Lumbantoruan, Astuty
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Prenatal Gentle Yoga untuk Mengatasi Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester II-III Di Puskesmas Manggar Lumbantoruan, Astuty; suprikatin, harni; Warti; Ida Sofiyanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy is the process of fertilization or union of spermatozoa and ova, followed by nidation or implantation. Calculated from fertilization to the birth of the baby, a normal pregnancy will take place within 40 weeks (10 months or 9 months). According to the international calendar, pregnancy is divided into 3 trimesters, namely TM I gestational age 1-12 weeks, TM II gestational age 13-27 weeks, and TM II pregnancy age 28-40 weeks. In the process of physiological adaptation, pregnant women will experience discomfort but still need to be given a prevention and treatment. As for some of the discomforts of the third trimester in pregnant women including frequent urination 50%, vaginal discharge 15%, constipation 40%, flatulence 30%, swelling in the legs 20%, cramps in the legs 10%, headache 20%, striae gravidarum 50%, hemorrhoids 60%, shortness of breath 60% and back pain 70%. Low back/low back pain is the most commonly reported muscle and bone problem in pregnancy. The hormones progesterone and relax cause the joints to become soft, especially along the spinal column, as the center of gravity changes as the pregnancy progresses, generally playing a role in complaints of back pain. The purpose of this community service is to reduce discomfort in pregnant women in the second and third trimesters by doing yoga. After doing yoga, the community service team hopes to prevent back pain problems, teach pregnant women to cope with pain or discomfort during pregnancy and increase relaxation so as to help prepare mothers for childbirth. The method carried out in community service is carried out by experimental methods in the form of lectures, questions and answers and demonstrations. In this activity, the method of delivering material through lectures with power point slides, as well as question and answer sessions and yoga practices. This has proven effective in providing clear information and establishing interaction between facilitators and participants. This combination of methods helps participants understand well the material presented and practice it well The target in this community service activity is pregnant women in the second and third trimesters in the Manggar Balikpapan Health Center area. Furthermore, at the implementation stage before carrying out yoga, the community service team provided a little counseling related to the benefits of pregnant yoga. After the activity was completed, an evaluation was carried out on the participants whether the objectives of the implementation of this community service activity were achieved.   Abstrak Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan). Menurut kalender internasional kehamilan terbagi dalam 3 trimester, yaitu TM I  usia kehamilan 1- 12 minggu, TM II usia kehamilan  13- 27 minggu , dan TM II usia kehamialn 28 - 40 minggu. Pada proses adaptasi fisiologis  ibu hamil akan mengalami ketidaknyamanan namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Adapun beberapa ketidaknyamanan trimester III pada Ibu hamil diantaranya sering buang air kecil 50%, keputihan 15 %, konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada kaki 20%, kram pada kaki 10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%, hemoroid 60%, sesak nafas 60% dan sakit punggung 70%. Nyeri pinggang / punggung bagian bawah merupakan masalah otot dan tulang yang paling sering dilaporkan dalam kehamilan. Hormon progesterone dan relaksin menyebabkan sendi menjadi lunak, terutama sepanjang kolumna spinal, seperti pada perubahan pusat gravitasi seiring dengan kemajuan kehamilan, umumnya berperan pada keluhan nyeri punggung. Tujuan  dari dilakukannya  pengabdian  masyarakat  ini  yaitu  untuk mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester II dan III dengan melakukan yoga. Setelah dilakukan yoga,  tim  pengabdian  masyarakat  berharap  dapat mencegah  masalah  nyeri  punggung,  mengajarkan  ibu hamil untuk mengatasi rasa nyeri atau ketidaknyamanan selama kehamilan dan meningkatkan rasa rileks sehingga membantu  mempersiapkan  ibu  dalam  menghadapi persalinan. Adapun meteode yang dilakukan dalam pengabdian Masyarakat yang dilakukam yaitu dengan metode eksperimen berupa Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi. Dalam kegiatan ini, metode penyampaian materi melalui ceramah dengan slide power point, serta sesi tanya jawab dan praktek yoga. Hal ini  telah terbukti efektif dalam memberikan informasi yang jelas dan membangun interaksi antara fasilitator dan peserta. Kombinasi metode ini membantu peserta memahami dengan baik materi yang disampaikan dan mempraktikkannya dengan baik pula Sasaran  dalam  kegiatan  pengabdian masyarakat ini yaitu ibu hamil di trimester II dan III di wilayah Puskesmas Manggar Balikpapan.. Selanjutnya   pada   tahap   pelaksanaan   sebelum melaksanakan  yoga,  tim  pengabdian  masyarakat memberikan  sedikit  penyuluhan  terkait  manfaat  yoga hamil. Setelah kegiatan selesai dilakukan evaluasi pada para  peserta  apakah  tujuan  dari  pelaksanaan  kegiatan pengabdian masyarakat ini tercapai.
Asuhan Kebidanan Komplementer Model Continuity of Care (COC) pada Ibu T Umur 36 Tahun G3P2A0 di Balikpapan Lumbantoruan, Astuty; Cahyaningrum
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Comprehensive obstetric care with a Continuity of Care (CoC) approach is very important in an effort to reduce the Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB). Mrs. T is a multi-stage where this pregnancy is at risk for malpopulation of the fetal position, postpartum hemorrhage. Mrs. T, a 36-year-old mother, G3P2A0, in Balikpapan, as part of efforts to improve the quality of maternal and infant health services. The maternal mortality rate in Indonesia in 2024 shows an increase to 4,482 cases, which are mostly caused by complications such as bleeding and hypertension in pregnancy. Data from East Kalimantan Province also shows an increase in AKI from 79 to 168 people between 2019-2021. Therefore, the implementation of CoC as a form of continuous care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, to family planning services is considered crucial. This report method uses an observational descriptive approach through case studies that include subjective and objective data collection, diagnosis enforcement, intervention planning and implementation, and evaluation and documentation in the form of SOAP. The authors were able to identify complications that may occur during pregnancy and make appropriate interventions to avoid serious consequences. The results of the report show that the implementation of CoC care is effective in reducing the risk of complications and improving the health of mothers and babies. Mrs. T received antenatal care in accordance with WHO standards, safe delivery, close monitoring during the postpartum period to prevent complications, and education about breastfeeding and the use of postpartum contraceptives. With this approach, complications can be prevented early, and positive outcomes can be achieved. This report underscores the importance of the CoC approach as part of modern midwifery practice to improve AKI and AKB numbers. The implementation of this model requires close collaboration between midwives, mothers, and health facilities to ensure optimal service sustainability. It is hoped that this report can be a reference for midwives in implementing continuous care and improving the quality of midwifery services in Indonesia.   Abstrak Asuhan kebidanan komprehensif dengan pendekatan Continuity of Care (CoC) sangat penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Ny T merupakan  Multipara dimana kehamilan ini beresiko untuk terjadinya malpormasi posisi janin, perdarahan  pasca lahiran. Ny. T, seorang ibu berusia 36 tahun, G3P2A0, di Balikpapan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan menjadi 4.482 kasus, yang sebagian besar disebabkan oleh komplikasi seperti perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan. Data dari Provinsi Kalimantan Timur juga menunjukkan peningkatan AKI dari 79 menjadi 168 jiwa antara tahun 2019-2021. Oleh karena itu, implementasi CoC sebagai bentuk asuhan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, hingga pelayanan keluarga berencana dianggap krusial. Metode laporan ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional melalui studi kasus yang mencakup pengumpulan data subjektif dan objektif, penegakan diagnosis, perencanaan dan pelaksanaan intervensi, serta evaluasi dan dokumentasi dalam bentuk SOAP. Penulis mampu mengidentifikasi komplikasi yang mungkin terjadi pada masa kehamilan dan melakukan intervensi yang tepat untuk menghindari dampak serius. Hasil laporan menunjukkan bahwa pelaksanaan asuhan CoC efektif dalam mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Ny. T menerima perawatan antenatal yang sesuai dengan standar WHO, persalinan aman, pemantauan ketat pada masa nifas untuk mencegah komplikasi, dan edukasi mengenai pemberian ASI serta penggunaan kontrasepsi pascapersalinan. Dengan pendekatan ini, komplikasi dapat dicegah lebih dini, dan hasil positif dapat dicapai. Laporan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan CoC sebagai bagian dari praktik kebidanan modern untuk memperbaiki angka AKI dan AKB. Penerapan model ini memerlukan kolaborasi erat antara bidan, ibu, dan fasilitas kesehatan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan yang optimal. Diharapkan laporan ini dapat menjadi referensi bagi bidan dalam mengimplementasikan asuhan berkesinambungan dan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di Indonesia.