Artikel ini mengkaji penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dalam sistem monitoring organisme pengganggu tanaman (OPT) pada pertanian padi di wilayah tropis melalui telaah literatur kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama dan mengevaluasi efektivitas pada implementasi IoT serta menyoroti pentingnya strategi pengelolaan OPT yang terintegrasi, dengan mempertimbangkan kesiapan dan kapasitas petani dalam mengadopsi teknologi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaatan berbagai sensor lingkungan, kamera, dan perangkap otomatis berbasis IoT mampu meningkatkan akurasi deteksi hama, memungkinkan pemantauan real-time, serta menurunkan intensitas serangan hama utama seperti wereng dan belalang. Selain itu, penggunaan sistem ini berkontribusi pada efisiensi kerja petani dan pengurangan penggunaan pestisida kimia, sehingga mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan. Implementasi IoT masih menghadapi kendala, seperti keterbatasan infrastruktur digital, biaya awal yang tinggi, dan rendahnya literasi teknologi di kalangan petani. Pemanfaatan energi terbarukan, seperti panel surya, menjadi solusi potensial untuk menunjang keberlanjutan sistem di wilayah dengan akses listrik terbatas. Artikel ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memperluas adopsi IoT secara efektif dalam mendukung transformasi pertanian padi yang lebih produktif dan berkelanjutan