Sipayung, Siti Aisyah Br
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Penerimaan Nilai-Nilai Agama Dan Moral Pada Anak Usia Dini Monica, Sella; Sipayung, Siti Aisyah Br
Ability: Journal of Education and Social Analysis Volume 5 Nomor 3 Juli 2024
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jesa.v5i3.2033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kesulitan dalam mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak usia dini di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2019, terungkap bahwa jumlah anak Indonesia yang terlibat dalam masalah hukum, khususnya yang terlibat dalam tindak pidana narkotika dan obat-obatan terlarang (napza), mencapai angka yang mengkhawatirkan. Hal ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk membentuk moralitas yang kuat sejak dini dalam upaya mencegah perilaku kenakalan remaja di masa depan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengumpulkan data dari tiga partisipan anak usia dini berusia 4-6 tahun melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai faktor mempengaruhi kesulitan dalam proses pengajaran nilai-nilai moral di PAUD. Pengaruh lingkungan, baik dari keluarga, teman sebaya, maupun media, memiliki peran signifikan dalam membentuk pemahaman anak terhadap nilai-nilai moral. Selain itu, kurangnya model peran yang baik dan keterbatasan perkembangan kognitif anak usia dini juga menjadi faktor penting yang memengaruhi pemahaman mereka terhadap konsep moralitas. Selain faktor-faktor tersebut, ketidakonsistenan dalam pengajaran nilai-nilai moral, kecenderungan anak-anak untuk menerima norma sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, serta keterbatasan sumber daya dan waktu dalam pendidikan juga menjadi tantangan yang signifikan. Pelatihan guru di PAUD juga menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pengajaran nilai-nilai moral kepada anak-anak usia dini. Kesulitan dalam proses pembelajaran nilai-nilai moral di PAUD berpotensi memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak. Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi kesulitan ini, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pendidikan moral di PAUD dan membentuk generasi yang lebih baik di masa depan.
Psikoedukasi Islami Bagi Orangtua dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Anak di Era Digital Mukti, Muhammad Akbar; Lubis, Lahmuddin; Astarani, Thea Fitri; Arajasa, Win; Sipayung, Siti Aisyah Br
Continuous Education: Journal of Science and Research Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/ce.v6i2.2799

Abstract

Era digital membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk pada pola belajar anak yang kini semakin bergantung pada teknologi informasi. Kondisi ini menuntut peran aktif orang tua sebagai pendidik utama di rumah untuk membimbing anak-anak dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan mengkaji peran psikoedukasi Islami bagi orang tua dalam meningkatkan kemandirian belajar anak di era digital. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menelaah literatur berupa Al-Qur’an, hadis, buku, dan jurnal ilmiah terkait pendidikan Islam, psikoedukasi, serta perkembangan anak. Hasil kajian menunjukkan bahwa psikoedukasi Islami, sebagai pendekatan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologi dengan nilai-nilai Islam, mampu membantu orang tua memahami dan melaksanakan perannya dalam mendampingi anak menghadapi tantangan teknologi. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengawasan penggunaan teknologi, tetapi juga menekankan pembinaan spiritual, penguatan karakter Islami, serta pengembangan motivasi belajar anak. Dengan pendampingan yang tepat, orang tua dapat menumbuhkan kemandirian belajar, meningkatkan resiliensi, dan membangun pola pikir yang adaptif pada anak. Penelitian ini menegaskan bahwa psikoedukasi Islami merupakan solusi strategis untuk mencetak generasi yang cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia di tengah kompleksitas era digital. Implikasi praktis dari penelitian ini mendorong orang tua untuk meningkatkan literasi digital, memperkuat komunikasi efektif dengan anak, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah.
Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Penerimaan Nilai-Nilai Agama Dan Moral Pada Anak Usia Dini Monica, Sella; Sipayung, Siti Aisyah Br
Ability: Journal of Education and Social Analysis Volume 5 Nomor 3 Juli 2024
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jesa.v5i3.2033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kesulitan dalam mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak usia dini di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2019, terungkap bahwa jumlah anak Indonesia yang terlibat dalam masalah hukum, khususnya yang terlibat dalam tindak pidana narkotika dan obat-obatan terlarang (napza), mencapai angka yang mengkhawatirkan. Hal ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk membentuk moralitas yang kuat sejak dini dalam upaya mencegah perilaku kenakalan remaja di masa depan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengumpulkan data dari tiga partisipan anak usia dini berusia 4-6 tahun melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai faktor mempengaruhi kesulitan dalam proses pengajaran nilai-nilai moral di PAUD. Pengaruh lingkungan, baik dari keluarga, teman sebaya, maupun media, memiliki peran signifikan dalam membentuk pemahaman anak terhadap nilai-nilai moral. Selain itu, kurangnya model peran yang baik dan keterbatasan perkembangan kognitif anak usia dini juga menjadi faktor penting yang memengaruhi pemahaman mereka terhadap konsep moralitas. Selain faktor-faktor tersebut, ketidakonsistenan dalam pengajaran nilai-nilai moral, kecenderungan anak-anak untuk menerima norma sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, serta keterbatasan sumber daya dan waktu dalam pendidikan juga menjadi tantangan yang signifikan. Pelatihan guru di PAUD juga menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pengajaran nilai-nilai moral kepada anak-anak usia dini. Kesulitan dalam proses pembelajaran nilai-nilai moral di PAUD berpotensi memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak. Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi kesulitan ini, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pendidikan moral di PAUD dan membentuk generasi yang lebih baik di masa depan.