ABSTRAK Menurut data WHO prevalensi hepatitis virus C di Indonesia berkisar 1 – 2,4 %. Diperkirakan sekitar 5 hingga 7,5 juta penduduk Indonesia terkena infeksi kronik VHC. Penularan VHC lebih banyak dari produk darah lainnya. Faktor resiko terbanyak di Indonesia adalah transfusi. Sementara prevalensi pada penyalahgunaan obat intravena di Jakarta mencapai angka 70%.. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi penggunaan obat DAA pada pasien Hepatitis C di RSUP Fatmawati Periode Januari-Desember 2022. Metode yang digunakan yaitu cross sectional dengan melihat serta mendata arsip resep khusus untuk pasien Hepatitis C. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian pasien Hepatitis C di RSUP Fatmawati pada periode Januari-Desember 2022 menunjukkan kelompok umur terbanyak berada pada rentang umur 36-45 tahun sebanyak 25 pasien (36.76%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 44 pasien (64.71%). Sofosbuvir dan Daclatasvir 60 merupakan kombinasi obat yang paling banyak digunakan pada pasien Hepatitis C yaitu sebanyak 59 pasien (86.77%). Pasien Hepatitis C yang memiliki koinfesi sebanyak 3 pasien (4.41%), pasien lainnya monoinfeksi sebanyak 65 pasien (95.59%), pasien dengan sirosis sebanyak 26 pasien (38.24%) dan non sirosis sebanyak 42 pasien (61.76%). Pasien Hepatitis C yang punya resiko tinggi Hemodialisa sebanyak 6 pasien (8.82%) dan penasun sebanyak 3 pasien(4.41%). Hasil evaluasi penggunaan obat rasional penelitian ini didapatkan hasil tepat pasien sebesar 68 pasien (100%) tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis sesuai dengan Permenkes RI tahun 2019.