Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Quercetin Bioavailability Evaluation on Standardized Herbal Medicine Containing Guava Leaf Extract with HPLC Yulion, Rizky; Yulianis, Yulianis; Suntri, Suntri
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2023.122.593-599

Abstract

Standardized herbal medicines are classified as one of Indonesia's natural medicine ingredients in addition to herbal medicine and phytopharmaceuticals. The safety and efficacy of standardized herbal medicines are scientifically proven through preclinical trials, and raw materials and products have been standardized. One includes standardized herbal medicines is diapet, psidii, lelap, fitolac, and glucogarp. To determine the bioavailability of standardized herbal products containing guava leaf extract (Psidium guajava L.). which uses single and combined natural materials. The method used is experimental with a crossover design. Blood samples are taken from the marginalis vein of the rabbit ear at 0.5 hours; 1; 2; 4; and 6. The level of quercetin in the blood is determined by the reverse-phase HPLC method. The mobile phase used is methanol:aquabidest (59:41,v/v), stationary phase octadecyl silica (C18), flow rate 1 mL/min, UV-Vis detector 370 nm, and injection volume 20 ?L. The value of bioavailability parameters obtained in the parameters Cpmax, Tmax, and AUC of product A is 1.486454 ?g / ml; 1.4 hours and 10.2615291 ?g/ml/h, product B is 1.29224019 ?g/ml; 1.5 hours and 11.30810501 ?g/ml/hour. Based on the results of this study, it can be concluded that the bioavailability profile of the two products is not much different, so it is expected that the effects caused are the same.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN ISPA DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI Ananda, Indah Rizka; Dwiyanti, Nofreza; Suntri, Suntri; Ikwanti, Dinda .; Aqnia, Refi Nola
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 6 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i6.2137-2144

Abstract

Alasan penyebab terjadinya penyakit ISPA yang terdapat di Desa Mekar Jaya, disebabkan kebiasaan dan perilaku masyarakat di Desa Mekar Jaya di RT 29 dan RT 30 terhadap kesehatan dan lingkungan. Kebiasaan membakar sampah sehingga menimbulkan polusi yaitu berupa asap pembakaran lingkungan. Asap tersebut jika sering dihirup oleh orang dewasa maupun balita dan anak-anak dapat mempengaruhi kesehatannya. Selain itu asap rokok juga mempengaruhi dan menimbulkan polusi udara dan dapat menyebabkan munculnya penyakit ISPA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut. penyakit yang paling sering di keluhkan oleh masyarakat dan menambah wawasan masyarakat dalam mengelola tanaman obat yang ada di RT 29 30 di Desa Mekar Jaya Kabupaten Muaro Jambi. Pengabdian masyarakat dapat dilakukan dengan survei data awal ke puskesmas dusun 1 dan mengunjungi rumah-rumah warga di RT 29 30 untuk mendata dan mewawancarai penyakit yang paling banyak diderita, Tim pengabdian masyarakat mewawancarai penyakit yang paling umum dan kemudian mengadakan Musyawarah Masyarakat Daerah (MMD). Setelah mempertimbangkan masalah ini, tim pengabdian memutuskan tindakan semua kebutuhan yang diperlukan guna melakukan  penyuluhan mengenai penyakit ISPA  serta pemanfaatan teh dari jahe dan kencur untuk dijadikan produk herbal dalam membantu mengobati dan menanggulangi penyakit ISPA, lalu melaksanan penyuluhan tentang DAGUSIBU, PHBS, pembuatan TOGA, senam pagi dan macam-macam tanaman herbal untuk memberikan solusi dalam membantu mencegah dan mengobati penyakit.. Hasil dari pengabdian ialah  menambah wawasan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di lingkungan sekitar dengan diadakan penyuluhan terkait macam-macam tanaman herbal sesuai dengan jenis penyakit serta memberi informasi dan pengetahuan pada masyarakat tentang apa itu DAGUSIBU dan diadakan cek kesehatan untuk mencegah penyakit, pembuatan tanaman TOGA serta senam pagi.