Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Determinants of Hypertension in Poltekkes Kemenkes Jakarta III Students in 2022 Mustikasari, Nina; Hanna, Henny; Nuryati, Tati
Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia cabang kota bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jfki.2023.258

Abstract

Hypertension is the leading cause of death in the world every year. The high prevalence of hypertension, especially at a young age, is a major health problem that must be faced by the government. Hypertension that is not treated immediately will increase the risk of cardiovascular disease and can cause coronary heart disease, heart failure, stroke and transient ischemic attack earlier. This study generally aims to get an overview of the incidence of hypertension and to find out the related factors and the factors that most dominantly influence the incidence of hypertension among students at the Poltekkes Kemenkes Jakarta III in 2022. The method used in this study was a cross-sectional study with a purposive sampling technique to obtain a total of 107 respondents. Retrieval of respondent data is done by direct examination and filling out questionnaires that have been tested for validity and reliability. The results of the univariate analysis showed that most of the respondents were a female sex of 61 people (57%) with a prevalence of hypertension and prehypertension of 39 people (36.5%). 81 people (75.7%) do not have hypertension, smoke 20 people (18.7%), have abnormal body fat percentage 38 (35.4%), are inactive 39 people (36.4%) experienced stress as many as 41 people (38.3%) and all of them did not consume alcohol. In the results of bivariate analysis using the Chi-Square analysis test, it was found that there was a relationship between smoking (0.000), percent body fat (0.000), sex (0.001) and the incidence of hypertension in Poltekkes Kemenkes Jakarta III students. The results of multivariate analysis using logistik regression showed that percent body fat and smoking were the most dominant risk factors for hypertension in respondents. Each with a significance value of 0.000 and 0.013. Respondents with abnormal body fat percentage had a 7,098 chance and respondents with smoking habits had a 5,428 chance of experiencing hypertension. The conclusion is that percent body fat and smoking habits are the most dominant independent variabels in the occurrence of hypertension in Poltekkes Kemenkes Jakarta III students in 2022.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN PEKERJAAN DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA OKUPASI TERAPIS DI INDONESIA As’ari, Mahrus; Mansyur, Muchtaruddin; Hanna, Henny; Iskandar, Dede
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahrus As’ari, Hubungan antara Faktor Individu dan Pekerjaan dengan Kejadian Low Back Pain pada Okupasi Terapis di Indonesia Tesis. Program Studi Ilmu Kesahatan Masyarakat, Sekolah Pascasarja Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Juli 2023 Low Back Pain merupakan salah satu jenis penyakit MSDs (Musculloskeletal Disorders) yang banyak dialami para tenaga kesehatan di usia produktifnya, salah satunya adalah Okupasi Terapis. Okupasi terapis adalah salah satu jenis tenaga Kesehatan yang banyak melibatkan aktivitas fisik selama melaksanakan pekerjaanya dan berisiko mengalami gangguan kesehatan salah satunya adalah low back pain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian low back pain, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya low back pain pada okupasi terapis di Indonesia. Data tersebut diperoleh melalui kuesioner online. Penelitian ini berjenis cross-sectional dengan menggunakan instrumen Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor (BRIEF) Survey yang mempertimbangkan postur, gaya, durasi, dan frekuensi. Kuesioner faktor individu dan NBM (Nordic Body Map) digunakan untuk mengukur risiko dan dampak keluhan nyeri yang muncul pada area punggung bawah (low back pain). Untuk mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap munculnya low back pain dihitung menggunakan model regresi logistik berganda. Sampel penelitian berjumlah 314 okupasi terapis, dengan persentase perempuan berjumlah 53,5% dan laki-laki sebesar 46,5. Hasil penelitian menemukan bahwa 215 orang (68,5%) mengalami low back pain sedangkan 99 orang (31,5%) tidak mengalami keluhan low back pain. Variabel yang berpengaruh signifikan pada kejadian low back pain adalah riwayat LBP sebelumnya 9 sig 0,00, postur janggal sig 0,00, IMT sig 0,013 dan masa kerja sig 0,00 yang dikontrol oleh variabel confounding yaitu jenis kelamin, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, posisi kerja, posisi tidak bergerak dan usia. Berdasarkan hasil penelitian low back pain merupakan risiko yang nyata banyak terjadi kepada okupasi terapis di Indonesia yang dapat menimbulkan dampak terhadap produktifitas kerja, intervensi kepada pasien, dan kualitas hidup bagi okupasi terapis yang terdampak.
Hubungan Gadget terhadap Gangguan Perkembangan pada Anak Hanna, Henny; Nuryanti, Tati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.2649

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini berlangsung sangat pesat dan semakin canggih. Salah satu teknologi yang berkembang pesat penggunaannya sebagai alat komunikasi adalah gadget. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan gangguan perkembangan anak akibat penggunaan gadget di Klinik Tumbuh Kembang RSIA Bunda Aliyah. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Observasional deskriptif dengan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien di Klinik Rehab Medik RSIA Bunda Aliyah Jakarta Timur dengan jumlah sampel 180 responden. Uji statistik yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif dan korelasi regresi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa penggunaan gadget berhubungan signifikan dengangangguan perkembangan perilaku fokus (nilai p = 0,004), gangguan bicara (nilai p = -0,001), gangguan sosialisasi (nilai p = 0,005), gangguan komunikasi (nilai p = 0,036), dan gangguan belajar (nilai p = -0,027). Sedangkan variabel tantrum (nilai p = 0,058) menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan gadget terhadap tantrum pada anak. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan durasi penggunaan gadget adalah gangguan fokus (nilai p = 0,001), gangguan bicara (nilai p = 0,017) dan gangguan sosialisasi (nilai p = 0,001). Variabel yang paling dominan adalah gangguan sosialisasi dengan nilai Exp (B) 3,374 artinya anak yang penggunaan gadget dengan durasi yang lama maka memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan sosialisasi.
Hubungan Gadget terhadap Gangguan Perkembangan pada Anak Hanna, Henny; Nuryanti, Tati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.2649

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini berlangsung sangat pesat dan semakin canggih. Salah satu teknologi yang berkembang pesat penggunaannya sebagai alat komunikasi adalah gadget. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan gangguan perkembangan anak akibat penggunaan gadget di Klinik Tumbuh Kembang RSIA Bunda Aliyah. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Observasional deskriptif dengan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien di Klinik Rehab Medik RSIA Bunda Aliyah Jakarta Timur dengan jumlah sampel 180 responden. Uji statistik yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif dan korelasi regresi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa penggunaan gadget berhubungan signifikan dengangangguan perkembangan perilaku fokus (nilai p = 0,004), gangguan bicara (nilai p = -0,001), gangguan sosialisasi (nilai p = 0,005), gangguan komunikasi (nilai p = 0,036), dan gangguan belajar (nilai p = -0,027). Sedangkan variabel tantrum (nilai p = 0,058) menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan gadget terhadap tantrum pada anak. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan durasi penggunaan gadget adalah gangguan fokus (nilai p = 0,001), gangguan bicara (nilai p = 0,017) dan gangguan sosialisasi (nilai p = 0,001). Variabel yang paling dominan adalah gangguan sosialisasi dengan nilai Exp (B) 3,374 artinya anak yang penggunaan gadget dengan durasi yang lama maka memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan sosialisasi.