Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Victimology of 10 Victims in The Novel "ثمّ لم يبق أحد" by Agatha Christie Based on the Perspective of Benjamin Mendelsohn Widyasari, Rintina; Zawawi, Moh
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/tsaqofiya.v6i1.535

Abstract

The murder victims in the novel ثمّ لم يبق أحد have their own dark secrets. They were invited to a house located on Warrior Island without the slightest suspicion. The invited victims have been targeted to be killed for what they did in the past. The purpose of this study is to describe the form of guilt of the victim according to the category of guilt in the novel ثمّ لم يبق أحد by Agatha Christie based on Mendelsohn's perspective. This type of research is descriptive qualitative. The primary data source used is Agatha Christie's novel ثمّ لم يبق أحد, while the secondary data source is articles, books and other literature sources on victimology studies. The data collection technique used is a reading and recording technique. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation and conclusions. The findings in the novel "ثمّ لم يبق أحد " based on Mendelsohn's victimological perspective are known to have 3 categories of forms of victim guilt, namely: 1) the category of victims with a minimum level of guilt is found in 3 figures, namely Anthony Marston, Ethel Rogers and General MacArthur; 2) the category of guilt of the victim is the same as the perpetrator found in 4 figures namely Thomas Rogers, Emily Brent, Edward Armstrong, and Judge Wargrave; and 3) the category of victims with a greater degree of guilt than the perpetrator is found in 3 figures, namely William Blore, Philip Lombard and Vera Claythrone Abstrak Korban pembunuhan dalam novel ثمّ لم يبق أحد memiliki rahasia kelamnya masing-masing. Mereka diundang ke sebuah rumah yang berada di Pulau Prajurit tanpa curiga sedikitpun. Para korban yang diundang tersebut sudah ditargetkan untuk dibunuh atas apa yang mereka lakukan di masa lalu. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk kesalahan korban dalam novel ثمّ لم يبق أحد karya Agatha Christie berdasarkan perspektif Mendelsohn. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data primer yang digunakan adalah novel ثمّ لم يبق أحد karya Agatha Christie, sedangkan sumber data sekunder adalah artikel, buku dan sumber literature lainnya tentang kajian viktimologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan menunjukkan terdapat 3 kategori bentuk kesalahan korban yaitu: 1) kategori korban dengan kadar kesalahan minimal ditemukan dalam 3 tokoh yaitu Anthony Marston, Ethel Rogers dan Jenderal MacArthur; 2) kategori kesalahan korban sama dengan pelaku ditemukan dalam 4 tokoh yaitu Thomas Rogers, Emily Brent, Edward Amstrong, dan Hakim Wargrave; dan 3) kategori korban dengan kadar kesalahan lebih besar dari pelaku ditemukan dalam 3 tokoh yaitu William Blore, Philip Lombard dan Vera Claythrone
DELVING INTO THE DEPTHS OF HISTORY: A CODICOLOGICAL STUDY ON TWO MANUSCRIPTS OF ‘TANBIHUL MASYI AL-MANSUB ILA THORIQ AL-QUSYASYI’ BY SHEIKH ABDURRAUF AS-SINGKILI Widyasari, Rintina; Putri, Firsya Aulia; Hidayatullah, Achmad Diny
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol. 20 No. 2 (2023): Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v20i2.26254

Abstract

ABSTRACTNusantara manuscripts are one of the cultural assets in Indonesia that have high value in the history of Indonesian culture. Many of the cultural research experts and activists have researched and studied in depth the manuscripts of the archipelago. Most of the archipelago manuscripts that are hundreds of years old are in very poor physical condition. This research aims to describe the ins and outs and the physical condition of two manuscripts of copies of the book Tanbihul Masyi al-Mansub ila Thoriq al-Qusyasyi by Sheikh Abdurrauf bin Ali al-Fanshuri as-Singkili. This research uses a descriptive-qualitative method with a codicological approach based on primary reference sources, namely two manuscript copies of Tanbihul Masyi al-Mansub ila Thoriq al-Qusyasyi. The secondary data sources are articles, books, and literature related to codicology studies. Based on the results of research related to the ins and outs of manuscripts, it is revealed that the two manuscripts of the copy of Tanbihul Masyi between the Lengkong version of West Java and the Pustaka Kitab Jawi Lama Pantonlabu Aceh version have very different physical aspects. The Lengkong version of the manuscript, which is a ± 165 year old copy, is in poor physical condition, with many sheets and writings missing and illegible. The manuscript can only be seen digitally through the website. While the manuscript version of Pustaka Kitab Jawi Lama is in good physical condition and well preserved because it has been copied and reproduced for the public to enjoy.Keywords: Codicology, Manuscript Criticism, Sheikh Abdurrauf as-Singkili, Tanbihul al-Mansub Ila Thoriq al-Qusyasyi. ABSTRAKNaskah Nusantara merupakan salah satu aset budaya di Indonesia yang bernilai tinggi dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Banyak dari para pakar peneliti budaya dan aktivis yang meneliti dan mengkaji secara mendalam naskah nusantara. Sebagian besar naskah nusantara yang berumur ratusan tahun kondisi fisik dan keadaannya sangatlah buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seluk beluk dan kondisi fisik dari dua naskah salinan kitab Tanbihul Masyi al-Mansub ila Thoriq al-Qusyasyi karya Syekh Abdurrauf bin Ali al-Fanshuri as-Singkili. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan kodikologi berdasarkan sumber acuan primer, yakni dua naskah salinan kitab Tanbihul Masyi al-Mansub ila Thoriq al-Qusyasyi. Adapun sumber data sekunder berupa artikel, buku, dan literatur yang berkaitan dengan kajian kodikologi. Berdasarkan hasil penelitian terkait seluk beluk pernaskahan terungkap bahwa dua naskah salinan kitab Tanbihul Masyi antara versi Lengkong Jawa Barat dan versi Pustaka Kitab Jawi Lama Pantonlabu Aceh mempunyai aspek fisik naskah yang sangat berbeda. Naskah versi Lengkong yang merupakan salinan berusia ±165 tahun kondisi fisiknya buruk, banyak lembaran dan tulisan yang hilang serta tidak terbaca. Naskahnya pun hanya dapat dilihat secara digital melalui laman website. Sedangkan naskah versi Pustaka Kitab Jawi Lama dalam kondisi fisik yang bagus dan terawat karena sudah di salin dan perbanyak untuk dinikmati masyarakat.Kata kunci: Kodikologi, Kritik Naskah, Syekh Abdurrauf as-Singkili, Tanbihul al-Mansub Ila Thoriq al-Qusyasyi