Ramdan, Siti Rahmah Kurnia
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Determination of Anthocyanin Levels in Telang Flower (Clitoria Ternatae) Using the Differential pH Method Based on Three Types of Solvents Ramdan, Siti Rahmah Kurnia; Wulandari, Risda
JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan (April 2023)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v10i1.203

Abstract

Anthocyanins are pigments that are soluble in polar solvents naturally and belong to the flavonoid group found in various types of plants. As the name implies, this pigment gives color to the flowers, fruit, and leaves, and has been widely used as a natural colorant in various food products and other applications. Telang flower is an example of a plant that has high levels of anthocyanins. The research method to prepare the test sample used was extraction by maceration using 3 types of solvents ethanol 96%, n-butanol and ethyl acetate. The test was carried out using the differential pH method using UV-Vis spectrophotometry at 510 nm and 700 nm. The assay results obtained were the average anthocyanin content of telang flower extract in ethanol 96% 0,946%, n-butanol 1,684%, ethyl acetate 0,181%. The results of data analysis showed that all the average levels of telang flower extract from each solvent were different, in other words the average levels of telang flower extract from each solvent were significant differences. The highest anthocyanin levels in this study were produced in the telang flower extract with n-butanol as a solvent of 1,684% and the lowest in the telang flower extract with ethyl acetate solvent of 0,181%.
Utilization of Purple Sweet Potato Juice As an Alternative Violet Crystal in Coloring Streptococcus sp Bacteria and Escherichia coli Ruhimat, Undang; Mutmainah, Rahayu Nirmatul; Ramdan, Siti Rahmah Kurnia; Firdaus, Nabil Ridla
JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan (October 2024)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v11i2.769

Abstract

Gram staining is a staining method used to distinguish bacterial species into two major groups, namely Gram-positive and Gram-negative, Crystal violet is the primary (main) dye that will colour the target microorganisms. Staining in bacteria can be replaced using alternative substances with low cost, readily available and harmless, one of which uses substances that have anthocyanin content, namely purple sweet potato. The purpose of this study was to determine the results of using purple sweet potato as an alternative substance to replace crystal violet in staining Streptococcus sp and Escherichia coli bacteria. The method used is experimental. Based on the results of research that has been done on the use of purple sweet potato juice as an alternative substance to crystal violet in gram staining of Streptococcus sp and Escherichia coli bacteria, it shows that purple sweet potato material can be used at pH 6.5 and 5.7 while at pH 5.5 and 5 the bacteria are not perfectly coloured. So it can be concluded that purple sweet potato juice can be used as an alternative substance to Crystal violet in gram staining.
Study of Taurine Content in Energy Drink Powders: UV-Vis Spectrophotometric Method Ramdan, Siti Rahmah Kurnia; Athollah, Rifqi Nabil; Yusuf, Anna L; Nugraha, Davit; Wahlanto, Panji
INDOGENIUS Vol 4 No 2 (2025): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v4i2.593

Abstract

Background and Objective: Energy drinks are commonly consumed as a fast and affordable solution to fatigue, especially among adolescents and young adults. However, public knowledge about their appropriate use and the health risks of excessive intake remains limited. Taurine (2-aminoethanesulfonic acid), a conditionally essential amino acid found in many energy drinks, contributes to several physiological functions. Excessive intake of taurine may adversely affect kidney function. Method: The method of this study using UV-Vis spectrophotometry. A 0.1% ninhydrin solution was used for qualitative testing, while UV-Vis spectrophotometry was employed for quantitative measurement. Proteins were precipitated using Carrez I and Carrez II reagents before analysis. Results: A purplish-blue color change in the qualitative test confirmed the presence of taurine. Quantitative analysis revealed taurine concentrations of 0.025% and 0.012% in the two samples.  Conclusion: The results validate UV-Vis spectrophotometry as a practical and dependable technique for analyzing taurine, highlighting the importance of educating the public on the associated health risks of excessive consumption.
Penetapan Kadar Antosianin Ekstrak Etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea) dengan Metode Differensial pH Ramdan, Siti Rahmah Kurnia; Alviansyah, Aldi
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 1 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i01.306

Abstract

Pendahuluan: Antosianin merupakan keluarga besar polifenol yang menunjukkan pigmen  pada berbagai jenis  buah-buahan dan tanaman di alam. Pigmen yang ditunjukkan yaitu merah, merah jambu, biru dan ungu. Antosianin bertanggung jawab terhadap adanya warna biru dari bunga telang. Berbagai manfaat yang dimiliki antosianin bagi kesehatan diantaranya sebagai proteksi DNA, antiinflamasi, anti kanker, antioksidan, antidiabetes, mencegah penyakit kardiovaskular dan penyakit neurodegeneratif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar antosianin pada ekstrak etanol bunga telang. Metode: Penentuan kadar antosianin pada ekstrak etanol  bunga telang dilakukan dengan metode differensial pH dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 510 nm dan 700 nm. Hasil: Kadar antosianin pada ekstrak etanol bunga telang yang dilakukan pada penelitian ini dengan metode differensial pH diperoleh sebesar 0,853%. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar antosianin bunga telang dari hasil ekstraksi maserasi dengan  pelarut etanol 70% cukup tinggi dan berpotensi sebagai salah satu sumber obat bahan alam dan sebagai pewarna alami.
Uji Aktivitas Antioksidan Seduhan Bunga Telang (Clitoria ternatea L) Dengan Metode DPPH Ramdan, Siti Rahmah Kurnia
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 1 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i01.328

Abstract

ABSTRAK   Pendahuluan: Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan tanaman yang memiliki pigmen ungu yang mencolok. Warna ungu dari tanaman ini disebabkan karena adanya kandungan antosianin yang dikenal aktivitas antioksidaanya yang sangat baik.  Minuman sari bunga telang dapat dibuat dengan cara penyeduhan pada suhu tertentu. Aktivitas antioksidan dari dekokta bunga telang dapat diketahui dengan berbagai metode diantaranya menggunakan  metode DPPH (2.2 diphenyl-1-picrylhydrazil). Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan seduhan bunga telang dengan aquades pada suhu 50oC dengan menggunakan metode DPPH. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan membuat dekokta bunga telang pada suhu 50oC dengan mengukur daya hambatnya terhadap senyawa DPPH sebagai radikal bebas yang ditunjukkan oleh nilai absorbansi dari hasil rekasi dibandingkan dengan larutan kontrol dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 400-800 nm. Hasil: Hasil penelitian ini berupa nilai absorbansi dan persen penghambatan dekokta bunga telang terhadap senyawa DPPH, aktivitas antioksidan ditunjukkan oleh nilai IC50 yaitu konsentrasi yang yang mampu menghambat 50% radikal bebas.  Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas antioksidan dekokta bunga telang pada suhu 50oC memiliki aktivitas sedang. Kesimpulan: Dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa dekokta bunga telang memiliki aktivitas antioksidan sedang yang sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan.
Isolasi dan Identifikasi Kurkumin Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) dengan Metode Kromatografi Kolom Ramdan, Siti Rahmah Kurnia; Asih, Aas Catia; Yusuf, Anna L; Nugraha, Davit; Indriastuti, Marlina; Wahlanto, Panji
Pharmacogenius Journal Vol 3 No 3 (2024): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v3i3.427

Abstract

Pendahuluan: Temulawak telah banyak digunakan oleh masyarakat dalam pengobatan tradisional dengan berbagai manfaat. Rimpang temulawak mengandung kurkumin, serat, pati, kalium oksalat, minyak atsiri, flavonoid dan zat-zat tersebut berfungsi sebagai antimikroba, mencegah penggumpalan darah, immunostimulan, anti peradangan, melancarkan metabolisme dan fungsi organ tubuh. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan isolasi kurkumin dari ekstrak etanol 95% temulawak dengan menggunakan kromatografi kolom, kemudian diidentifikasi spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 400-800 nm. Metode: Metode penelitian yaitu isolasi kurkumin dengan kromatografi kolom terhadap ekstrak etanol 95% temulawak dengan eluen kloroform:etanol:asam asetat glasial (94:5:1), selanjutnya dilakukan identifikasi dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 400nm-800nm. Hasil: Hasil isolasi senyawa kurkumin dari ekstrak temulawak dengan eluen kloroform:etanol:asam asetat glasial (94:5:1) diperoleh dengan menggunakan kromatografi kolom berupa cairan berwarna kuning pekat, kemudian identifikasi dengan spektrofotometri UV Vis dan diperoleh nilai absorbansi tertinggi pada panjang gelombang maksimum 425 nm. Kesimpulan: Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kurkumin dapat diisolasi dari ekstrak temulawak dengan metode kromatografi kolom dan diidentifikasi dengan Spektrofotometri Uv Vis.