Transformasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak bagi industri makanan dalam menghadapi dinamika era modern yang sarat dengan perubahan teknologi dan ekspektasi konsumen. Penerapan teknologi digital, seperti otomatisasi, analitik data, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan, memberikan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, dan pengalaman konsumen (Journal of Digital Business, 2023). Namun, tantangan tata kelola teknologi informasi (IT) tetap ada, termasuk manajemen keamanan siber, perlindungan data pelanggan, dan kepatuhan terhadap regulasi (IEEE Transactions, 2022). Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengeksplorasi hubungan antara transformasi digital dan tata kelola IT dalam mendukung kesuksesan bisnis di sektor makanan Tata Kelola tersebut sehingga menghasilkan pembahasan yang sistematis agar dapat diwujudkan. Transformasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak bagi industri makanan dalam menghadapi dinamika era modern yang sarat dengan perubahan teknologi dan ekspektasi konsumen. Penerapan teknologi digital, seperti otomatisasi, analitik data, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan, menghadirkan peluang bagi perusahaan makanan untuk meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, serta pengalaman konsumen. Namun, penerapan ini tidak lepas dari tantangan tata kelola teknologi informasi (IT), seperti manajemen keamanan siber, perlindungan data pelanggan, kepatuhan terhadap regulasi, dan risiko integrasi sistem baru. Tata kelola IT yang efektif sangat penting untuk memastikan transformasi digital dapat berjalan seiring dengan tujuan bisnis, peraturan, dan standar industri. Penelitian ini mengulas pentingnya tata kelola IT yang baik dalam mendukung keberhasilan transformasi digital di industri makanan dan strategi dalam mengatasi hambatan yang ada