AbstractLegends are a form of oral literature rich in cultural and moral values, with significant potential for teaching and preserving local cultural heritage. This study aims to explore and analyze the cultural values embedded in the legends of the Bima community in West Nusa Tenggara, focusing on their use as teaching materials in elementary-level literature education. As a form of oral literature, legends hold considerable potential in teaching moral, cultural, and social values. This research employs a literary anthropology approach and digital ethnography methods to document various types of folktales and analyze the values they contain. Data was collected through online interviews with key informants who shared these tales. The findings reveal that the four primary legends studied La Hila Putri Ma Mbora, Wadu Ntanda Rahi, the Legend of Mount Tambora, and Daeng La Minga contain important multicultural values, such as respect for nature, family values, emotional resilience, religious beliefs, tolerance, as well as morality and ethics. This research is expected to contribute to the development of relevant and meaningful literary teaching materials, while introducing the rich local culture of Bima to younger generations through elementary literature education.Keywords: Folktales, Oral Literature, Cultural Values, Literature Education, Bima community MENELUSURI KEARIFAN LOKAL: RAGAM LEGENDA MASYARAKAT BIMA SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN SASTRA TINGKAT DASARAbstrakLegenda merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang kaya akan nilai-nilai budaya dan moral, yang memiliki potensi besar dalam pengajaran dan pelestarian warisan budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis nilai-nilai kultural yang terkandung dalam legenda masyarakat Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan fokus pada pemanfaatannya sebagai bahan ajar dalam pengajaran sastra di tingkat dasar. Legenda, sebagai salah satu bentuk sastra lisan, memiliki potensi besar untuk mengajarkan nilai-nilai moral, budaya, dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi sastra dan metode etnografi digital untuk mendokumentasikan berbagai jenis dongeng dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Data diperoleh melalui wawancara daring dengan informan kunci yang menyampaikan dongeng-dongeng tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa empat dongeng utama yang diteliti, yaitu La Hila Putri Ma Mbora, Wadu Ntanda Rahi, Legenda Gunung Tambora, dan Daeng La Minga, mengandung nilai-nilai multikultural yang penting, seperti penghormatan terhadap alam, nilai kekeluargaan, ketahanan emosional, keagamaan, toleransi, serta moralitas dan etika. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan bahan ajar sastra yang relevan dan bermakna, serta memperkenalkan kekayaan budaya lokal Bima kepada generasi muda melalui pendidikan sastra di tingkat dasar.Kata kunci: Legenda, sastra lisan, nilai kultural, pengajaran sastra, masyarakat Bima