Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kinerja Jalan Pajjaiang Segmen Jl. Mannuruki Daya – Pintu 1 Gor Sudiang Bestari, Sufiati; Wong, Irwan Lie Keng; Yosep Kudu Rerung
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 6 No. 3 (2024): PCEJ Vol.6, No.3, September 2024
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/hqs5ek89

Abstract

Arus lalu lintas di Jalan Pajjaiang umumnya berasal dari pelaku lalu lintas “kommuter” lalu lintas dari arah Sudiang menuju Jalan Perintis Kemerdekaan dan begitupun arah sebaliknya. Jalan Pajjaiang dilalui trayek angkutan kota Sudiang - Daya dan Bus Mamminasata yang sering berhenti untuk penumpang naik atau turun. Penelitian ini bertujuan agar diketahui arus lalu lintas puncak, derajat kejenuhan, dan kecepatan kendaraan ringan. Metode yang digunakan mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014). Hasil analisis diperoleh derajat kejenuhan sebesar 0,33 dari arah Jalan Mannuruki – Pintu 1 Gor Sudiang dan derajat kejenuhan 0,30 dari arah Pintu 1 Gor Sudiang - Jalan Mannuruki Daya. Nilai derajat kejenuhan yang diperoleh lebih kecil daripada ambang batas 0,85 yang ditetapkan PKJI 2014, berarti arus lalu lintas pada Jalan Pajjaiang segmen Jl. Mannuruki Daya - Pintu 1 Gor Sudiang dalam keadaan belum jenuh. Pembacaan grafik PKJI 2014 didapatkan kecepatan rata-rata kendaraan ringan VT = 56,9 km/jam dari arah Jl. Mannuruki dan VT = 56,1 km/jam dari arah Pintu 1 Gor Sudiang. Perhitungan kecepatan aktual rata-rata kendaraan ringan pada hari Senin diperoleh 39,40 km/jam untuk arah Jl. Mannuruki – Pintu 1 Gor Sudiang dan  41,44 km/jam untuk arah Pintu 1 Gor Sudiang - Jl. Mannuruki Daya. Perhitungan kecepatan aktual rata-rata kendaraan ringan sewaktu ada kegiatan pasar pada hari Minggu 31,72 km/jam dari arah Jl. Mannuruki Daya – Pintu 1 Gor Sudiang dan  29,52 km/jam dari arah Pintu 1 Gor Sudiang - Jl. Mannuruki Daya. Kecepatan hasil pembacaan grafik VT dan hasil perhitungan berbeda jauh. Karena jarak tempuh kendaraan ringan yang disurvei pada lokasi studi 200 m, kurang mewakili kecepatan ruang. Sedangkan grafik dalam PKJI diturunkan dari survei segmen sepanjang 300 m.