Rencana pembangunan Rumah Sakit Ki Ageng Sedayu Kabupaten Pekalongan merupakan wujud pihak swasta yang menangkap peluang masih kurangnya ketersediaan rumah sakit untuk melayani masyarakat di Kabupaten Pekalongan.Namun perlu metode untuk mengoptimalkan biaya agar dana yang tersedia dapat dicapai dengan efisien dengan tetap menjaga mutu serta kualitas konstruksi. Oleh karena itu, dilakukan analisis Rekayasa Nilai atau Value Engineering untuk mencari desain alternatif yang lebih hemat biaya tanpa mengurangi kualitas bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan komponen yang dapat digunakan sebagai alternatif desain dengan biaya terendah tanpa mengurangi fungsi. Metode penelitian menggunakan analisis komparatif dan analisis deskriptif dengan menerapkan teknik analisis nilai standar, termasuk tahap-tahap seperti pengumpulan informasi, analisis fungsional, kreativitas, evaluasi, dan rekomendasi. Data yang digunakan untuk analisis adalah dokumen Detail Engineering Design (DED), Rencana Anggaran Biaya (RAB), gambar kerja, dan spesifikasi teknis yang diberikan oleh konsultan perencana dan kemudian dilakukan identifikasi berdasarkan jenis pekerjaan dengan menggunakan rekayasa nilai (value engineering) dengan menggunakan prinsip Pareto dan analisis breakdown. Berdasarkan analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa pekerjaan struktur menyumbang 57,18% dari total biaya proyek, sehingga direkomendasikan dua desain alternatif yaitu penggantian bekisting multiplek dengan tegofilm dan penggunaan beton precast Hollow Core Slab (HCS) pada pelat lantai. Penggunaan desain bekisting tegofilm menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp 316.554.292,95 atau 9,41%, sedangkan penggunaan pelat precast Hollow Core Slab (HCS) menghemat Rp 317.658.478,69 atau 9,28% dari anggaran biaya proyek yang direncanakan.