Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Inventarisasi Tumbuhan Famili Amaryllidaceae Di Taman Sejarah Bandung Lestari, Savira Puji; Nurani, Shifa; Supriyatna, Ateng
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perkebunan Vol 5 No 2 (2023): Juli : Jurnal Ilmu Pertanian dan Perkebunan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jipp.v5i2.719

Abstract

Indonesia is an archipelagic country which is famous for its large islands namely Sumatra, Sulawesi, Java, Kalimantan and Papua and includes 34 provinces. Indonesia's biodiversity has put Indonesia in second place after Brazil with the title of Megabiodiversity Country. To maintain this plant diversity, it is necessary to have inventory activities as an effort to collect data for plant species which generally survey locations directly for the sustainability of biological resources as well as planning area management so that these plants are not threatened with extinction. This research was carried out for 1 day on Saturday, 10 June 2023 at the Bandung Historical Park. The method used in this study is a descriptive survey method with exploratory techniques and direct documentation. Based on the results of research conducted at the Bandung Historical Park, it can be concluded that there are 5 species from the Amaryllidaceae family including; Crinum americanum L., Crinum americanum L., Hippeastrum reginae (L.) Herb., Crinum moorei Hook.f., Zephyranthes candida L., Crinum asiaticum L.
UJI DETEKSI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) MENGGUNAKAN METODE MASERASI DENGAN PERBEDAAN LAMA PERENDAMAN Nur Fadillah, Rafika; Rahmah, Salma; Nurani, Shifa; Umami, Muhimatul
SAINS INDONESIANA Vol. 2 No. 4 (2024): Vol. 2, No. 4 Edisi Agustus 2024
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun salam mengandung senyawa metabolit sekunder yang secara tradisional telah digunakan untuk mengobati asam urat, kolesterol tinggi, radang lambung, stroke dan melancarkan peredaran darah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, dan saponin pada daun salam (Syzygium polyanthum) menggunakan metode maserasi dengan perbedaan lama perendaman. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi, kemudian dianalisis senyawa metabolit sekunder dengan skrining fitokimia yaitu alkaloid, flavonoid, dan saponin pada daun salam (Syzygium polyanthum). Lama perendaman yang digunakan adalah selama 1 hari dan 3 hari. Hasil uji metabolit sekunder alkaloid menunjukkan sedikit endapan coklat pada ekstrak perasan daun salam saat penambahan reagen wagner. Pada uji flavonoid menunjukkan adanya keberadaan flavonoid pada sampel daun salam yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna sampel menjadi kuning. Hasil uji metabolit sekunder pada daun salam menunjukkan bahwa senyawa saponin tidak terdeteksi dalam sampel yang dianalisis. Lama perendaman daun salam memberikan pengaruh terhadap keberadaan metabolit sekunder yang menunjukkan adanya perbedaan intensitas. Perendaman daun dalam pelarut selama periode yang berkepanjangan dapat menghasilkan efek negatif terhadap intensitas warna yang dihasilkan.
Studi etnobotani tumbuhan obat di Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi Jawa Barat Nurani, Shifa; Cahyanto, Tri
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 4 No 1 (2024): Januari-April
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v4i1.43135

Abstract

Tumbuhan berkhasiat obat merupakan tumbuhan yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat adat Cireundeu dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya tumbuhan sebagai tanaman obat. Tiga aspek utama yang dibahas pada penelitian ini adalah jenis-jenis tumbuhan obat yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit, bagian tumbuhan dan cara meracik tumbuhan obat, serta menganalisis sejauh mana pengetahuan masyarakat terkait tumbuhan berkhasiat obat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh menggunakan metode wawancara secara mendalam dan survei eksploratif terhadap kehidupan masyarakat Kampung Adat Cireundeu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32 jenis tanaman obat yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Kampung Adat Cireundeu. Dari total spesies yang didapatkan, terdapat 20 suku. Suku terbanyak adalah suku Zingiberaceae sebanyak 4 jenis (12,5%) dan yang paling rendah adalah salah satunya berasal dari suku Acanthaceae (3,12%). Bagian tumbuhan yang paling sering digunakan sebagai obat oleh masyarakat Kampung Adat Cireundeu adalah daun (61,5%) dan yang paling sedikit salah satunya adalah biji (2,56%). Sebanyak 93,3% responden di Kampung Adat Cirendeu mengetahui potensi tumbuhan berkhasiat obat dan sebanyak 93,3% telah memanfaatkan sebagai obat dan mampu meraciknya sendiri.