Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK PERGERAKAN PENUMPANG DAN KENDARAAN LINTAS PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA Misliah, Misliah; Djafar, Wihdat; Djalante, Haris; Rosmani, Rosmani
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v1i1.12992

Abstract

wilayah Koridor Sulawesi. Penggunaan kapal ferry cukup fleksibel dengan karakteristik muatan terdiri dari kendaraan,barang dan manusia. Jaringan angkutan penyeberangan sebagai pendukung konektivitas nasional berperanmenghubungkan pulau-pulau utama. Lintas penyeberangan Bajoe Kolaka merupakan salah satu lintas penyeberanganyang menghubungkan Provinsi Sulawesi Selatan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara yang cukup ramai dibandingdua lintasan lainnya. Tujuan penelitian menganalisis karakteristik pergerakan muatan Lintasan Bajoe-Kolaka yangnantinya digunakan untuk perencanaan sarana (kapal) dan prasarana (pelabuhan). Metode bangkitan pergerakandigunakan untuk menentukan asal tujuan dan regresi/pertumbuhan untuk menentukan potensi pergerakan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa daerah asal (hinterland) utama pelabuhan Bajoe adalah Bone, Makassar, dan Soppeng,daerah tujuan (foreland) utama adalah Kolaka, Kendari dan Bombana. Jenis kendaraan terbesar adalah roda duakemudian truk (panjang 7-10 meter, 6 ban), dan truk kecil (5 meter) serta mobil pribadi/ penumpang biasa.Pertumbuhan muatan untuk penumpang terjadi penurunan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata -5%, kendaraangolangan II sebesar 3%, golongan IV penumpang -6%, golongan IV barang 1%, golongan V penumpang -3%,golongan V barang 5%, golongan VI penumpang -3%, golongan VI barang -7%, golongan VII 5%, dan golongan VIII6%.
ANALISIS POLA OPERASI PENYEBERANGAN DERMAGA KERA-KERA – LAKKANGKOTA MAKASSAR Fachry, Achmad; Misliah, Misliah; Djalante, Haris; Chairunnisa, Chairunnisa; Djafar, Wihdat
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 5, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v5i1.19399

Abstract

Pelayanan angkutan sungai meliputi pelayanan angkutan penumpang dan barang. Pada umumnya angkutan sungai menggunakan kapal bertipe kecil dengan kepemilikan masyarakat atau perseorangan. Sebagai salah satu daerah obyek wisata di kota Makassar, kelurahan Lakkang yang dikerlilingi oleh sungai memerlukanpelayanan angkutan sungai untuk mobilitas masyarakat maupun wisatawan dari luar menuju Lakkang.Untuk mendukung mobilitas tersebut terdapat 3 dermaga yang melayani penyeberangan menuju Lakkang, yaitu dermaga Parangloe, dermaga Buloa dan dermaga Kera-kera. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola operasi seperti frekuensi pelayaran, kapasitas angkut, dan jadwal yang tepat untuk pelayanan penyeberangan dermaga Kera-kera – Lakkang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan analisis frekuensi penyeberangan dan perhitungan analisis kapasitas angkut perahu, sertapenyesuaian jadwal berdasarkan frekuensi penyeberangan. Hasil penelitian ini diperoleh frekuensi penyeberangan sebesar 3 trip/perahu/hari. Kapasitas angkut untuk lima kapal sebanyak 4penumpang/perahu. Jadwal keberangkatan dari Lakkang dimulai pada pukul 07.00 Wita, pukul 11.40 Wita, dan pukul 16.20 Wita. Jadwal keberangkatan dari dermaga Kera-kera dimulai pada pukul 10.20 Wita, pukul 15.00 Wita, dan pukul 18.00 Wita.Kata Kunci: Angkutan sungai, pola operasi, frekuensi, kapasitas, Lakkang
KAJIAN TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS BIRA – SIKELI - TONDASI BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DAN ABILITY TO PAY (ATP) Syamsul, Arnika; Misliah, Misliah; Chairunnisa, A. St; Djalante, Abd. Haris; Djafar, Wihdat
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 4, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v4i1.19414

Abstract

Abstrak Usaha pelayaran merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang penyediaan jasa angkutan perairan, meliputi kegiatan memindahkan penumpng dan/atau barang menggunakan kapal. Bergerak di bidang jasa meharuskan suatu badan usah mengeluarkan cost yang sekecil mungkin untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Sehingga perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan sangat penting dan berperan dalam menentukan tarif. Perhitungan biaya operasional kapal yang sangat berpengaruh dalam penentuan tarif moderat antara pengusaha pelayaran dengan kemampuan pengguna jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tarif minimum dan kemampuan pengguna jasa angkutan penyeberangan trayek Bira – Sikeli –Tondasi. Metode yang digunakan untuk menghitung tarif minimum adalah metode Required Freigh Rate (RFR) berdasarkan biaya operasional kendaraan (BOK) berdasarkan PM 66 Tahun 2019 dan metode Ability to Pay (ATP). Penelitian ini dilakukan pada kapal yang melayani trayek Bira – Sikeli – Tondasi yaitu KMP. Bontoharu. Hasil penelitian ini diperoleh BOK pertahun sebesar Rp. 3.701.164.843 sehingga tarif minimum untuk Trayek Bira – Tondasi Rp. 116.911/SUP. Tarif ini lebih besar dari tarif yang yang diberlakukan saat ini yaitu Rp. 105.000/SUP. Kemampuan membayar pengguna jasa rata – rata untuk trayek Bira – Tondasi yang diperoleh (Ability to Pay) sebesar Rp.190.667. Dengan demikian maka tarif yang diberlakukan pada taryek ini harusnya berdasrakan biaya operasi kapal yaitu 116.911/SUP (Penumpang Kelas Ekonomi) karena masih dibawah daya beli masyakakat (Ability to Pay). Kata Kunci: Tarif Minimum (RFR), Biaya Operasional (BOK), Kemampuan Membayar (ATP)
Analisis Kapasitas Terminal Penumpang dan Lapangan Parkir Pelabuhan Bajoe Kabupaten Bone Nasruddin, Rini Safitri; Djafar, Wihdat; Djalante, Abdul Haris; Misliah, Misliah; Chairunnisa, Sitti
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 5, Number 3, November 2024 Edition
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/zl.v5i3.33660

Abstract

Bajoe Port is a ferry port using Ro-Ro type ships that transport passengers, goods and vehicles from several districts/cities in South Sulawesi to Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. The aim of this research is to predict the number of passengers and vehicles that will visit Bajoe Harbor until 2037 and determine the need for passenger terminals and parking lots that are currently available until 2037. The method used is regression to predict the flow of ships, passengers and vehicles as well as a formula for calculating the needs of passenger terminals and parking lots in determining capacity. The results of the research are predictions of the number of passengers and vehicles that will visit Bajoe Harbor until 2037 at 498,168 people and 76,038 units. The passenger terminal capacity until 2037 is 1,497 m² so that the current available passenger terminal capacity of 1,459 m2 is no longer sufficient until 2037 and additional passenger terminal capacity is needed. The parking capacity of vehicles that will cross and delivery/pick up vehicles until 2037 is 1,771 m² and 839 m2 so that the parking capacity of vehicles that will cross and delivery/pick up vehicles currently available is 8,980 m2 and 2,984 m2, which is still sufficient until 2037 and is not it is necessary to increase the parking capacity of vehicles that will be crossing and delivery/pick up vehicles.