Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Stilistika Terhadap Gaya Perbandingan Ungkapan Tokoh Berorientasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata Sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMA Rini, Shinta
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 1 No 1 (2020): Vol. 1 No. 1, Mei 2020
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/wistara.v1i1.2302

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gejala penurunan nilai-nilai karakter budaya bangsa di kalangan generasi muda, sehingga perlu antisipasi melalui pembelajaran yang berbasis nilai-nilai karakter melalui penyediaan bahan ajar yang berorientasi pada nilainilai karakter budaya bangsa. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan karakterisasi para tokoh; mendeskripsikan pemakaian gaya bahasa perbandingan dalam ungkapan para tokoh; mendeskripsikan bentuk nilai pendidikan karakter yang dapat diungkap dalam gaya bahasa perbandingan para tokoh yang terkandung dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan mendeskripsikan hasil kajian stilistika terhadap gaya bahasa perbandingan ungkapan tokoh berorientasi nilai pendidikan karakter dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan kajian content analysis. Setelah dilakukan penelitian dan analisis pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Penulis novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata mengungkapkan karakterisasi para tokoh dengan menggunakan dua metode, yaitu metode analitik dan metode dramatik, (2) Pemakaian gaya bahasa perbandingan dalam ungkapan para tokoh novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata cukup variatif, (3) Bentuk nilai pendidikan yang terdapat dalam gaya bahasa perbandingan para tokoh yang terkandung dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata terdapat nilai pendidikan karakter, dan (4) Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA kelas XII.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Unsur Pembangun Cerita Pendek dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Pendekatan Teaching at The Right Level Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 1 Baregbeg Maulid, Jamjam Jamaatul; Suci, Intan Permata; Purwita, Hersa; Rini, Shinta; Rohayati, Nia
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 8, No 2 (2024): JURNAL LITERASI OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v8i2.16356

Abstract

Salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik  kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Baregbeg adalah menganalisis unsur pembangun cerita pendek. Kompetensi dasar tersebut telah dipelajari oleh peserta didik namun hasil yang diperoleh ternyata masih banyak peserta didik yang belum mampu mencapai KKM 75 yang telah ditetapkan. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya model pembelajaran  dalam meningkatkan kemampuan menganalisis unsur pembangun cerita pendek pada peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Baregbeg Ciamis  Tahun Ajaran 2024-2025.  Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, terdiri dari empat tahap yaitu merencanakan, melaksanakan tindakan, mengamati, dan melaksanakan refleksi. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik tes.Pada siklus pertama, pembelajaran menganalisis unsur pembangun teks cerpen menunjukkan sebanyak 13 orang peserta didik (43%) telah berhasil mencapai KKM dan sebanyak 17 orang peserta didik (57%) yang belum mencapai KKM. Sedangkan, pada siklus kedua, seluruh peserta didik (100%) telah berhasil mencapai KKM yang ditentukan dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 78. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan menganalisis unsur pembangun teks cerpen dari siklus kesatu dan siklus kedua. Artinya, hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Model pembelajaran Discovery Learning dan Pendekatan Teaching at The Right Level dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur pembangun teks cerpen pada peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Baregbeg tahun ajaran 2024-2025.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI INFORMASI CERITA SEJARAH DALAM SEBUAH TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Yollanda, Yollanda; Bisma, Muhamad Fahmi Bisma Fahmi; Rini, Shinta; Rohayati, M.Pd., Nia
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 8, No 2 (2024): JURNAL LITERASI OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v8i2.16374

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik kelas XII dalam mengidentifikasi informasi dalam teks cerita sejarah dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi orientasi, rangkaian kejadian, komplikasi, dan resolusi dalam teks cerita sejarah. Melalui kegiatan pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa, siswa mampu menemukan sendiri konsep-konsep penting dalam teks sejarah. Implikasi penelitian ini adalah pentingnya penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah. Dalam peningkatan kemampuan mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning yang terdiri dari dua siklus dengan siklus kesatu menunjukan hasil bahwa dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas XII IPS 3 di SMA Negeri 1 Baregbeg yang terdiri dari 29 orang terdapat peserta didik yang sudah mencapai KKM sebanyak sebanyak 17 orang (59%) dan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 12 orang (41%). Sedangkan pada siklus kedua, kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari hasil post test yang dilakukan bahwa peserta didik kelas XII IPS 3 di SMA Negeri 1 Baregbeg yang terdiri dari 29 orang, terdapat peserta didik yang sudah mencapai KKM sebanyak 26 orang (90%) dan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 3 orang (10%).  Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran discovery learning mampu meningkatkan kemampuan mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi pada peserta didik kelas XII IPS 3 di SMA Negeri 1 Baregbeg tahun ajaran 2024/2025.  Penelitian ini mengkaji efektivitas model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg dalam mengidentifikasi informasi teks cerita sejarah. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa setelah penerapan model tersebut. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran teks cerita sejarah, mengingat kemampuan mengidentifikasi informasi merupakan keterampilan esensial dalam proses membaca dan memahami teks.Kata kunci: discovery learning, teks cerita sejarah, identifikasi informasi, penelitian tindakan kelasABSTRACTThis study aims to improve the ability of XII grade students in identifying information in historical story text by using the discovery learning model. This class action research was conducted on students of class XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg. The results showed that the discovery learning model was effective in improving students' ability to identify orientation, sequence of events, complications, and resolution in historical story texts. Through active and student-centred learning activities, students are able to discover important concepts in historical texts on their own. The implication of this research is the importance of using learning models that are in accordance with the characteristics of the material and students to improve the quality of history learning. In improving the ability to identify information, which includes orientation, a series of interrelated events, complications and resolutions using the discovery learning model consisting of two cycles with the first cycle showing the results that from the total number of students in class XII IPS 3 at SMA Negeri 1 Baregbeg consisting of 29 people there are students who have reached the KKM as many as 17 people (59%) and students who have not reached the KKM as many as 12 people (41%). Whereas in the second cycle, the ability of students to identify information, which includes orientation, a series of interrelated events, complications and resolutions has increased. It can be seen from the results of the post test that students of class XII IPS 3 at SMA Negeri 1 Baregbeg consisting of 29 people, there are 26 students who have reached the KKM (90%) and 3 students who have not reached the KKM (10%).  Thus, the author concludes that the use of the discovery learning model is able to improve the ability to identify information, which includes orientation, a series of interrelated events, complications and resolutions in class XII IPS 3 students at SMA Negeri 1 Baregbeg in the 2024/2025 school year.  This study examines the effectiveness of the discovery learning model in improving the ability of students of class XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg in identifying information in historical story texts. The results showed a significant improvement in students' abilities after the application of the model. The findings provide important implications for educators to consider using the discovery learning model in learning historical story texts, considering that the ability to identify information is an essential skill in the process of reading and understanding texts.Keywords: discovery learning, historical story texts, information identification, classroom action research.