Padang lamun merupakan habitat beberapa komunitas ikan pada masa juvenil dan atau dewasa, secara tetap, musiman dan tidak tetap. Potensi dan kondisi komunitas ikan lamun dapat mengalami gangguan dan ancaman seperti predator asing, kerusakan habitat, dan perubahan kualitas perairan maupun akibat aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis ikan padang lamun dengan kaitan aspek ekologinya di perairan Misool Selatan Raja Ampat khususnya perairan Pulau Calpop, Pulau Kabalanbatan, dan Pulau Yefba. Metode pengambilan sampel ikan menggunakan jaring puri yang diseret pada lintasan pengambilan sampel sejauh 90 m dan dibagi menjadi tiga kali pengambilan, serta arah tarikan sejajar garis pantai dan berlawanan dengan arah arus. Pengukuran kualitas perairan dilakukan pada setiap titik lokasi pengambilan sampel ikan, meliputi suhu, salinitas, pH dan DO. Data dianalisis untuk menentukan komposisi dan kelimpahan jenis, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi jenis. Untuk melihat hubungan antara paramater kualitas perairan dengan kelimpahan ikan digunakan uji korelasi Pearson. Hasil menunjukan sebanyak 2.759 ekor ikan yang tertangkap yang terdiri dari 18 genus dan 21 jenis, dengan kelimpahan tertinggi adalah jenis P. lineatus sebesar 40.802 ind/ha. Perairan Pulau Calpop, Pulau Kabalanbatan dan Pulau Yefba memiliki indeks keanekaragaman jenis berada pada kategori rendah. Perairan Pulau Calpop dan Pulau Kabalanbatan masuk dalam kategori kondisi tertekan, sedangkan perairan Pulau Yefba berada dalam kondisi labil. Terdapat spesies yang mendominansi di perairan Pulau Calpop dan Pulau Kabalanbatan, sedangkan Pulau Yefba tidak terdapat spesies yang mendominansi. Hasil korelasi pearson salinitas memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap kelimpahan ikan, sedangkan suhu, pH dan DO tidak memberikan pengaruh yang kuat terhadap kelimpahan ikan.