Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Tantangan Global Terhadap Rendahnya Kesadaran Mahasiswa terhadap Pendidikan kewarganegaraan pada era Society 5.0 Nabila Aulia Fitri; Sasmi Nelwati
Jurnal Pendidikan Sosial Dan Konseling Vol. 2 No. 1 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi telah mengubah cara manusia dalam menjalani kehidupan sepenuhnya. Transisi dari Revolusi Industri ke Era Society 5.0 menandakan bahwa perkembangan dunia terus bergerak maju, sehingga masingmasing individu harus dapat diandalkan dan mampu hidup dalam konteks global yang modern. Era Society 5.0 akan berfokus pada penggunaan teknologi dalam membantu pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik. Supaya generasi muda tidak mudah terombang-ambing dalam perkembangan teknologi ini diperlukan sebuah pembelajaran yang dapat memperkuat karakter kebangsaan dari masing-masing individu. Pendidikan karakter sangat penting dalam rangka mewujudkan suatu bangsa dan negara yang berakhlak mulia dan masyarakat yang adil. Pendidikan karakter ini bisa dicapai dengan adanya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan adalah landasan utama dalam membangun karakter dan kualitas seseorang sebagai warga negara yang baik. Namun sayangnya, beberapa tahun belakangan ini, pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi seringkali diabaikan atau bahkan dihapuskan dari kurikulum. Padahal, dalam era globalisasi dan tantangan global yang semakin kompleks, pendidikan kewarganegaraan menjadi sangat penting untuk diselenggarakan di perguruan tinggi. tujuan dari penulisan artiikel ini adalah untuk membahas dan juga menuliskan mengenai mengapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi dan bagaimana mengahdapi permasalahan global yang ada di era Society 5.0 pada saat ini , sehingga menambah kesadaran pembaca mengenai hal tersebut. Metode yang di gunakan penulis dalam membuat artikel ini adalah metode kualitatif , penulis juga menggunakan beberapa buku-buku menjadi referensi dalam penulisan artikel ini dan di tunjang juga dengan referensi dari artikel dan juga karya tulis ilmiah lainnya.
Poligami dalam Al Quran Perspektif Penafsiran Nabila Aulia Fitri; Madinatul Zahra; Faturrahman Suryadi; Jendri Jendri
Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/atmosfer.v3i1.1160

Abstract

Polygamy in Islam is permitted under certain conditions, one of which is the obligation to treat wives equally and justly. However, in practice, many instances of polygamy do not align with the noble intentions embedded in Islamic teachings. Polygamy that fails to adhere to the principle of justice can lead to negative impacts on wives, children, and family harmony. These negative effects include violence against women, disruption of family harmony, an increase in divorce rates, and psychological effects on children. Therefore, while polygamy is permitted in Islam, it is essential for the husband to ensure he can fulfill the justice requirements outlined by Islamic law so that the practice of polygamy can bring benefits to all family members. This article discusses the Islamic perspective on polygamy and the negative consequences arising from the practice of polygamy that does not adhere to Islamic teachings.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DENGAN BERBANTUAN STARETGI PEMBELAJARAN INKUIRI Widya Alfa Rizky; Nabila Aulia Fitri; Gusmaneli
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 13 No. 11 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v13i11.12343

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan keterampilan esensial yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam menghadapi tantangan abad 21. Sayangnya, banyak peserta didik yang masih menunjukkan rendahnya kemampuan ini dalam proses pembelajaran. Artikel ini membahas strategi pembelajaran inkuiri sebagai pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk aktif bertanya, mengeksplorasi, dan menarik kesimpulan secara mandiri melalui proses investigasi ilmiah. Artikel ini menguraikan konsep dasar kemampuan berpikir kritis, prinsip dan tahapan strategi pembelajaran inkuiri, serta implikasinya terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan kajian literatur dan analisis teoritis, strategi pembelajaran inkuiri terbukti mampu menciptakan suasana belajar yang menantang, merangsang rasa ingin tahu, serta melatih siswa untuk berpikir logis, analitis, dan reflektif. Implikasinya, penerapan pembelajaran inkuiri dalam kelas perlu didukung oleh peran aktif guru sebagai fasilitator dan pengembang skenario pembelajaran yang kontekstual. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri menjadi salah satu alternatif strategis dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik secara optimal.