Penggilingan biji kopi adalah tahapan kritis dalam proses produksi kopi, dan kualitas gilingan kopi akan berdampak langsung pada rasa dan aroma kopi yang dihasilkan. Berangkat dari meningkatnya permintaan pasar maka perusahaan sebagai produsen kopi di wilayah malang harus siap menghadapi perubahan. Sebagai perusahaan yang berfokus pada kualitas produk, CV. Oyitok Company ingin memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi dengan tetap menjaga kualitas dan konsistensi produk kopi. Saat ini, Oyitok Coffee masih menggunakan mesin dengan single grinder, yang mungkin memiliki keterbatasan dalam kapasitas produksi dan konsistensi gilingan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan redesain alat penggiling kopi pada CV. Oyitok Company dari yang sebelumnya bertipe diskmill menjadi bertipe burr. Penelitian ini menggunakan pendekatan Voice of Customer (VOC) untuk merangkum kebutuhan customer yang selanjutnya diinterprestasikan dengan House Of Quality (HOQ). Dari segi desain aspek ergonomis digunakan untuk mendapatkan desain yang sesuai dengan dimensi operator. Sedangkan secara mekanis sistem penggilingan secara burr dipilih karena mampu menghasilkan hasil paling baik dibandingkan sistem penggilingan yang lain dan juga hanya memerlukan penggunaan daya yang relatif sama. Hasil yang didapat dari redesain alat berupa pembagian grind size menjadi 4 dimana setiap tingkatan ditentukan berdasarkan jarak antar pisau penggiling. Dibandingkan mesin lama yang bertipe diskmill maka mesin baru yang bertipe Flatburr dinilai dapat menghasilkan output lebih baik dan stabil. Selain itu desain dari mesin baru juga dinilai telah sesuai dengan dimensi operator atau bisa dikatakan ergonomis