Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Makna Pendidikan Dalam Perspektif Islam dan Relevansinya Dengan Pendidikan di Indonesia Reza Alinata; Winda Atika Sari; Yuli Kartika Putri
IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 3 (2024): September : IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/ihsanika.v2i3.1416

Abstract

The first revelation in Q.S. al-'Alaq: 1-5 in rejecting ignorance, injustice, and monopoly, and emphasizing education to form intelligent individuals and Qur'anic characters. The verse inspires the formation of a progressive and civilized society. Ideal education should not only rely on empirical theories but should also integrate essential metaphysical concepts. In Arabic, educational terms such as ta'lim, tadris, and ta'dib have different but complementary meanings, highlighting aspects of teaching, formal instruction, and moral education. Islamic education combines scientific knowledge with spiritual values, forming individuals with morals and integrity. The thoughts of Ki Hajar Dewantara and K.H. Ahmad Dahlan were instrumental in shaping Indonesian national education, emphasizing character, religiosity, and modern knowledge. This integrative effort reflects an education that is inclusive, equitable, and encourages students' creativity and independence to face global challenges.
TANTANGAN DAN STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA: STUDI KASUS DI SMPN 45 PEKANBARU DAN PONDOK PESANTREN AL MUJTAHADAH PEKANBARU Rindiani, Rindiani; Winda Atika Sari
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 14 No. 3 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v14i3.12785

Abstract

Kompetensi profesional guru merupakan faktor kunci dalam menentukan kualitas pembelajaran, terlebih di tengah tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks. Kompetensi ini mencakup penguasaan materi pelajaran, kemampuan pedagogik, serta keterampilan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara kontekstual dan inovatif. Artikel ini mengkaji implementasi kompetensi profesional guru melalui wawancara dengan dua guru matematika di Pekanbaru, yakni di SMPN 45 dan MA Pondok Pesantren Al-Mujtahadah. Hasil menunjukkan bahwa keterbatasan sarana prasarana tidak menjadi penghalang bagi guru untuk terus berkembang, berinovasi, dan menyesuaikan strategi pembelajaran dengan karakteristik peserta didik. Refleksi diri, kolaborasi melalui MGMP, serta pemanfaatan pelatihan daring menjadi bagian penting dalam proses peningkatan profesionalisme guru. Penelitian ini menekankan pentingnya dukungan kebijakan dan budaya sekolah yang mendorong pengembangan kompetensi profesional secara berkelanjutan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan bermakna.
Makna Pendidikan dalam Perspektif Islam dan Relevansinya dengan Pendidikan di Indonesia Reza Alinata; Winda Atika Sari; Yuli Kartika Putri
TADHKIRAH: Jurnal Terapan Hukum Islam dan Kajian Filsafat Syariah Vol. 1 No. 3 (2024): September : TADHKIRAH: Jurnal Terapan Hukum Islam dan Kajian Filsafat Syariah
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/tadhkirah.v1i3.15

Abstract

The first revelation in Q.S. al-'Alaq: 1-5 in rejecting ignorance, injustice, and monopoly, and emphasizing education to form intelligent individuals and Qur'anic characters. The verse inspires the formation of a progressive and civilized society. Ideal education should not only rely on empirical theories but should also integrate essential metaphysical concepts. In Arabic, educational terms such as ta'lim, tadris, and ta'dib have different but complementary meanings, highlighting aspects of teaching, formal instruction, and moral education. Islamic education combines scientific knowledge with spiritual values, forming individuals with morals and integrity. The thoughts of Ki Hajar Dewantara and K.H. Ahmad Dahlan were instrumental in shaping Indonesian national education, emphasizing character, religiosity, and modern knowledge. This integrative effort reflects an education that is inclusive, equitable, and encourages students' creativity and independence to face global challenges.