Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal TEPAT: Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Riset Sains dan Teknologi Kelautan
Djalante, Abd. Haris
Unknown Affiliation
Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Computer Science & IT Control & Systems Engineering Engineering Environmental Science Industrial & Manufacturing Engineering Public Health

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
KAJIAN TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS BIRA – SIKELI - TONDASI BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DAN ABILITY TO PAY (ATP) Syamsul, Arnika; Misliah, Misliah; Chairunnisa, A. St; Djalante, Abd. Haris; Djafar, Wihdat
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 4, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v4i1.19414

Abstract

Abstrak Usaha pelayaran merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang penyediaan jasa angkutan perairan, meliputi kegiatan memindahkan penumpng dan/atau barang menggunakan kapal. Bergerak di bidang jasa meharuskan suatu badan usah mengeluarkan cost yang sekecil mungkin untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Sehingga perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan sangat penting dan berperan dalam menentukan tarif. Perhitungan biaya operasional kapal yang sangat berpengaruh dalam penentuan tarif moderat antara pengusaha pelayaran dengan kemampuan pengguna jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tarif minimum dan kemampuan pengguna jasa angkutan penyeberangan trayek Bira – Sikeli –Tondasi. Metode yang digunakan untuk menghitung tarif minimum adalah metode Required Freigh Rate (RFR) berdasarkan biaya operasional kendaraan (BOK) berdasarkan PM 66 Tahun 2019 dan metode Ability to Pay (ATP). Penelitian ini dilakukan pada kapal yang melayani trayek Bira – Sikeli – Tondasi yaitu KMP. Bontoharu. Hasil penelitian ini diperoleh BOK pertahun sebesar Rp. 3.701.164.843 sehingga tarif minimum untuk Trayek Bira – Tondasi Rp. 116.911/SUP. Tarif ini lebih besar dari tarif yang yang diberlakukan saat ini yaitu Rp. 105.000/SUP. Kemampuan membayar pengguna jasa rata – rata untuk trayek Bira – Tondasi yang diperoleh (Ability to Pay) sebesar Rp.190.667. Dengan demikian maka tarif yang diberlakukan pada taryek ini harusnya berdasrakan biaya operasi kapal yaitu 116.911/SUP (Penumpang Kelas Ekonomi) karena masih dibawah daya beli masyakakat (Ability to Pay). Kata Kunci: Tarif Minimum (RFR), Biaya Operasional (BOK), Kemampuan Membayar (ATP)
Socialization of Fishing Boat Safety Standards and Procedures for Fishermen at PPI Beba, Takalar Regency Djafar, Wihdat; Djalante, Abd. Haris; Chairunnisa, A. Sitti; Idrus, Misliah; Clausthaldi, Fadhil Rizki; Asri, Syamsul; Ardianti, Andi; Asis, Muhammad Akbar; Wahyuddin, Wahyuddin; Fitrah, Rifkah
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): Kolaborasi yang Kuat untuk Kekuatan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i2.533

Abstract

Fishing activities by fishermen in Indonesia have high-risk characteristics known as 3D: dangerous, dirty, and challenging. This Community Service (PkM) activity aims to increase fishermen's knowledge at the Beba Fish Landing Base (PPI), Takalar Regency, regarding safety standards and procedures for fishing boat shipping. Through outreach activities, fishermen are provided information on safety equipment, shipping safety procedures, work safety, and occupational health. The socialization method uses brochure media with an interactive approach for each individual, including pre-test, delivery of material, and post-test to evaluate increased knowledge. The survey results showed that before the socialization, the level of fishermen's knowledge was deficient, with only 13% – 39% of the 23 fishermen understanding safety standards. After socialization, there was a significant increase of 57% – 74% of fishermen showed better understanding (increased 35% – 43%). Based on the results of this PkM activity, ongoing outreach needs to be carried out to increase awareness and implement safety procedures among fishermen to reduce the risk of accidents at sea.
Co-Authors Ardianti, Andi Asis, Muhammad Akbar Chairunnisa, A. Sitti Chairunnisa, A. St Clausthaldi, Fadhil Rizki Djafar, Wihdat Fitrah, Rifkah Misliah Idrus Misliah, Misliah Syamsul Asri Syamsul, Arnika Wahyuddin Wahyuddin