Fakta bahwa 71% luas wilayah bumi adalah lautan, sehingga hubungan antar wilayah negara di dunia dominan akan dilakukan melalui media laut, termasuk dalam hal distribusi logistik, mencapai 77% dilakukan melalui laut. Namun permasalahan atas logistik maritim akan semakin meningkat dan bervariasi seiring peningkatan interaksi antara wilayah dan teknologi. Kajian atas potensi logistik maritim dan permasalahan yang ada, harus dilakukan secara komprehensif dan terus menerus, salah satunya melalui penelitian yang telah dilakukan. Kajian bibilometrik atas dokumen publikasi dan bibliografi untuk logistik maritim berdasarkan publikasi yang terindkes Scopus untuk periode 2000 sampai 2023, menunjukkan adanya tren kenaikan mulai 2011, namun terjadi penurunan sejak 2021. Amerika Serikat dominan meneliti logistik maritim, dan dari aspek benua, maka Eropa dominan (58,3%) disusul Asia (19,4%), dimana Indonesia menempati peringkat 21 dunia paling produktif penelitian dan peringkat 5 di Asia. Aspek transportasi maritim masih dominan menjadi objek penelitian, selanjutnya terkait optimasi, container dan container terminal dan supply chain analisis VOSViewer sebagai perangkat lunak analisis bibliometrik. Hal ini menunjukkan sangat terbuka untuk dilakukan penelitian lanjutan pada topik selain transportasi maritim, untuk seluruh wilayah negara, terutama di negara Asia termasuk Indonesia.