Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Keluarga di Kelurahan Tobololo Kota Ternate di Era New Normal M Ali, Kartini; Muhammad, Rusny
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.1 No.1 Oktober (2021) : ABDIMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v1i1.5

Abstract

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan optimal. Dalam mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan kebijakan dan visi Indonesia di masa depan yang ditandai oleh penduduk hidup dalam lingkungan yang sehat, produktif, memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah kerja Republik Indonesia, temasuk Maluku Utara yang berada di kawasan Indonesia Timur. Peran PHBS dalam dasar ilmu kesehatan sangat berperan penting dalam menanggulangi penyakit-penyakit yang dapat timbul dikemudian hari oleh karenanya peran pemerintah, petugas-petugas kesehatan dan masyarakat untuk lebih berperan dan proaktif dalam mengimplementasikan dan melaksanankan strategi PHBS untuk kesehatan masyarakat yang lebih sehat. Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah Menciptakan keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan dengan penerapan protocol kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan monitoring evaluasi. Hasil Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bidang Keperawatan bekerjasama dengan lurah Kelurahan Tobololo yang telah disepakati dalam MoU, dengan metode pendampingan kesehatan kepada masyarakat memberikan wawasan pengetahuan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan keluarga yang berada di Kelurahan Tobololo. Melalui evaluasi posttes peserta pengetahuan tentang PHBS mengalami kenaikan dan peningkatan pernyataan sikap untuk melaksanakan PHBS, dan tercipta kesadaran perilaku keluarga akan pentingnya penerapan PHBS dengan protocol kesehatan, menciptakan keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan, dan keluarga mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, terlihat dari pemakaian masker saat berkunjung dan penempatan handsanitiser di rumah.
Kajian Kebijakan Strategi Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Kabupaten Halmahera Selatan Tomia, Sumiati; M Ali, Kartini; Puasa, Rony; Alhadar, Husen
Jurnal Sehat Mandiri Vol 19 No 1 (2024): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 19, No.1 Juni 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v19i1.1320

Abstract

Eliminating malaria through reviewing government policies and implementing effective prevention programs has become a major focus in efforts to reduce the burden of this disease. The aim of this research is to examine the implementation of Minister of Health Decree No. 293 of 2009 concerning malaria elimination policies including understanding, implementation, commitment, innovation and sustainability. This research design uses a qualitative design with a descriptive research type using an interview method using a questionnaire. Researchers conducted theme analysis using qualitative data. This research was conducted at 7 Community Health Centers in South Halmahera Regency. The population in this study were people who worked in community health centers, with the sample being the head of the community health center, malaria program manager and laboratory staff. Research shows 85.8% of malaria elimination requirements in South Halmahera Regency, with several requirements that do not comply with assessment standards, and positive cases of malaria reported by community health centers. In conclusion, to achieve malaria elimination status in districts/cities, three conditions must be met: API rate <1 per thousand population, positivity rate <5%, and no local transmission in the last 3 years. Advice to policy holders is to carry out regular monitoring and evaluation of activities to increase community participation, improve communication and maintain control programs.