Muhdia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Literatur Review : Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD Pipit Ariani; Hapsari Windayanti; Asmida Erliana Simatupang; Sri Widyawati; Indawati; Ari Budiawati; Istatik Ulyanita; Delvianti Tandean; Muhdia
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Increasing population is a problem in every country, including Indonesia. The increasing population must be accompanied by an increase in the number of Family Planning (KB) acceptors. The vision of the National Family Planning Program (KB) is the realization of the Happy Prosperous Small Family Norms (NKKBS). Among the steps taken to achieve the goal of reducing fertility is increasing access to long-term family planning (MKJP) methods such as implants, MOP and MOW, and contraceptive devices (IUD). The aim of this literature review is to determine the relationship between the mother's level of knowledge and husband's support for IUD use. This research uses a systematic review method by analyzing a specified number of articles. This research consists of 24 articles that were reviewed which will be analyzed using article selection techniques, finding 5 articles that meet the criteria in line with the aim of the article. The results of the literature review from these 5 articles show that there is a significant relationship between the husband's level of knowledge and support and the use of IUD contraception. Conclusion, the mother's level of knowledge and husband's support are important factors for wives in making the family planning program successful in using IUD contraception.   Abstrak Peningkatan jumlah penduduk menjadi salah satu masalah di  setiap negara,  termasuk Indonesia. Jumlah penduduk yang    semakin    bertambah    harus    dibarengi dengan meningkatnya jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB). Visi Program Keluarga Berencana Nasional (KB) adalah terwujudnya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). Diantara langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penurunan fertilitas adalah peningkatan akses metode keluarga berencana jangka panjang (MKJP) seperti implan, MOP dan MOW, dan alat kontrasepsi (IUD). Tujuan dari literature review ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami terhadap penggunaan IUD. Sebanyak 5 artikel yang didapat dari data base Google Schoolar, Arjuna, Garuda dan Sinta dengan kriteria inklusi artikel terbit tahun 2018-2023, bisa diakses full pdf dan kriteria ekslusi tidak bisa diakses full pdf dan merupakan artikel ulasan review. Hasil literature review dari 5 artikel tersebut, menunjukkan bahwa ada hubungan yang siginifikan antara tingkat pengetahuan dan dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi IUD. Kesimpulan, Tingkat pengetahuan ibu dan dukungan suami merupakan faktor yang penting bagi istri dalam mensukseskan program KB dalam penggunaan kontrasepsi   IUD.
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Tentang Akupresure untuk Mengurangi Disminore di RT 36 Kelurahan Klandasan Ilir Kota Balikpapan Kalimantan Timur Maria Arisphina Dewi; Meilina Novi Anita; Muhdia; Ninik Christiani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acupressure is a traditional complementary therapy originating from China that can be used to minimize dysmenorrhea pain using the fingers by pressing on certain meridian points (acupuncture points). Dysmenorrhea (menstrual pain) is abdominal pain that comes from uterine cramps that occur during menstruation. The purpose of this community service is to teach acupressure therapy for dysmenorrhea pain that occurs in adolescent girls. The population in this study was 15 teenagers. Acupressure therapy is performed on the SP6 point massage (san yin jao) as many as 30 times of pressure, clockwise, performed on both sides of the body. The san yin jao point is located 3 cun above the malleolus internus, on the posterior edge of the tibia, the activity carried out is acupressure therapy assistance to overcome dysmenorrhea pain in adolescents. Before the counseling was held through the preparation stage process which was carried out by coordinating the midwife, coordinating with the head of the adolescent study group in RT 36, Klandasan Ilir Village. The implementation will be carried out in RT 36 on November 2, 2024 with a total of 15 adolescents.   Abstrak Akupresur adalah terapi komplementer tradisional yang berasal dari Tiongkok yang dapat digunakan untuk meminimalisir nyeri dismenore menggunakan jari tangan dengan cara penekanan pada titik meridian tertentu (titik akupunktur). Disminore (nyeri haid) adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi selama haid. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengajarkan terapi akupresur terhadap nyeri disminore yang terjadi pada remaja putri. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja sebanyak 15 orang. Terapi akupresur dilakukan pada pijat titik SP6 (san yin jao) sebanyak 30 kali penekanan, searah jarum jam, dilakukan di kedua sisi tubuh. Titik san yin jao terletak 3 cun di atas malleolus internus, di tepi posterior tibia, kegiatan yang dilakukan adalah pendampingan terapi akupresur untuk mengatasi nyeri disminore pada remaja. Sebelum di adakan penyuluhan melalui proses Tahap persiapan yang dilakukan dengan mengkoordinasi bidan, koordinasi dengan ketua pengajian remaja di RT 36 Kelurahan Klandasan Ilir. Pelaksanaan yang akan dilakukan di RT 36  pada tanggal 2 November 2024 dengan jumlah remaja sebanyak 15 remaja.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N Umur 26 Tahun G2P1A0 di Puskesmas Sepinggan Kota Balikpapan Aporan Continuity of Care (COC) Muhdia; Masruroh
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and infant mortality in Indonesia remains a major challenge in health care, especially in areas with limited access to medical services. One effective strategy to reduce these rates is the implementation of continuity of care, which includes monitoring from pregnancy, delivery, postpartum period, to postpartum family planning services. This approach ensures that mothers and babies receive comprehensive and continuous care, which in turn has the potential to reduce mortality and complications. Translated with DeepL.com (free version)Mrs. N, a 26-year-old woman, G2P1A0, at Sepinggan Public Health Center, Balikpapan City. The midwifery management approach used includes Varney's method and documentation in the SOAP format. During the antenatal phase, care focused on monitoring maternal and fetal health through routine antenatal visits and educating the mother about danger signs during pregnancy. Delivery care applied principles of respectful maternity care, infection prevention, and clean practices. Postpartum care emphasized maternal recovery, uterine involution monitoring, lactation management, and family planning counseling. Newborn care included cord care, hypothermia prevention, exclusive breastfeeding, and monitoring the baby’s vital signs. The results showed that Mrs. N successfully went through all stages of care without significant complications. The implementation of Continuity of Care ensured integrated and seamless monitoring, providing a sense of safety and comfort for the mother while optimizing maternal and newborn health outcomes. This midwifery care approach plays a crucial role in reducing maternal and infant morbidity and mortality rates. Through comprehensive and continuous care, healthcare professionals can ensure better health outcomes for both mothers and babies. This report highlights the importance of midwifery Continuity of Care as an effective strategy to improve the quality of maternal and newborn health services, and it serves as a reference for further development in midwifery practice.   Abstrak Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam pelayanan kesehatan, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan medis. Salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan angka tersebut adalah penerapan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care), yang mencakup pemantauan dari kehamilan, persalinan, masa nifas, hingga pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan. Pendekatan ini memastikan ibu dan bayi mendapatkan layanan yang komprehensif dan berkesinambungan, yang pada akhirnya berpotensi mengurangi angka kematian dan komplikasi. Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan Continuity of Care (CoC) pada Ny. N, usia 26 tahun, G2P1A0, di Puskesmas Sepinggan, Kota Balikpapan. Asuhan dilakukan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan metode Varney yang terdokumentasi dalam format SOAP. Asuhan meliputi kunjungan antenatal untuk memantau kondisi ibu dan janin, persiapan persalinan, hingga edukasi terkait tanda bahaya kehamilan. Pada tahap persalinan, dilakukan perawatan dengan prinsip asuhan sayang ibu dan pencegahan infeksi. Asuhan masa nifas mencakup pemantauan proses pemulihan ibu, perawatan laktasi, serta edukasi tentang kontrasepsi. Sementara itu, asuhan bayi baru lahir melibatkan pemeriksaan fisik, perawatan tali pusat, pencegahan hipotermia, dan pemberian ASI eksklusif. Hasil asuhan menunjukkan bahwa Ny. N berhasil menjalani proses kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir dengan baik tanpa adanya komplikasi. Penerapan Continuity of Care berperan penting dalam memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien. Laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kualitas asuhan kebidanan secara berkelanjutan.