Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRAKTIK WANPRESTASI TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI GETAH KARET DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Yuni, Yuni; Tehedi, Tehedi; Akbar, Reza
Lunggi Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Lunggi Journal: Literasi Unggulan Ilmiah Multidisipliner
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan praktik wanprestasi dan penyelesaiannya terhadap jual beli getah karet, beserta Perspektif Hukum Islam terkait jual beli tersebut di Desa Temapatn Kuala, Kecamatan Galing. Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi, member check dan verifikasi atau kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan, Pertama, Praktik wanprestasi dan penyelesaiannya terhadap jual beli getah karet yang terjadi di Desa Tempapan Kuala, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas yaitu adanya petani karet yang melakukan wanprestasi (ingkar janji), seperti keterlambatan waktu dalam memenuhi prestasi dan bahkan ada petani karet yang tidak memenuhi prestasinya sama sekali, bahkan dilakukan dengan unsur kesengajaan, sehinggga pihak pembeli merasa dirugikan dengan adanya hal tersebut yang dilakukan oleh petani karet, dimana kesepakatan di awal yang dibuat ke dua belah pihak yang berakad, tidak dijalankan seperti halnya perjanjian yang sudah disepakati. Kedua, Jual beli yang dilakukan seperti ini menurut persfektif hukum Islam ialah tidak dibenarkan dalam Islam, karena kegiatan muamalahnya bertantangan dengan syara’. dalam pelaksanaanya adanya yang merasa dirugikan seperti ada unsur kesengajaan dari pihak petani karet melakukan (wanprestasi) ingkar janji kepada pihak pembeli karet. Ketiga, Penyelesaian dalam jual beli getah karet mengunakan prinsip perdamaian, musyawarah antara petani karet dan pembeli karet dan tidak ada orang penegah atau (wasit) dalam menyelesaikan masalah ini, dan hanya diselesai kan antara petani karet dan pembeli karet dengan cara pembeli karet memaklumi kejadian tersebut dan juga memberikan pilihan kepada petani karet untuk tetap berlangganan atau tidak, dan memberikan masukan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. jadi prinsip-prinsip perdamaian seperti ini seharusnya selalu dipertahankan, diterapkan, karena dalam islam kita sangat dianjurkan untuk melakukan perdamaian
Peran Layanan Konseling Individu oleh Guru Akidah Akhlak dalam Penanaman Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung Zainudin, Zainudin; Suriadi, Suriadi; Tehedi, Tehedi
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 28 No 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70281/tasyri.v28i02.848

Abstract

Penelitian ini berangkat dari fenomena akhlak siswa yang kurang baik di madrasah. Peran layanan konseling di madrasah perlu dilakukan agar perilaku menyimpang dapat di minimalisir atau dicegah.Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Layanan Konseling Individu yang dilakukan guru akidah akhlak dalam penanaman akhlak Siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung; 2) Bagaimana Peran Guru Akidah Akhlak dalam penanaman akhlak Siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung; 3) Bagaimana Implementasi Penanaman akhlak Siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian Fenomenologi. Subyek penelitian guru akidah akhlak Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Layanan Konseling Individu yang dilakukan guru akidah akhlak dalam penanaman akhlak Siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung terdiri atas beberapa langkah, yakni: (a) guru sebagai demonstrator; (b) guru sebagai Motivator; (c) guru sebagai mediator atau fasilitator; dan (d) guru sebagai evaluator ; 2) Peran Guru Akidah Akhlak dalam penanaman akhlak Siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung yakni: (a) Berperan aktif terhadap informasi permasalahan; (b) Memberikan perhatian kepada siswa; (c) Memberikan bimbingan kepada siswa; dan (d) Memberikan teladan; 3) Implikasi Penanaman akhlak Siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Sejangkung yakni: (a) keteladan; (b) pembiasaan diri; (c) peraturan dan tata tertib ; (d) memberikan perhatian.
THE ISTIHSAN METHOD AND ITS ARGUMENT IN THE PRACTICE OF ISLAMIC ECONOMICS Tehedi, Tehedi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 6 (2025): JUNI
Publisher : ADISAM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main sources of Islamic law are the Qur'an and the Hadith of the Prophet. The model for seeking Islamic law must first go through the legal verses found in the Qur'an, after which explanations are sought in the Hadith or the Sunnah of the Prophet. However, in this era of modern economics, there are many new systems or concepts of economic transactions that need to be examined to determine whether these systems or transactions can be conducted according to Islamic law. Seeing this reality, the usuli furu'iyah scholars, who usually come from the Hanafi or Maliki schools, seek new methods that can ensure the law functions well and serves the welfare of humanity. The approach taken was to apply the method of qiyas khafi based on maslahat. This method was then named the istihsan method. This research uses a normative approach with empirical descriptive analysis. The results of this research conclude that the istihsan method is one of the best ways for a mujtahid to discover and establish a legal ruling. Moreover, its application can be carried out in economic transactions that did not exist or had never been conducted before, even though the istihsan method still has its pros and cons. With the application of the ihtihsan method in legal discovery in the field of modern economy today, new laws are produced that are more suitable and provide benefits for the needs of society, and in turn, can avoid stagnation.