar 26%. Tujuan dari kegiatan pelaksanaan ini adalah untuk: Melakukan diskusi dengan Ketua IPMBK, Peninjauan lokasi IPMBK di jalan A.Yani Kecamatan Bangkinang Kota, Menjalin kerjasama Ketua IPMBK kecamatan Bangkinang Kota dan Melakukan Penyuluhan Anggota IPMBK. Sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mahasiswa atau remaja anggota IPMBK yang merupakan perokok aktif dijalan A. yani Kecamatan bangkinang kota kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan dari 12 mahasiswa/i perokok aktif rata-rata mengalami penurunan Vo2 maks dibuktikan dengan selisih nilai yang diperoleh saat dilakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan wawancara selanjutnya mendemostrasikan tentang terapi latihan berupa latihan aerobic untuk meningkatkan Vo2 maks pada perokok aktif dan dapat memberikan edukasi berupa bahaya yang ditimbulkan akibat rokok serta pencegahan yang akan ditimbulkan.