Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus L.) Panca, Pra Panca Bayu Chandra; Ratih Laksmitawati, Dian; Rahmat, Deni
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.149

Abstract

Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai sayuran. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah buah. Buah okra mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai bahan alam yang berkhasiat sebagai obat. Penelitian tentang skrining fitokimia dan penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak buah okra (Abelmoschus esculentus L.) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan kadar flavonoid total ekstrak buah okra. Ekstraksi ini menggunakan metode maserasi pelarut etanol 70 %. Hasil ekstraksi maserasi kemudian dilakukan proses penguapan hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental lalu di identifikasi secara kualitatif menggunakan pereaksi kimia. Hasil identifikasi kualitatif diperoleh bahwa ekstrak buah okra mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, triterpenoid, kumarin, fenolik dan glikosida. Kandungan flavonoid total ditetapkan menggunakan metode kolorimetri-Aluminium Klorida dengan instrumen spektrofotometri UV-Vis diperoleh kadar flavonoid total ekstrak buah okra sebesar 319.18 mg/100 gram dengan nilai SD 0.18.
IDENTIFIKASI PARASETAMOL PADA JAMU PEGAL LINU DI PASAR PERUMNAS KLENDER JAKARTA TIMUR DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PERIODE JULI 2023 Panca, Pra Panca Bayu Chandra; Ika Agustina; Ami Yuningsih
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.vi0.284

Abstract

Obat tradisional di Indonesia dilarang mengandung bahan kimia obat karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Sebanyak 41 item obat tradisional mengandung bahan kimia obat, dari jumlah tersebut terdapat 14 produk jamu yang memiliki khasiat pegal linu dan 8 diantaranya mengandung paracetamol. Paracetamol merupakan salah satu zat yang berkhasiat sebagai analgetik dan antipiretik, apabila ditambahkan dalam jumlah yang tidak terukur, berefek terhadap kerusakan liver dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kandungan paracetamol pada jamu pegal linu yang beredar di Pasar Perumnas Klender Jakarta Timur menggunakan metode penelitian deskriktif dengan menggunakan alat ukur Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Penelitian dilakukan menggunakan 3 sampel jamu yang tidak memiliki izin edar, fase diam yang digunakan adalah plat KLT dengan silica gel serta fase gerak yang digunakan yaitu kloroform dan methanol 9:1. Berdasarkan hasil pengamatan dengan metode kromatografi lapis tipis, sampel A dilihat pada sinar UV 254 nm dan UV 365 nm antara sampel, baku pembanding dan kontrol positif memiliki nilai Rf yang sama pada UV 254 nm memiliki nilai Rf 0,167 pada sinar UV 365 nm memiliki nilai Rf 0,167. Sampel B dilihat pada sinar UV 254 nm antara sampel, baku pembanding dan kontrol positif memiliki nilai Rf yang sama pada UV 254 nm memiliki nilai Rf 0,167. Sampel C dilihat pada sinar UV 254 nm dan 365 nm antara sampel, baku pembanding dan kontrol positif memiliki nilai Rf yang sama pada UV 254 nm memiliki nilai Rf 0,1 pada sinar UV 365 nm memiliki nilai Rf 0,41 kesamaan nilai Rf berarti positif mengandung paracetamol. Kesimpulannya bahwa pada ketiga sampel yang diuji terdapat bahan kimia paracetamol pada jamu pegal linu yang beredar di Pasar Perumnas Klender.
Standarisasi Simplisia Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) Berdasarkan Beberapa Parameter Spesifik dan Non Spesifik: Standardization of Bay Leaf Simplicia (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) Based on Several Specific and Non-Specific Parameters Panca, Pra Panca Bayu Chandra; Lisnawati, Nia
Binawan Student Journal Vol. 6 No. 3 (2024)
Publisher : Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Dan Kerjasama Universitas Binawan (DPPMK Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/8ft48z62

Abstract

Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) dimanfaatkan sebagai rempah dan obat herbal yang semakin meluas karena mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Tujuan penelitian ini melakukan standarisasi simplisia daun salam berdasarkan beberapa parameter spesifik dan non spesifik. Daun salam segar diproses hingga menjadi serbuk simplisia, kemudian dilakukan pengujian mutu. Hasil penelitian menunjukkan kadar bahan organik asing simplisia yaitu 2,59% dengan derajat halus simplisia 4/18 yaitu melewati ayakan mesh nomor 4 sebesar 100% dan ayakan mesh nomor 18 sebesar 92%. Serbuk simplisia daun salam memiliki makroskopis helaian daun tunggal, bertangkai pendek, pangkal daun lonjong, tepi daun rata. Serbuk simplisia daun salam memiliki mikroskopis kristal kalsium oksalat, epidermis, sklerenkim, unsur xilem noktah. Kadar senyawa yang larut dalam pelarut air dan etanol adalah masing-masing sebesar 6,50 ± 1,27% dan 11,49 ± 0,31%. Parameter non spesifik terdiri dari susut pengeringan, kadar air, bobot jenis, kadar abu total, kadar abu larut air serta kadar abu tidak larut asam masing-masing memberikan hasil  susut pengeringan adalah 2,63 ± 0,56%, kadar air adalah 6,27 ± 1,93%, bobot jenis adalah 0,8286 ± 0,0109 g/mL, kadar abu total adalah 4,07 ± 0,24%, kadar abu larut air adalah 2,86 ± 0,51% serta kadar abu tidak larut asam adalah 5,44 ± 0,45%.