Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review Artikel : Potensi Daun Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Antikanker Rahmawati, Aisyah Muthiah; Anam, Khairul; Sasikirana, Widyandani
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 3, Edisi 1, 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v3i1.17197

Abstract

Pada tahun 2020, kanker menjadi penyebab kematian utama di dunia dan dalam kurung 5 tahun prevalensi kanker mengalami peningkatan di Indonesia. Kekurangan dari terapi kanker yaitu kurangnya selektif dalam mematikan sel kanker, sehingga dapat mematikan sel sehat maka dari itu pasien dapat merasakan efek samping yang cukup signifikan. Oleh karena itu, telah diteliti pencarian terapi alternatif dari daun pepaya. Tujuan dari artikel ini adalah mengetahui potensi daun pepaya sebagai antikanker. Artikel ilmiah yang dipublikasi 2010 – 2021 dari 2 database (Scopus dan PubMed) ditelaah dan didapatkan 38 artikel. Daun pepaya diketahui mengandung kandungan senyawa flavonoid, fenolat, steroid, alkaloid, terpenoid, fenolat, karotenoid, tannin, saponin, asam lemak, glikosida, glikosinalat, dan klorofil. Daun pepaya juga diketahui memiliki aktivitas antikanker terhadap kanker kulit, payudara, hepar, paru, pankreas, serviks, prostat, ovarium, mesothelioma, dan darah. Aktivitas antikanker daun pepaya dipengaruhi oleh karakteristik sel dan sampel uji. Pemilihan sel uji memengaruhi pengujian antiproliferasi, yaitu dengan doubling time yang singkat maka potensi antiproliferasi lebih tinggi. Kandungan senyawa pada daun pepaya memengaruhi aktivitas antikanker, dan perolehannya sangat berhubungan dengan pemilihan pelarut dan teknik ekstraksi yang tepat. Sistem penghantaran sampel dengan nanopartikel yang diformulasikan dengan daun pepaya juga membantu meningkatkan bioavaibilitas dari ekstrak daun pepaya, sehingga potensi antikanker meningkat.
PENGGUNAAN OBAT DAA (DIRECT ACTING ANTIVIRAL) PADA PASIEN HEPATITIS C RAWAT JALAN DI RSUP FATMAWATI PERIODE JANUARI- DESEMBER 2022 Haryani, Setianti; Rahmawati, Aisyah Muthiah; Alrisky, Ade Nanda
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 1 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 1, 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i1.727

Abstract

ABSTRAK Menurut data WHO prevalensi hepatitis virus C di Indonesia berkisar 1 – 2,4 %. Diperkirakan sekitar 5 hingga 7,5 juta penduduk Indonesia terkena infeksi kronik VHC. Penularan VHC lebih banyak dari produk darah lainnya. Faktor resiko terbanyak di Indonesia adalah transfusi. Sementara prevalensi pada penyalahgunaan obat intravena di Jakarta mencapai angka 70%.. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi penggunaan obat DAA  pada pasien Hepatitis C di RSUP Fatmawati Periode Januari-Desember 2022. Metode yang digunakan yaitu cross sectional dengan melihat serta mendata arsip resep khusus untuk pasien Hepatitis C. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian pasien Hepatitis C di RSUP Fatmawati pada periode Januari-Desember 2022 menunjukkan kelompok umur terbanyak berada pada rentang umur                 36-45 tahun sebanyak 25 pasien (36.76%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 44 pasien (64.71%). Sofosbuvir dan Daclatasvir 60 merupakan kombinasi obat yang paling banyak digunakan pada pasien Hepatitis C yaitu               sebanyak 59 pasien (86.77%). Pasien Hepatitis C yang memiliki koinfesi     sebanyak 3 pasien (4.41%), pasien lainnya monoinfeksi sebanyak 65 pasien (95.59%), pasien dengan sirosis sebanyak 26 pasien (38.24%) dan non sirosis sebanyak 42 pasien (61.76%). Pasien Hepatitis C yang punya resiko tinggi Hemodialisa sebanyak 6 pasien (8.82%) dan penasun sebanyak 3 pasien(4.41%). Hasil evaluasi penggunaan obat rasional penelitian ini didapatkan hasil tepat pasien sebesar 68 pasien (100%) tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis sesuai dengan Permenkes RI tahun 2019. 
Review Artikel : Potensi Daun Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Antikanker Rahmawati, Aisyah Muthiah; Anam, Khairul; Sasikirana, Widyandani
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 3, Edisi 1, 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v3i1.17197

Abstract

Pada tahun 2020, kanker menjadi penyebab kematian utama di dunia dan dalam kurung 5 tahun prevalensi kanker mengalami peningkatan di Indonesia. Kekurangan dari terapi kanker yaitu kurangnya selektif dalam mematikan sel kanker, sehingga dapat mematikan sel sehat maka dari itu pasien dapat merasakan efek samping yang cukup signifikan. Oleh karena itu, telah diteliti pencarian terapi alternatif dari daun pepaya. Tujuan dari artikel ini adalah mengetahui potensi daun pepaya sebagai antikanker. Artikel ilmiah yang dipublikasi 2010 – 2021 dari 2 database (Scopus dan PubMed) ditelaah dan didapatkan 38 artikel. Daun pepaya diketahui mengandung kandungan senyawa flavonoid, fenolat, steroid, alkaloid, terpenoid, fenolat, karotenoid, tannin, saponin, asam lemak, glikosida, glikosinalat, dan klorofil. Daun pepaya juga diketahui memiliki aktivitas antikanker terhadap kanker kulit, payudara, hepar, paru, pankreas, serviks, prostat, ovarium, mesothelioma, dan darah. Aktivitas antikanker daun pepaya dipengaruhi oleh karakteristik sel dan sampel uji. Pemilihan sel uji memengaruhi pengujian antiproliferasi, yaitu dengan doubling time yang singkat maka potensi antiproliferasi lebih tinggi. Kandungan senyawa pada daun pepaya memengaruhi aktivitas antikanker, dan perolehannya sangat berhubungan dengan pemilihan pelarut dan teknik ekstraksi yang tepat. Sistem penghantaran sampel dengan nanopartikel yang diformulasikan dengan daun pepaya juga membantu meningkatkan bioavaibilitas dari ekstrak daun pepaya, sehingga potensi antikanker meningkat.