Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI INFORMASI CERITA SEJARAH DALAM SEBUAH TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Yollanda, Yollanda; Bisma, Muhamad Fahmi Bisma Fahmi; Rini, Shinta; Rohayati, M.Pd., Nia
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 8, No 2 (2024): JURNAL LITERASI OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v8i2.16374

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik kelas XII dalam mengidentifikasi informasi dalam teks cerita sejarah dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi orientasi, rangkaian kejadian, komplikasi, dan resolusi dalam teks cerita sejarah. Melalui kegiatan pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa, siswa mampu menemukan sendiri konsep-konsep penting dalam teks sejarah. Implikasi penelitian ini adalah pentingnya penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah. Dalam peningkatan kemampuan mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning yang terdiri dari dua siklus dengan siklus kesatu menunjukan hasil bahwa dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas XII IPS 3 di SMA Negeri 1 Baregbeg yang terdiri dari 29 orang terdapat peserta didik yang sudah mencapai KKM sebanyak sebanyak 17 orang (59%) dan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 12 orang (41%). Sedangkan pada siklus kedua, kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari hasil post test yang dilakukan bahwa peserta didik kelas XII IPS 3 di SMA Negeri 1 Baregbeg yang terdiri dari 29 orang, terdapat peserta didik yang sudah mencapai KKM sebanyak 26 orang (90%) dan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 3 orang (10%).  Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran discovery learning mampu meningkatkan kemampuan mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi pada peserta didik kelas XII IPS 3 di SMA Negeri 1 Baregbeg tahun ajaran 2024/2025.  Penelitian ini mengkaji efektivitas model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg dalam mengidentifikasi informasi teks cerita sejarah. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa setelah penerapan model tersebut. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran teks cerita sejarah, mengingat kemampuan mengidentifikasi informasi merupakan keterampilan esensial dalam proses membaca dan memahami teks.Kata kunci: discovery learning, teks cerita sejarah, identifikasi informasi, penelitian tindakan kelasABSTRACTThis study aims to improve the ability of XII grade students in identifying information in historical story text by using the discovery learning model. This class action research was conducted on students of class XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg. The results showed that the discovery learning model was effective in improving students' ability to identify orientation, sequence of events, complications, and resolution in historical story texts. Through active and student-centred learning activities, students are able to discover important concepts in historical texts on their own. The implication of this research is the importance of using learning models that are in accordance with the characteristics of the material and students to improve the quality of history learning. In improving the ability to identify information, which includes orientation, a series of interrelated events, complications and resolutions using the discovery learning model consisting of two cycles with the first cycle showing the results that from the total number of students in class XII IPS 3 at SMA Negeri 1 Baregbeg consisting of 29 people there are students who have reached the KKM as many as 17 people (59%) and students who have not reached the KKM as many as 12 people (41%). Whereas in the second cycle, the ability of students to identify information, which includes orientation, a series of interrelated events, complications and resolutions has increased. It can be seen from the results of the post test that students of class XII IPS 3 at SMA Negeri 1 Baregbeg consisting of 29 people, there are 26 students who have reached the KKM (90%) and 3 students who have not reached the KKM (10%).  Thus, the author concludes that the use of the discovery learning model is able to improve the ability to identify information, which includes orientation, a series of interrelated events, complications and resolutions in class XII IPS 3 students at SMA Negeri 1 Baregbeg in the 2024/2025 school year.  This study examines the effectiveness of the discovery learning model in improving the ability of students of class XII IPS 3 SMA Negeri 1 Baregbeg in identifying information in historical story texts. The results showed a significant improvement in students' abilities after the application of the model. The findings provide important implications for educators to consider using the discovery learning model in learning historical story texts, considering that the ability to identify information is an essential skill in the process of reading and understanding texts.Keywords: discovery learning, historical story texts, information identification, classroom action research.
LITERATUR REVIEW : POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MENUNJANG PERKEMBANGAN ANAK TERHADAP IDENTITAS REMAJA Rahmayanty, Dinny; Pebrianto, Agung; Waroh, Mona; Putriansyah, Eliza; Yollanda, Yollanda
Dharmas Education Journal (DE_Journal) Vol 4 No 2 (2023): DE_Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/dejournal.v4i2.1172

Abstract

Teenagers are figures who are in a state of high curiosity and are in the phase of searching for their identity. Parents have an important role in how teenagers find their identity and independence. The aim of this literature insight is to understand parenting models to support adolescent identity formation. The results of the literature view show that the parental model that optimizes teenagers' identity is authoritative parenting, patient parenting, parents are considered more democratic in communicating, giving teenagers independence in thinking and acting and investing in things that include their lives and those of the younger generation. as a family education center. The method used in writing this article is Review literature by collecting several journals as sources. The formation of identity and independence is not an individual process but a joint and interdependent process in which adolescents and parents take part. Different parenting styles have different roles in forming a teenager's identity.
KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVELSALAH ASUHAN KARYA ABDOEL MOEIS Yollanda, Yollanda
Salingka Vol 12, No 01 (2015): SALINGKA, EDISI JUNI 2015
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v12i01.34

Abstract

The aim of this writing was to desribe how structuralism of Lucien Goldmann theory applied in the novel Salah Asuhan. The issue in this writing was how the theory is implemented in the novel and how to analyze the novel based on the theory. In analyzing the novel based on the theory, the writer focused on,
Peningkatan Kualitas Pendidikan melalui Sistem Penjaminan Standar Mutu Pandales, Satrio; Yollanda, Yollanda; Yani, Rania Cantika; Mardotila, Suci; Prayanto, Dimas
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.4003

Abstract

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan kebutuhan mendesak di tengah persaingan global dan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap layanan pendidikan yang bermutu. Sistem penjaminan mutu hadir sebagai instrumen strategis untuk memastikan bahwa seluruh proses dan hasil pendidikan berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan, baik oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif mengenai peran sistem penjaminan mutu dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk proses penetapan standar mutu, pemenuhan indikator kinerja utama, serta identifikasi faktor yang memengaruhi keberhasilan implementasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menganalisis buku, artikel jurnal, dan penelitian sebelumnya yang relevan. Hasil telaah menunjukkan bahwa penerapan sistem penjaminan mutu yang dilakukan secara sistematis mampu menjaga konsistensi mutu layanan, meningkatkan efektivitas pembelajaran, serta mendorong budaya perbaikan berkelanjutan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Faktor penting yang mendukung keberhasilan penjaminan mutu mencakup kompetensi pendidik, manajemen sekolah yang profesional, kepemimpinan yang responsif, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat. Namun, kendala seperti rendahnya pemahaman pendidik terhadap standar mutu, lemahnya dokumentasi, dan kurang optimalnya monitoring masih menjadi tantangan dalam praktik penjaminan mutu di berbagai lembaga pendidikan. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa lembaga pendidikan yang mengimplementasikan sistem penjaminan mutu secara konsisten dan berkelanjutan mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih berkualitas, adaptif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat, serta mampu mencapai standar mutu yang diakui baik secara internal maupun nasional.