Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Sosiologi Pedesaan Dalam Analisis Kehidupan Masyarakat Desa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Sosial Qomaruzzaman Azam Zami
Semantik : Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Budaya Vol. 2 No. 3 (2024): August : Semantik : Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/semantik.v2i3.762

Abstract

The aim of this research is to determine the development of rural sociology students' competence in analyzing village community life through the application of social inquiry learning methods. The research method applied in this study is the action research method. This research is included in the applied research category which integrates knowledge, research and action. This research explains the effectiveness of social inquiry learning methods in improving the analytical competence of rural sociology students. The social inquiry method, which emphasizes active student involvement through exploration and investigation of social phenomena, has proven effective in improving students' understanding, analytical skills and critical thinking abilities. Through applying this method, students not only understand rural sociology theory but are also able to apply it in empirical analysis. The implementation of this method in the form of action research shows a significant increase in student learning outcomes from the first cycle to the second cycle. The research results show that students who are involved in the social inquiry method are able to carry out a more in-depth analysis of social phenomena in rural areas, as well as showing increased cooperation skills and courage in discussions. This conclusion is supported by observation results which show an increase in the quality of learning and the results of student self-evaluation.
Wayang Kulit sebagai Media Pendidikan Moral untuk Generasi Muda : (Studi pada Dalang Senior Ki Sukron Suwondo) Ayu Trihapsari, Sukma; Anwar Hakim Darajat; Qomaruzzaman Azam Zami
Transgenera: Jurnal Sosial, Politik dan Humaniora Vol 2 No 2 (2025): Transgenera: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/transgenera.v2i2.4807

Abstract

Wayang kulit merupakan warisan budaya lokal yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapijuga sebagai media pendidikan moral yang sarat makna. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasiperan wayang kulit dalam menyampaikan nilai-nilai moral kepada generasi muda serta memahami persepsigenerasi muda terhadap pertunjukan tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studikasus, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan utama dalampenelitian ini adalah Ki Sukron Suwondo, seorang dalang senior yang dikenal karena konsistensinya dalammenyisipkan nilai-nilai etika dan spiritual dalam setiap pertunjukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwatokoh-tokoh pewayangan seperti Semar, Bima, dan Kresna dimanfaatkan untuk merepresentasikan nilaikejujuran, tanggung jawab, dan kebijaksanaan. Persepsi generasi muda terhadap wayang kulit cenderungpositif, terutama ketika pesan moral disampaikan secara simbolik dan disesuaikan dengan konteks kekinianmelalui humor dan pendekatan komunikatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa wayang kulit memilikipotensi besar sebagai media pendidikan karakter yang kontekstual dan efektif dalam membentuk kesadaranmoral generasi muda.
Peran Konseling Pra-Nikah Di KUA Dalam Membentuk Ketahanan Keluarga Pada KUA Garum Santi Pramudhita; Anwar Hakim Darajat; Qomaruzzaman Azam Zami
Transgenera: Jurnal Sosial, Politik dan Humaniora Vol 2 No 2 (2025): Transgenera: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/transgenera.v2i2.4848

Abstract

Ketahanan keluarga merupakan konsep penting dalam masyarakat yang menggambarkan kemampuan keluarga untuk bertahan dan bangkit kembali dari tantangan hidup yang penuh tekanan. Ketahanan keluarga tidak hanya dipandang sebagai kemampuan individu, tetapi juga sebagai proses sistemik yang melibatkan interaksi dalam konteks ekologi dan perkembangan. Dalam konteks sosial yang lebih luas, ketahanan keluarga juga dipengaruhi oleh kelas sosial dan etnisitas, yang dapat mempengaruhi cara keluarga menghadapi perubahan dan situasi krisis. Kantor Urusan Agama (KUA) memainkan peran penting dalam memberikan pelayanan pernikahan dan konseling pra-nikah yang bertujuan untuk membentuk ketahanan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran dan fungsi konseling pra-nikah dalam membentuk ketahanan keluarga. Metode penelitian ini adalah kualtitatif deskriptif dengan tektnik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa konseling pra-nikah berperan dalam membentuk ketahanan keluarga dengan memberikan pemahaman seperti apa kehidupan rumah tangga. Konseling pra-nikah telah berhasil membentuk ketahanan keluarga dengan hasil menurunnya angka perceraian secara bertahap.
Implementasi Kebijakan Pelayanan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Blitar Qomaruzzaman Azam Zami; Rachel Anggita Lintang
Perspektif Administrasi Publik dan hukum Vol. 1 No. 4 (2024): Oktober : Perspektif Administrasi Publik dan hukum
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/perspektif.v1i4.160

Abstract

Violence against women is a global issue that continues to increase. SIMFONI PPA data shows an increasing trend in cases of violence against women in Indonesia, with 11,712 victims in 2023. The purpose of this study is to explain how the UPTD PPA of Blitar City implements a policy of handling services for cases of violence against women and find obstacles faced in its implementation. Talcott Parsons' structural functional theory is used to analyze how social systems function in the context of protecting women to maintain stability and balance in society. This study uses qualitative, descriptive methods with data collection techniques through participatory observation, interviews, and documentation. The results are that the UPTD provides six services for protecting women and children, namely complaints, outreach, case management, shelter, mediation, and assistance. Then referring to PERPRES No. 55 of 2024, the number of services has been increased to eleven. However, social challenges such as negative stigma and limited human resources hinder policy implementation. Therefore, UPTD PPA Kota Blitar continues to strive to provide comprehensive services by involving external parties for legal and psychological assistance which then emphasizes the importance of increasing capacity and human resources to ensure effective protection services for victims of violence at the local level.