Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sinergitas Pemimpin Gereja Menuju Kepemimpinan Transformatif di Era Disruptif Lizardo, Jimmy; Chendralisan, Lenny H. S.; Sumakul, Nicolien Meggy
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 6, No 2: Pebruari 2024
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v6i2.155

Abstract

Synergistic leadership is one of the keys to success in building an organization. Despite the reality on the ground, a leader is generally still often associated with seniority or gender status. Still, in the current era of disruption, the stigma of leadership based on seniority and gender must be eliminated because today's leaders place more emphasis on personal competence. To achieve remarkable goals, church leaders must build leadership that synergizes with subordinates, such as church ministers. The synergy referred to here is the collaboration of leadership teams between generations and genders. This study aims to explore the benefits of leadership synergy in an organization and provide direction for leaders on building optimal leadership synergy. Use literature reviews (books and journals) to analyze leadership synergies, transformative leaders, and technological disruption. The author proposes several steps to build leadership synergy to be optimal, including shepherds, creating a clear framework regarding the duties and responsibilities of each leader; generations of leaders respect each other's roles and authorities, strengthen communication in an attitude of mutual respect, and respect; establish a shared vision, mission, and goals; Develop a culture of collaborative work between leaders. Abstrak Kepemimpinan yang sinergis merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam membangun suatu organisasi. Sekalipun realita di lapangan, pada umumnya seorang pemimpin masih sering dikaitkan dengan status senioritas atau gender, namun di era disrupsi saat ini stigma kepemimpinan berdasarkan senioritas dan gender harus dihilangkan, karena soal pemimpin masa kini lebih ditekankan pada kompetensi pribadi. Untuk mencapai tujuan yang besar, pemimpin gereja perlu membangun kepemimpinan yang bersinergi dengan bawahannya dalam hal ini pelayan-pelayan gereja. Bersinergi yang dimaksud di sini adalah kolaborasi tim kepemimpinan antargenerasi; dan antargender. Penelitian ini bertujuan menggali manfaat sinergitas kepemimpinan dalam sebuah organisasi dan memberi arah bagi pemimpin bagaimana cara membangun sinergitas kepemimpinan yang optimal. Menggunakan kajian literatur (buku dan jurnal) untuk menganalisis sinergitas kepemimpinan, pemimpin transformatif dan disrupsi teknologi. Penulis mengusulkan beberapa langkah membangun sinergitas kepemimpinan agar optimal, di antaranya: gembala membuat kerangka kerja yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing pemimpin; generasi pemimpin saling menghargai peran dan kewenangan masing-masing; memperkuat komunikasi dalam sikap saling menghormati dan menghargai; menetapkan visi, misi dan tujuan bersama; mengembangkan budaya kerja kolaboratif antar pemimpin.
Koinonia sebagai Spiritualitas Persahabatan Lintas Iman: Sebuah Tawaran Konstruktif Teologi Kristen Siahaan, Harls Evan R.; Putri, Agustin Soewitomo; Pardede, Nurmalia; Sumakul, Nicolien Meggy
Jurnal EFATA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 11, No 2: Juni 2025
Publisher : STT Iman Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47543/efata.v11i2.188

Abstract

This constructive theological study examines the potential of koinonia as a theological foundation for authentic interfaith spiritual friendship. This research demonstrates that koinonia has universal aspects rooted in the Trinity that can inform interfaith relationships while preserving the distinctiveness of Christian beliefs. This study employs a constructive theology methodology alongside a library research approach to analyze primary biblical sources and secondary scholarship from both classical and contemporary traditions. The research demonstrates that koinonia's ability to involve and transform people, primarily through the work of the Holy Spirit, facilitates an understanding of the Spirit's life-giving role even outside of church settings. Friendship spirituality, which serves as a mode of interfaith koinonia, offers deeper personal engagement than formal dialogue models; it is characterized by mutual vulnerability, a commitment to shared flourishing, and the celebration of diversity as a divine gift. For Indonesian churches, this framework provides practical guidance for navigating pluralistic contexts while maintaining theological integrity. The study contributes to global interfaith discourse by bridging international scholarship with Indonesian contextual wisdom, offering an innovative synthesis between Trinitarian theology and interfaith engagement. Abstrak Studi teologi konstruktif ini mengeksplorasi potensi koinonia sebagai fondasi teologis bagi spiritualitas persahabatan lintas iman yang autentik. Kajian ini menunjukkan bahwa koinonia memiliki aspek yang bersifat umum yang berakar pada konsep Trinitas dan bisa menjadi model untuk hubungan antaragama tanpa menghilangkan ciri khas Kristen. Dengan menggunakan metode teologi konstruktif dan penelitian pustaka, studi ini memeriksa sumber-sumber utama dari Alkitab dan penelitian tambahan dari tradisi lama dan baru. Penelitian menunjukkan bahwa sifat partisipatif dan mengubah dari koinonia, terutama aspek yang berkaitan dengan Roh Kudus, memberikan ruang teologis untuk mengakui kerja Roh Kudus yang memberi kehidupan di luar batas-batas gereja. Spiritualitas persahabatan sebagai cara koinonia antaragama memberikan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam dibandingkan dengan model dialog formal, yang ditandai oleh kerentanan bersama, komitmen untuk kesejahteraan bersama, dan perayaan keragaman sebagai anugerah ilahi. Bagi gereja-gereja di Indonesia, kerangka ini memberikan panduan praktis untuk menghadapi berbagai kepercayaan sambil tetap menjaga keyakinan teologis mereka. Studi ini menambah pembicaraan tentang hubungan antaragama di seluruh dunia dengan menghubungkan penelitian internasional dengan kebijaksanaan yang ada di Indonesia, serta memberikan gabungan baru antara teologi Trinitarian dan keterlibatan antaragama.
Penatalayanan Gereja Yang Efektif Di Era Milenial Sumakul, Nicolien Meggy
Jurnal Teologi Rahmat Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Teologi Rahmat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan zaman sedang terjadi di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia. Saat ini sebuah generasi sudah terbentuk dan sedang menguasai sumber daya manusia terbesar pada era bonus demografi. Generasi ini dikenal dengan istilah generasi milenial. Pengaruh generasi milenial terhadap pertumbuhan gereja tidak bisa dihindari dan perlu disikapi. Tulisan ini bermaksud memberi inspirasi bagi pimpinan dan pengurus gereja tentang pentingnya membangun penatalayanan gereja yang efektif di era milenial. Metode yang digunakan adalah literatur, untuk memberi kajian dan gambaran situasi generasi milenial dan korelasinya dengan penatalayanan gereja, serta memberi usulan model-model penatalayanan yang perlu di tata-kelola di gereja dalam era milenial sekarang ini. Kesimpulannya adalah gereja harus memiliki penatalayanan yang kreatif dan inovatif bila ingin relevan dengan zaman.
Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Alkitab dan Dampaknya Bagi Kehidupan Manusia Sumakul, Nicolien Meggy
Jurnal Teologi Rahmat Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Teologi Rahmat
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Awal tahun 2020, seluruh dunia dikagetkan dengan berita munculnya virus baru di Kota Wuhan, Provinsi Hubei – China, pada Desember 2019. Virus baru ini akhirnya resmi dikenal dengan nama coronavirus diseas disingkat COVID-19. Penyakit Covid-19 telah menjadi masalah kesehatan dunia karena penyebarannya sangat cepat dan terus berkembang sampai ke berbagai negara di belahandunia. Itulah sebabnya pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) / Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD).1 Merebaknya penyakit pandemi Coronavirus Diseas atau Covid 19 mengundang pertanyaan bagi umat manusia, mengapa Allah mengijinkan atau menyebabkan penyakitpandemic? Apakah kemunculan berbagai wabah ini merupakan pertanda akhir zaman? Tulisan inibermaksud mengkaji dan memaparkan sudut pandang Alkitab mengenai pandemi covid-19 dandampaknya bagi kehidupan manusia. Menggunakan metode literatur dan observasi lapangan sehinggamampu memberi gambaran situasi pandemi sekarang ini. Paparan ini diharapkan bisa menginspirasipara pembaca akan kedaulatan Tuhan atas dunia. Tuhan di atas segala-galanya yang memiliki kuasaatas seluruh semesta termasuk berkuasa atas semua manusia.