Salah satu upaya yang dilakukan agar tercipta suasana laboratorium yang kondusif dan aman adalah dengan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat praktikum. Pengetahuan dan penerapan tentang K3 sangat diperlukan oleh mahasiswa sebagai salah satu pengguna laboratorium sehingga dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu srategi yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang K3 adalah dengan pemberian edukasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di Laboratorium Kimia Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Penelitian menggunaka pre-eksperimental design yaitu one group pre-test and post-test design dengan tekhnik total sampling. Edukasi diberikan dalam bentuk ceramah dan diskusi dengan media PPT (Power Point). Instrumen untuk mengukur pengetahuan dalam bentuk kuesioner. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan N Gain test dan karena data tidak berdistribusi normal maka digunakan Wilcoxon test. Jumlah responden penelitian ini 64 orang dengan usia antara 17-20 tahun, jenis kelamin laki – laki (12,5 %) dan 56 responden perempuan (87,5%). Range skor pengetahuan pretest antara 25-90 dengan nilai mean 65,7. Range skor pengetahuan postest antara 70-100 dengan nilai mean 87. Hasil N Gain didapatkan 25 (39%) termasuk kategori tinggi, 32 (50%) kategori sedang dan 7 (11%) termasuk kategori rendah. Uji Wilcoxon didapatkan hasil sign. 0,000, yang artinya terdapat perbedaan antara skor pengetahuan untuk pretest dan postest. Kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan edukasi terhadap skor pengetahuan responden tentang K3. Edukasi meningkatkan pengetahuan responden tentang K3 di Laboratorium Kimia Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.